Lompat ke isi

2 Tawarikh 34

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari 2 Tawarikh 34:8)
2 Tawarikh 34
Kitab Tawarikh (Kitab 1 & 2 Tawarikh) lengkap pada Kodeks Leningrad, dibuat tahun 1008.
KitabKitab 2 Tawarikh
KategoriKetuvim
Bagian Alkitab KristenPerjanjian Lama
Urutan dalam
Kitab Kristen
14

2 Tawarikh 34 (atau II Tawarikh 34, disingkat 2Taw 34) adalah pasal ketiga puluh empat Kitab 2 Tawarikh dalam Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama di Alkitab Kristen. Dalam Alkitab Ibrani termasuk dalam bagian Ketuvim (כְּתוּבִים, "tulisan").[1] Pasal ini berisi riwayat raja ke-16 Kerajaan Yehuda: Yosia putra raja Amon.[2]

  • Kisah yang dicatat di pasal ini menurut catatan sejarah terjadi sekitar tahun 650 SM.

Pembagian isi pasal (disertai referensi silang dengan bagian Alkitab lain):

Yosia berumur delapan tahun pada waktu ia menjadi raja dan tiga puluh satu tahun lamanya ia memerintah di Yerusalem. (TB)[3]
  • Referensi silang: 2 Raja-raja 22:1
  • "Yosia" adalah yang terakhir dari raja Yehuda yang benar. Pada usia yang muda (16 tahun) ia mulai dengan sungguh-sungguh mencari Tuhan (2Taw 34:3), dan empat tahun kemudian ia mulai membersihkan Yehuda dari penyembahan yang palsu (2 Tawarikh 34:3-4). Ketika Bait Suci sedang diperbaiki, Hilkia menemukan Kitab Taurat yang ditulis oleh Musa (2 Tawarikh 34:15); penemuan ini mendatangkan komitmen yang baru kepada Firman Allah dan pembaharuan rohani yang tidak menyeluruh terjadi di negeri itu (2 Raja–raja 23:1–30). Nabi Yeremia dan Habakuk membantu Yosia dalam usahanya untuk menuntun umat itu kembali kepada Allah; mengenai keadaan rohani umat itu pada zaman Yosia, lihat Yeremia 1:1–12:17; Habakuk 1:2–4.[4]
  • "Tiga puluh satu tahun lamanya": menurut kronologi Thiele,[5] berdasarkan "metode tahun naik tahta", Yosia menjadi raja antara September 641 dan September 640 SM ("640 SM") sampai mati pada bulan Tamus (25 Juni-23 Juli) 609 SM.[6]
Pada tahun kedelapan dari pemerintahannya, ketika ia masih muda belia, ia mulai mencari Allah Daud, bapa leluhurnya, dan pada tahun kedua belas ia mulai mentahirkan Yehuda dan Yerusalem daripada bukit-bukit pengorbanan, tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan. (TB)[7]
  • "Pada tahun ke-8": menurut kronologi Thiele,[5] berdasarkan "metode tahun naik tahta", berlangsung antara September 633 dan September 632 SM ("632 SM").[8]
  • "Pada tahun ke-12": menurut kronologi Thiele, berdasarkan "metode tahun naik tahta", berlangsung antara September 629 dan September 628 SM ("628 SM").[8]
Mezbah-mezbah para Baal dirobohkan di hadapannya; ia menghancurkan pedupaan-pedupaan yang ada di atasnya; ia meremukkan dan menghancurluluhkan tiang-tiang berhala, patung-patung pahatan dan patung-patung tuangan, dan menghamburkannya ke atas kuburan orang-orang yang mempersembahkan korban kepada berhala-berhala itu. (TB)[9]
Pada tahun kedelapan belas dari pemerintahannya, setelah selesai mentahirkan negeri dan rumah TUHAN, ia menyuruh Safan bin Azalya, dan Maaseya, penguasa kota, serta Yoah bin Yoahas, bendahara negara, untuk memperbaiki rumah TUHAN, Allahnya. (TB)[10]
Ketika mereka mengeluarkan uang yang telah dibawa ke rumah TUHAN, imam Hilkia menemukan kitab Taurat TUHAN, yang diberikan dengan perantaraan Musa. (TB)[13]

