Pembicaraan:Patrick Vieira

Konten halaman tidak didukung dalam bahasa lain.
Bagian baru
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Komentar terbaru: 7 bulan yang lalu oleh InternetArchiveBot pada topik External links found that need fixing (Oktober 2023)

Dulu Patrick Vieira menjadi emosional ketika harus membuat keputusan yang bertalian dengan Arsenal. Namun, begitu akhirnya lepas dari klub kesayangannya, gelandang jangkar itu menjadi profesional sejati. Ia kini berikrar setia kepada klub yang paling meminatinya: Internazionale Milan.

Pria yang bergabung dengan Arsenal pada 1996 itu sesungguhnya amat mencintai Highbury. Itu yang membuatnya menampik rayuan hampir semua klub raksasa di Spanyol, Italia, dan bahkan di Inggris sendiri.

Sejak akhir musim 2000/01, Vieira sudah disebut-sebut bakal angkat kaki dari klub asuhan Wenger tersebut. