Lompat ke isi

Nomo Koeswoyo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Gladynova (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 28: Baris 28:


=== Koes Bersaudara ===
=== Koes Bersaudara ===
Grup ini mulai berkarir sejak tahun 1958 dengan nama Kus Brothers yang beranggotakan 5 orang kakak beradik keluarga Koeswoyo (Jon, Tonny, Nomo, Yon, dan Yok) dan seorang dari luar yang bernama Jan Mintaraga sebagai gitaris awalnya. Mereka merekam album pertama di tahun 1962. Setelah Jan Mintaraga mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi Kus Bersaudara pada tahun 1963. Beberapa waktu kemudian kakak tertua mereka Jon Koeswoyo pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personil yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi Koes Bersaudara. Mereka meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh rezim Soekarno di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu. Mereka dibebaskan pada tanggal 29 September 1965 (tepat sehari sebelum pecahnya Gerakan 30 September PKI). Selepas itu karir bermusik mereka kembali berjalan dengan baik.
Grup ini mulai berkarir sejak tahun 1958 dengan nama '''Kus Brothers''' yang beranggotakan 5 orang kakak beradik keluarga Koeswoyo ([[Jon Koeswoyo]] pada Bass, [[Tonny Koeswoyo]] pada gitar, Nomo Koeswoyo pada drum, [[Yon Koeswoyo]] pada vokal, dan [[Yok Koeswoyo]] pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama [[Jan Mintaraga]] sebagai gitaris awalnya. Mereka merekam album pertama di tahun 1962. Setelah Jan Mintaraga mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi '''Kus Bersaudara''' pada tahun 1963.
Beberapa waktu kemudian kakak tertua mereka Jon Koeswoyo pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personil kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi '''Koes Bersaudara'''. Mereka meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh rezim Soekarno di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu. Mereka dibebaskan pada tanggal 29 September 1965 (tepat sehari sebelum pecahnya Gerakan 30 September PKI). Selepas itu karir bermusik mereka kembali berjalan dengan baik.


=== Keluar dari Koes Bersaudara ===
=== Keluar dari Koes Bersaudara ===
Meski meraih keusksesan dalam bermusik, namun kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Nomo Koeswoyo, akhirnya berinisiatif meninggalkan posisinya sebagai penabuh drum. Ia memilih berusaha di luar bidang musik sebagai pedagang untuk menghidupi keluarganya. Nomo bersikap lebih pragmatis dan memiliki prinsip yang berbeda dengan Tonny Koeswoyo, karena saat itu ia telah menikah dan telah memiliki 1 orang anak (Chicha). Posisi drummer yang ditinggalkan Nomo Koeswoyo kemudian digantikan oleh Kasmuri (dikenal dengan panggilan Murry). Group ini pun mengubah namanya menjadi [[Koes Plus]].
Meski meraih keusksesan dalam bermusik, namun kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Nomo Koeswoyo, akhirnya berinisiatif meninggalkan posisinya sebagai penabuh drum pada tahun 1969. Ia memilih berusaha di luar bidang musik sebagai pedagang untuk menghidupi keluarganya. Oleh Tonny Koeswoyo ia disuruh memilih untuk fokus pada musik di Koes Bersaudara atau keluar. Nomo bersikap lebih pragmatis dan memiliki prinsip yang berbeda dengan sang kakak, karena saat itu ia telah menikah dan telah memiliki 1 orang anak (Chicha). Posisi drummer yang ditinggalkan Nomo Koeswoyo kemudian digantikan oleh Kasmuri (dikenal dengan panggilan [[Murry]]). Group ini pun mengubah namanya menjadi [[Koes Plus]] yang di kemudian hari berhasil meraih sukses menjadi salah satu grup legendaris di Indonesia.