Ayat ini hanya dimuat dalam pasal ini dan tidak dimuat pada versi paralel 2 Raja-raja 22, memberi catatan lebih detail mengenai proses penemuan kitab penting, yaitu "Kitab Taurat TUHAN". Kitab Taurat yang ditemukan Hilkia "diberikan dengan perantaraan Musa"; kitab tersebut sangat mungkin adalah sebuah salinan dari seluruh Pentateukh, kelima kitab pertama dalam Alkitab (bandingkan 2 Raja–raja 23:25; Ulangan 31:24–26). Penemuan ini menjadi kesaksian tentang tangan Allah yang menuntun dan mengatur, yang menjaga Firman-Nya yang terilhamkan dan melindunginya dari kerusakan oleh tangan penyembah berhala dan kaum sesat; sesungguhnya, Firman Allah yang diilhamkan itu tidak dapat dimusnahkan (Yesaya 40:8).[4]

Maka berkatalah Hilkia kepada Safan, panitera negara itu: "Aku telah menemukan kitab Taurat di rumah TUHAN!" Lalu Hilkia memberikan kitab itu kepada Safan, (TB)[14]
Kemudian raja memberi perintah kepada Hilkia, kepada Ahikam bin Safan, kepada Abdon bin Mikha, kepada Safan, panitera negara itu, dan kepada Asaya, hamba raja, katanya: (TB)[15]
Kemudian pergilah raja ke rumah TUHAN bersama-sama semua orang Yehuda dan penduduk Yerusalem, para imam, orang-orang Lewi, dan seluruh orang awam, baik yang besar maupun yang masih kecil. Dengan didengar mereka ia membacakan segala perkataan dari kitab perjanjian yang ditemukan di rumah TUHAN itu.[16]

Setiap kebangunan rohani yang dicatat Perjanjian Lama muncul dari suatu proklamasi dari dan komitmen kepada firman Allah yang diperbaharui.

  1. Yosia membaca "perkataan dari kitab perjanjian" di hadapan rakyatnya dan mereka kembali kepada Tuhan (2 Tawarikh 34:30–33).
  2. Sebelumnya, raja Yosafat dan orang Lewi "memberikan pelajaran di Yehuda dengan membawa kitab Taurat Tuhan" (2 Tawarikh 17:9).
  3. Kemudian, Ezra membacakan hukum Allah selama enam jam sehari selama tujuh hari (Nehemia 8:4,19) dan menerangkannya sedemikian rupa "sehingga pembacaan dimengerti" oleh umat itu (Nehemia 8:9). Semua kebangunan rohani sejati yang bertahan lama disertai dengan mengembalikan Firman Allah ke tempatnya yang layak penuh kekuasaan dan kehormatan. Salah satu bukti yang pasti bahwa suatu kebangunan rohani sedang mulai di kalangan umat Allah ialah kerinduan yang besar untuk mendengar, mempelajari, dan menaati Firman Tuhan (lihat Kisah Para Rasul 2:42).[4]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ W.S. LaSor, D.A. Hubbard & F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 1. Diterjemahkan oleh Werner Tan dkk. Jakarta:BPK Gunung Mulia. 2008. ISBN 979-415-815-1, 9789794158159
  2. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  3. ^ 2 Tawarikh 34:1 - Sabda.org
  4. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  5. ^ a b c Thiele, Edwin R., The Mysterious Numbers of the Hebrew Kings, (1st ed.; New York: Macmillan, 1951; 2d ed.; Grand Rapids: Eerdmans, 1965; 3rd ed.; Grand Rapids: Zondervan/Kregel, 1983). ISBN 0-8254-3825-X, 9780825438257
  6. ^ McFall 1991, no. 58.
  7. ^ 2 Tawarikh 34:3 - Sabda.org
  8. ^ a b McFall 1991, no. 59.
  9. ^ 2 Tawarikh 34:4 - Sabda.org
  10. ^ 2 Tawarikh 34:8 - Sabda.org
  11. ^ McFall 1991, no. 60.
  12. ^ Avigad, Nahman, Corpus of West Semitic Stamp Seals, (p. 237 WSS 90), published by the Israel Academy of Sciences & Humanities
  13. ^ 2 Tawarikh 34:14 - Sabda.org
  14. ^ 2 Tawarikh 34:15 - Sabda.org
  15. ^ 2 Tawarikh 34:20 - Sabda.org
  16. ^ 2 Tawarikh 34:30

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]