Auf bin Malik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Auf bin Malik
Informasi pribadi
Meninggal692
Damaskus
Hubungan
  • Bani Asyja' (suku)
  • Muslim bin Qarzhah al-Asyja'i (sepupu)
Orang tuaMalik bin Abi Auf
JulukanAbu Muhammad
Abu Abdullah
Abu Abdurrahman
Abu Hammad
Abu Amr
Karier militer
Pertempuran/perang
Sunting kotak info
Sunting kotak info • L • B
Bantuan penggunaan templat ini

Auf bin Malik al-Asyja'i (Arab: عَوفُ بنُ مَالِك الاشجعي) adalah seorang sahabat Nabi yang termasuk di antara pemimpin pemberani.[1]

Asal-usul[sunting | sunting sumber]

Nama lengkapnya adalah Auf bin Malik bin Abi Auf al-Asyja'i al-Ghathafani.[2] Auf berasal dari suku Bani Asyja' dari suku Bani Ghathafan. Kedua suku tersebut berasal dari Qais bin 'Ailan. Silsilahnya adalah Asyja' bin Riyats bin Ghathafan bin Sa'ad bin Qais bin 'Ailan.[3] Kunyahnya adalah Abu Muhammad, Abu Abdullah, Abu Abdurrahman, Abu Hammad, dan Abu Amr.[4] Ia mempunyai sepupu yang bernama Muslim bin Qarzhah al-Asyja'i yang merupakan perawi hadis dan meriwayatkan dari Auf tentang jihad.[5]

Biografi[sunting | sunting sumber]

Auf masuk Islam pada saat Pertempuran Khaibar[2] dan ikut serta dalam pertempurannya.[6] Ia kemudian hadir dalam Pertempuran Mu'tah bersama Khalid bin Walid[7] dan menjadi pembawa panji Bani Asyja' pada saat Pembebasan Makkah.[2] Auf juga menghadiri Pertempuran Hunain.[8] Pada masa kekhalifahan Abu Bakar (berkuasa 632–634), ia pindah ke Syam dan ikut serta dalam penaklukannya.[7][8] Ia kemudian menetap di Homs, lalu di Damaskus.[1] Auf juga sempat datang ke Mesir.[6] Al-Bukhari meriwayatkan dari Sa'id bin Ufair dari Athaf dari Ismail bin Rafi' bahwa Auf ikut serta bersama Yazid bin Muawiyah dalam menyerang Konstantinopel yang terjadi pada masa kekhalifahan Muawiyah (berkuasa 661–680).[9] Auf meninggal di Damaskus[3] pada masa kekhalifahan Abdul Malik bin Marwan (berkuasa 685–705),[2] yaitu pada tahun 73 H (692 M).[1]

Periwayatan hadis[sunting | sunting sumber]

Auf memiliki 67 hadis.[1] Ia meriwayatkan hadis dari Habib bin Maslamah, Syaddad bin Aus, Amir bin Abdullah bin al-Jarrah, dan Abdullah bin Mas'ud.[4] Hadisnya diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Abu Muslim al-Khaulani yang meninggal beberapa saat sebelum dia, Jubair bin Nufair, Abu Idris al-Khaulani, Rasyid bin Sa'ad, Yazid bin al-Asham, Syuraih bin Ubaid, Asy-Sya'bi, Salim Abu an-Nadhr, Sulaim bin Amir, dan Syaddad Abu Ammar.[10]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]