=== Mendirikan Grup No Koes ===
=== Mendirikan Grup No Koes ===
Nomo yang lebih menonjol sebagai pengusaha, juga meraih sejumlah sukses. Ia pun kemudian kembali masuk dalam dunia musik dengan mendirikan grup musik sendiri bersama pemusik lain yang bernama [[No Koes]]. Grup ini juga banyak meraih kesuksesan dalam percaturan tangga musik nasional pada tahun 1970an. Menghasilkan cukup banyak album dari berbagai jenis aliran musik seperti Pop, Dangdut, Melayu, Jawa, dsb. Popularitas No Koes bisa menyaingi kepopuleran Koes Plus yang diusung oleh saudara-saudara kandungnya ataupun kelompok musik lainnya pada periode tahun 1970an.
Nomo yang lebih menonjol sebagai pengusaha, juga meraih sejumlah sukses. Ia pun kemudian tertarik kembali masuk dalam dunia musik dengan mendirikan grup musik sendiri bersama pemusik lain. Grup musik ini ia beri nama [[No Koes]]. Grup ini juga banyak meraih kesuksesan dalam percaturan tangga musik nasional pada tahun 1970an. Menghasilkan cukup banyak album dari berbagai jenis aliran musik seperti Pop, Dangdut, Melayu, Jawa, dsb. Popularitas No Koes bisa menyaingi kepopuleran Koes Plus yang diawaki oleh saudara-saudara kandungnya ataupun kelompok-kelompok musik lainnya pada periode tahun 1970an.




=== Mempopulerkan Penyanyi Lain ===
=== Mempopulerkan Penyanyi Lain ===
Nomo juga sempat mendirikan studio rekaman yang bernama Yukawi Record. Studio ini banyak merekam rekaman (grup musik) No Koes serta artis-artis lainnya. Selain itu ia pun ikut melahirkan beberapa penyanyi populer masa itu seperti [[Usman Bersaudara]] dan penyanyi kembar (Jacob dan Alex) dalam [[Kembar Grup]]. Nomo juga adalah orang di balik suksesnya beberapa penyanyi terkenal seperti [[Franki Sahilatua]], [[Enny Haryono]] dan [[Oma Irama]]. Saat itu Nomo berani berkata bahwa tidak ada produser rekaman yang berani menolak tawarannya. Artis-artis yang diorbitkannya pun pada akhirnya pernah begitu tenar dan populer pada masa itu.
Nomo juga sempat mendirikan studio rekaman yang bernama '''Yukawi Record'''. Studio ini banyak merekam rekaman (grup musik) No Koes serta artis-artis lainnya. Selain itu ia pun ikut melahirkan beberapa penyanyi populer masa itu seperti grup musik [[Usman Bersaudara]] dan penyanyi kembar (Jacob dan Alex) dalam [[Kembar Grup]]. Nomo juga adalah orang di balik suksesnya beberapa penyanyi terkenal seperti [[Franki Sahilatua]], [[Enny Haryono]] dan [[Oma Irama]]. Saat itu Nomo berani berkata bahwa tidak ada produser rekaman yang berani menolak tawarannya. Artis-artis yang diorbitkannya pun pada akhirnya pernah begitu tenar dan populer pada masa itu.


Musik dan bisnis juga membawanya berhasil mengorbitkan putrinya sendiri, [[Chicha Koeswoyo]], pada tahun [[1975]] dengan lagu [[Heli (lagu)|Heli]] yang disusul lagu-lagu lainnya seperti "Bersinar Matahari", dalam beberapa album yang meraih sukses di pasaran lagu-lagu anak-anak. Kemudian disusul anak keduanya [[Hellen Koeswoyo]] yang juga sempat mengeluarkan beberapa album pada periode yang hampir bersamaan. Terakhir anak laki-lakinya [[Reza Kooeswoyo]] pada tahun 1990an.
Musik dan bisnis juga membawanya berhasil mengorbitkan putrinya sendiri, [[Chicha Koeswoyo]], pada tahun [[1975]] dengan lagu [[Heli (lagu)|Heli]] yang disusul lagu-lagu lainnya seperti "Bersinar Matahari", "Pulang Sekolah" dalam beberapa album yang meraih sukses di pasaran blantika lagu anak-anak. Ia pun kemudian mengorbitkan anak keduanya [[Hellen Koeswoyo]] yang juga sempat mengeluarkan beberapa album pada periode yang hampir bersamaan. Terakhir anak laki-lakinya [[Reza Kooeswoyo]] pada tahun 1990an yang sempat mengeluarkan single hits dengan judul "Batman".




