Yesaya 53

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Yesaya 53 (disingkat Yes 53) adalah bagian dari Kitab Yesaya dalam Alkitab Ibrani atau Perjanjian Lama di Alkitab Kristen.[1] Memuat Firman Allah yang disampaikan oleh nabi Yesaya bin Amos terutama berkenaan tentang Yehuda dan Yerusalem. Nabi ini hidup pada zaman raja Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia dari Kerajaan Yehuda sekitar abad ke-8 SM.[2][3]

Teks

Picture of Scroll text
Yesaya 53 dalam Gulungan Besar Kitab Yesaya, yang ditemukan di Qumran dan dibuat sekitar abad ke-2 SM

Hamba yang Menderita

Komentari mengenai Kitab Yesaya tulisan Bernhard Duhm tahun 1892 pertama kali mengidentifikasi ada 4 nyanyian (atau sajak) tentang Hamba Yahweh yang Menderita (bahasa Inggris: suffering servant of YHWH) di antara pasal 42 sampai 53 Kitab Yesaya. Allah memanggil hamba-Nya ini untuk memimpin bangsa-bangsa, tapi dia disiksa dengan kejam. Hamba ini mengorbankan dirinya, menerima hukuman yang seharusnya untuk orang lain, dan akhirnya, dia diberi pahala. Keempat bagian itu adalah:

  1. Yesaya 42:1–9
  2. Yesaya 49:1–12
  3. Yesaya 50:4–9
  4. Yesaya 52–53

Nyanyian ke-4, dari Yesaya 52:13 sampai Yesaya 53:12, berisi kesengsaraan yang dialami “hamba yang menderita”. Identitas hamba ini dapat dideduksi dari pilihan kata penulisnya, apakah ini berkaitan dengan seseorang atau kelompok orang tertentu.

Kata "hamba" digunakan 23 kali dalam Kitab Yesaya. 19 kali dalam pasal 41 sampai 53. Israel/Yakub disebut “hamba” 11 kali: 2 kali dalam pasal 41. Sebelum pasal 40 kata “hamba” digunakan 4 kali untuk Yesaya, Eliakim, hamba secara umum, dan Daud.

Ada yang beranggapan “hamba” ini adalah seseorang, dan mengusulkan nama-nama tokoh dalam sejarah Israel.[5] Hamba ini menanggung hukuman untuk orang lain dan akhirnya dia diberi kedudukan tinggi.

Di pihak lain, ada yang menggangap "hamba" ini adalah kelompok orang, khususnya bangsa Israel. Mereka telah menderita hampir 2000 tahun pembuangan, pogrom, hutang darah, penyiksaan oleh Hitler dan Nazi, serta terus menderita demi orang-orang lain (Yesaya 53:7,11-12).

Pilihan kata-kata penulis “kita”, “mereka”, dapat dianggap “hamba” ini berhubungan dengan sekelompok orang. Di awal pasal, “kita” berkonotasi negatif: “kita” tidak menghargainya, tidak senang melihatnya, tidak menarik bagi “kita”. Namun dengan kematian “hamba” ini, setelah ayat 4, “hamba” menanggung dosa “kita”, kelemahan “kita”, dan oleh bilur-bilurnya “kita” disembuhkan. Setelah kematiannya, “hamba” ini dimuliakan oleh Allah. Dengan pilihan kata-kata mengenai penderitaan yang dialami, para pengikut Yesus Kristus percaya bahwa nyanyian/sajak ini merujuk kepada kesengsaraan yang dialami Yesus sebagai Mesias, Juruselamat untuk orang-orang lain. Ini masih termasuk ke dalam "Tradisi Yahudi bahwa hamba ini diidentifikasikan dengan figur Mesias yang dinantikan."[5]

Ayat 4

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas Allah.[6]

Ayat ini dikutip dalam Matius 8:17 dalam kaitan dengan pelayanan Yesus Kristus menyembuhkan orang sakit -- baik yang sakit secara jasmani maupun rohani. Mesias akan memikul hukuman agar manusia dapat dilepaskan dari kelemahan dan penyakit serta dosa-dosanya. Karena itu, adalah tepat dan baik bagi orang percaya untuk berdoa memohon kesembuhan jasmaniah. Ketika Ia menanggung dosa-dosa kita, Ia juga mengambil penyakit dan kesusahan kita, memikulnya atas diri-Nya dan membawanya (lihat ayat 5).[7]

Ayat 5

Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.[8]

Kristus disalib karena kita telah berdosa dan bersalah di hadapan Allah (bandingkan Mazmur 22:17; Zakharia 12:10; Yohanes 19:34). Selaku pengganti kita, Ia menerima hukuman yang seharusnya kita terima dan menanggung hukuman dosa-dosa kita -- hukuman mati (Roma 6:23); karena itu, kita dapat diampuni dan berdamai dengan Allah (Roma 5:1).[7]

"...kita menjadi sembuh": Penyembuhan di sini mengacu kepada keselamatan dengan semua keuntungan rohani dan jasmani. Penyakit dan kelemahan adalah akibat dari kejatuhan manusia dan kegiatan Iblis di dunia ini.

"Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yaitu supaya Ia membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu."[9]

Kristus memberikan karunia-karunia untuk menyembuhkan kepada jemaat-Nya dan memerintah para pengikut-Nya untuk menyembuhkan orang sakit selaku bagian dari pemberitaan kerajaan Allah (Lukas 9:1–2,6; 10:1,8–9,19).[7]

Tradisi Yahudi

  • Pada umumnya, komentar-komentar rabi Yahudi setelah jatuhnya Yerusalem tahun 70 M, menganggap Yesaya 53 sebagai nubuat tentang bangsa Israel yang menderita.[10].[11]
  • Ayat 4 dihubungkan dengan Mesias dalam Sanhedrin 98b di Babylonian Talmud.
  • Ayat 5 dihubungkan dengan Mesias dalam Ruth Rabbah 2:14.

Tradisi Kristen

  • Dalam Kisah Para Rasul terdapat catatan bagaimana pengikut Yesus sejak awal menghubungkan pasal ini dengan Yesus, yaitu ketika Filipus bertemu dengan sida-sida dari Etiopia. Sida-sida itu adalah pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia, yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam perjalanan pulang dan duduk dalam keretanya sambil membaca kitab nabi Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus: "Pergilah ke situ dan dekatilah kereta itu!" Filipus segera ke situ dan mendengar sida-sida itu sedang membaca kitab nabi Yesaya. Kata Filipus: "Mengertikah tuan apa yang tuan baca itu?" Jawab sida-sida itu: "Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?" Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: "Seperti seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya; siapakah yang akan menceriterakan asal-usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi."[12] Maka kata sida-sida itu kepada Filipus: "Aku bertanya kepadamu, tentang siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang orang lain?" Maka mulailah Filipus berbicara dan bertolak dari nas itu ia memberitakan Injil Yesus kepadanya.[13]
  • Ayat 4 dikutip dalam Matius 8:16–17 dalam hubungan dengan pekerjaan Yesus Kristus yang menyembuhkan orang-orang sakit.
Nubuat Penggenapan
Pemberitaan-Nya tidak dipercaya (Yesaya 53:1) Yohanes 12:37,38
Tidak diingini (Yesaya 53:2) Matius 13:57
Dihina, penuh kesengsaraan (Yesaya 53:3) Matius 27:27–31
Kesengsaraan kita yang dipikul-Nya,(Yesaya 53:4) Roma 4:25
Oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh (Yesaya 53:5) 1 Petrus 2:24
Mencari kita sekalian yang sesat seperti domba (Yesaya 53:6) 1 Petrus 2:25
Tidak membuka mulutnya ketika diadili (Yesaya 53:7) Markus 14:61
Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil (Yesaya 53:8) Lukas 24:20
Dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat (Yesaya 53:9) Lukas 23:33
Ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah (Yesaya 53:10) Roma 5:15–18
Membenarkan banyak orang (Yesaya 53:11) Roma 5:19
Berdoa untuk pemberontak-pemberontak (Yesaya 53:12) Lukas 23:34

Referensi

  1. ^ J. Blommendaal. Pengantar kepada Perjanjian Lama. Jakarta:BPK Gunung Mulia, 1983. ISBN 979-415-385-0, 9789794153857
  2. ^ Dianne Bergant dan Robert J.Karris (ed). 2002. Tafsir Alkitab Perjanjian Lama. Jogjakarta: Kanisius.
  3. ^ (Indonesia) W.S. LaSor, D.A. Hubbard, F.W. Bush. Pengantar Perjanjian Lama 2, Sastra dan Nubuat. Jakarta: BPK Gunung Mulia. 1994. ISBN-13: 9789794150431
  4. ^ Radiocarbon, Vol. 37, No. 1, 1995, p. 14
  5. ^ a b Coogan, Michael D.Return from Exile: A Brief Introduction to the Old Testament the Hebrew Bible in its Context. New York: Oxford University Press, 2009.
  6. ^ Yesaya 53:4
  7. ^ a b c The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  8. ^ Yesaya 53:5
  9. ^ 1 Yohanes 3:8
  10. ^ Isaiah 53 - Who is the prophet talking about?
  11. ^ Contra Brown - Answering Dr. Brown's Objections to Judaism by Rabbi Yisroel C. Blumenthal [1]
  12. ^ Yesaya 53:7–8
  13. ^ Kisah Para Rasul 8:26–35

Lihat pula

Pranala luar