Baris 47: Baris 49:
Tahun 1977, Koes Bersaudara kembali bersatu sebagai sebuah grup musik dengan ditandai lagu "Kembali" yang direkam di album Koes Bersaudara Seri Perdana tahun 1977. Kesuksesan album ini kemudian diikuti 4 buah album berikutnya hingga tahun 1978. Namun album-album tersebut tak begitu sukses di pasaran. Grup ini akhirnya bubar dan ketiga saudaranya kembali mengusung Grup Koes Plus.
Tahun 1977, Koes Bersaudara kembali bersatu sebagai sebuah grup musik dengan ditandai lagu "Kembali" yang direkam di album Koes Bersaudara Seri Perdana tahun 1977. Kesuksesan album ini kemudian diikuti 4 buah album berikutnya hingga tahun 1978. Namun album-album tersebut tak begitu sukses di pasaran. Grup ini akhirnya bubar dan ketiga saudaranya kembali mengusung Grup Koes Plus.


Tahun 1979 - 1980 Koes Bersaudara kembali bersatu yang juga tak begitu sukses di pasaran. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Ketiga saudaranya kembali kepada grup Koes Plus, sedangkan Nomo lebih banyak berkarier sebagai penyanyi solo yang cukup sukses di kala itu.
Tahun 1979 - 1980 Koes Bersaudara mencoba kembali bersatu dengan melempar 2 buah album yang juga tak begitu sukses di pasaran. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Ketiga saudaranya kembali kepada grup Koes Plus, sedangkan Nomo lebih banyak berkarier sebagai penyanyi solo dan menekuni bisnisnya yang cukup sukses di kala itu.


Pada tahun 1986 Koes Bersaudara kembali bersatu dan mengeluarkan 6 buah album di tahun 1987. Grup ini sempat meraih kesuksesan dengan lagu "Kau Datang Lagi" pada album yang sama yang direkam tahun 1987. Namun kebersamaan itu tak berlangsung lama, karena pada tahun 1987 itu pula kemudian sang kakak Tonny Koeswoyo meninggal dunia karena penyakit kanker yang dideritanya.
Pada tahun 1986 Koes Bersaudara kembali bersatu dan mengeluarkan 6 buah album di tahun 1987. Grup ini sempat meraih kesuksesan dengan lagu "Kau Datang Lagi" pada album yang sama yang direkam tahun 1987. Namun kebersamaan itu tak berlangsung lama, karena pada tahun 1987 itu pula kemudian sang kakak Tonny Koeswoyo meninggal dunia karena penyakit kanker yang dideritanya.
Sepeninggal Tonny, Koes Bresaudara masih sempat mengeluarkan 1 buah album di tahun 1988 dan 2 buah album di tahun 2000.
Sepeninggal Tonny, Koes Bersaudara masih sempat mengeluarkan 1 buah album di tahun 1988 dan 2 buah album di tahun 2000.


Nomo kemudian melanjutkan karir bermusik solonya dengan mengeluarkan sebuat hits yang cukup meledak di tahun 1980an berjudul" Layar Tancap". Disela itu masih kerap bermain bersama saudaranya dalam grup Koes Bersaudara dalam moment off air tanpa mengeluarkan album baru lagi.
Nomo kemudian melanjutkan karir bermusik solonya dengan mengeluarkan sebuat hits yang cukup meledak di penghujung tahun 1980an berjudul" Layar Tancap". Disela itu mereka masih kerap bermain bersama dalam grup Koes Bersaudara dalam moment off air tanpa mengeluarkan album baru lagi.




=== Kehidupan pribadi dan sosial ===
=== Kehidupan pribadi dan sosial ===
Nomo Koeswoyo menikah beda agama dengan '''Fatimah Francisca''' dan memiliki 3 orang anak, Chica Koeswoyo (Mirza Riandiani Kesuma), Hellen Koeswoyo (Hellen Atmisuri), dan Reza Wicaksono Koeswoyo. Sang istri wafat di tahun 2012 setelah sempat menjadi mualaf mengikuti jejak anak tertuanya Chica Koeswoyo.
Nomo Koeswoyo menikah beda agama dengan '''Fatimah Francisca''' dan memiliki 3 orang anak, Chica Koeswoyo (Mirza Riandiani Kesuma), Hellen Koeswoyo (Hellen Atmisuri), dan Reza Wicaksono Koeswoyo. Sang istri wafat di tahun 2012 setelah sempat menjadi mualaf mengikuti jejak anak tertuanya Chica Koeswoyo. Nomo menghabiskan masa tuanya dengan lebih banyak beristirahat di rumahnya yang luas di kota [[Magelang]], Jawa Tengah bersama bersama beberapa cucunya.



== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0310/10/Musik/611347.htm Sisa Laskar Koes Bersaudara]
* {{id}} [http://www2.kompas.com/kompas-cetak/0310/10/Musik/611347.htm Sisa Laskar Koes Bersaudara]
* {{id}} [http://facebook.com/groups/286313481392113/]
* {{id}} [http://blog.indosiar.com/prokoes/?op=readblog&idblog=48212 ProKoes blog]
* {{id}} [http://launch.groups.yahoo.com/group/koesplus]
* {{id}} [http://www.yucheyahyasukaca.net Kumpulan album Koes Plus dan Koes Bersaudara]
* http://tosuto.blogspot.com/2012/02/mengenang-masa-kecil-koes-bersaudara.html
* http://tosuto.blogspot.com/2012/02/mengenang-masa-kecil-koes-bersaudara.html
* http://tosuto.blogspot.com/2012/09/nomo-koeswoyo-melahirkan-kembar.html
* http://tosuto.blogspot.com/2012/09/nomo-koeswoyo-melahirkan-kembar.html

Revisi per 13 Juni 2015 17.06

Nomo Koeswoyo
GenrePop, Rock, Ethnik Jawa
PekerjaanPenyanyi, Pencipta lagu
InstrumenDrum, Vokal
Tahun aktif1962 - Sekarang
LabelDimita Moulding Company, Ltd, Remaco

Koesnomo Koeswoyo (lahir 21 Januari 1939) adalah salah satu musikus Indonesia dari grup Koes Bersaudara yang beranggotakan kakak beradik keluarga Koeswoyo. Pada grup tersebut ia berposisi sebagai drummer.

Koes Bersaudara

Grup ini mulai berkarir sejak tahun 1958 dengan nama Kus Brothers yang beranggotakan 5 orang kakak beradik keluarga Koeswoyo (Jon Koeswoyo pada Bass, Tonny Koeswoyo pada gitar, Nomo Koeswoyo pada drum, Yon Koeswoyo pada vokal, dan Yok Koeswoyo pada vokal) dan seorang dari luar keluarga Koeswoyo yang bernama Jan Mintaraga sebagai gitaris awalnya. Mereka merekam album pertama di tahun 1962. Setelah Jan Mintaraga mengundurkan diri, grup ini berganti nama menjadi Kus Bersaudara pada tahun 1963.

Beberapa waktu kemudian kakak tertua mereka Jon Koeswoyo pun mengundurkan diri, sehingga menyisakan 4 personil kakak beradik yang dipimpin oleh Tonny Koeswoyo. Grup ini kemudian kembali mengganti namanya menjadi Koes Bersaudara. Mereka meraih kesuksesan dalam beberapa album rekaman berikutnya selama beberapa tahun sebelum dipenjarakan oleh rezim Soekarno di Penjara Glodok pada tanggal 29 Juni 1965. Mereka dianggap memainkan lagu-lagu ngak-ngik-ngok (kebarat-baratan) yang terlarang masa itu. Mereka dibebaskan pada tanggal 29 September 1965 (tepat sehari sebelum pecahnya Gerakan 30 September PKI). Selepas itu karir bermusik mereka kembali berjalan dengan baik.

Keluar dari Koes Bersaudara

Meski meraih keusksesan dalam bermusik, namun kehidupan anggota grup ini tetap dalam kesulitan ekonomi. Nomo Koeswoyo, akhirnya berinisiatif meninggalkan posisinya sebagai penabuh drum pada tahun 1969. Ia memilih berusaha di luar bidang musik sebagai pedagang untuk menghidupi keluarganya. Oleh Tonny Koeswoyo ia disuruh memilih untuk fokus pada musik di Koes Bersaudara atau keluar. Nomo bersikap lebih pragmatis dan memiliki prinsip yang berbeda dengan sang kakak, karena saat itu ia telah menikah dan telah memiliki 1 orang anak (Chicha). Posisi drummer yang ditinggalkan Nomo Koeswoyo kemudian digantikan oleh Kasmuri (dikenal dengan panggilan Murry). Group ini pun mengubah namanya menjadi Koes Plus yang di kemudian hari berhasil meraih sukses menjadi salah satu grup legendaris di Indonesia.


Mendirikan Grup No Koes

Nomo yang lebih menonjol sebagai pengusaha, juga meraih sejumlah sukses. Ia pun kemudian tertarik kembali masuk dalam dunia musik dengan mendirikan grup musik sendiri bersama pemusik lain. Grup musik ini ia beri nama No Koes. Grup ini juga banyak meraih kesuksesan dalam percaturan tangga musik nasional pada tahun 1970an. Menghasilkan cukup banyak album dari berbagai jenis aliran musik seperti Pop, Dangdut, Melayu, Jawa, dsb. Popularitas No Koes bisa menyaingi kepopuleran Koes Plus yang diawaki oleh saudara-saudara kandungnya ataupun kelompok-kelompok musik lainnya pada periode tahun 1970an.


Mempopulerkan Penyanyi Lain

Nomo juga sempat mendirikan studio rekaman yang bernama Yukawi Record. Studio ini banyak merekam rekaman (grup musik) No Koes serta artis-artis lainnya. Selain itu ia pun ikut melahirkan beberapa penyanyi populer masa itu seperti grup musik Usman Bersaudara dan penyanyi kembar (Jacob dan Alex) dalam Kembar Grup. Nomo juga adalah orang di balik suksesnya beberapa penyanyi terkenal seperti Franki Sahilatua, Enny Haryono dan Oma Irama. Saat itu Nomo berani berkata bahwa tidak ada produser rekaman yang berani menolak tawarannya. Artis-artis yang diorbitkannya pun pada akhirnya pernah begitu tenar dan populer pada masa itu.

Musik dan bisnis juga membawanya berhasil mengorbitkan putrinya sendiri, Chicha Koeswoyo, pada tahun 1975 dengan lagu Heli yang disusul lagu-lagu lainnya seperti "Bersinar Matahari", "Pulang Sekolah" dalam beberapa album yang meraih sukses di pasaran blantika lagu anak-anak. Ia pun kemudian mengorbitkan anak keduanya Hellen Koeswoyo yang juga sempat mengeluarkan beberapa album pada periode yang hampir bersamaan. Terakhir anak laki-lakinya Reza Kooeswoyo pada tahun 1990an yang sempat mengeluarkan single hits dengan judul "Batman".


Reuni Koes Bersaudara

Tahun 1977, Koes Bersaudara kembali bersatu sebagai sebuah grup musik dengan ditandai lagu "Kembali" yang direkam di album Koes Bersaudara Seri Perdana tahun 1977. Kesuksesan album ini kemudian diikuti 4 buah album berikutnya hingga tahun 1978. Namun album-album tersebut tak begitu sukses di pasaran. Grup ini akhirnya bubar dan ketiga saudaranya kembali mengusung Grup Koes Plus.

Tahun 1979 - 1980 Koes Bersaudara mencoba kembali bersatu dengan melempar 2 buah album yang juga tak begitu sukses di pasaran. Grup ini pun kembali vakum selama beberapa tahun kemudian. Ketiga saudaranya kembali kepada grup Koes Plus, sedangkan Nomo lebih banyak berkarier sebagai penyanyi solo dan menekuni bisnisnya yang cukup sukses di kala itu.

Pada tahun 1986 Koes Bersaudara kembali bersatu dan mengeluarkan 6 buah album di tahun 1987. Grup ini sempat meraih kesuksesan dengan lagu "Kau Datang Lagi" pada album yang sama yang direkam tahun 1987. Namun kebersamaan itu tak berlangsung lama, karena pada tahun 1987 itu pula kemudian sang kakak Tonny Koeswoyo meninggal dunia karena penyakit kanker yang dideritanya. Sepeninggal Tonny, Koes Bersaudara masih sempat mengeluarkan 1 buah album di tahun 1988 dan 2 buah album di tahun 2000.

Nomo kemudian melanjutkan karir bermusik solonya dengan mengeluarkan sebuat hits yang cukup meledak di penghujung tahun 1980an berjudul" Layar Tancap". Disela itu mereka masih kerap bermain bersama dalam grup Koes Bersaudara dalam moment off air tanpa mengeluarkan album baru lagi.


Kehidupan pribadi dan sosial

Nomo Koeswoyo menikah beda agama dengan Fatimah Francisca dan memiliki 3 orang anak, Chica Koeswoyo (Mirza Riandiani Kesuma), Hellen Koeswoyo (Hellen Atmisuri), dan Reza Wicaksono Koeswoyo. Sang istri wafat di tahun 2012 setelah sempat menjadi mualaf mengikuti jejak anak tertuanya Chica Koeswoyo. Nomo menghabiskan masa tuanya dengan lebih banyak beristirahat di rumahnya yang luas di kota Magelang, Jawa Tengah bersama bersama beberapa cucunya.


Pranala luar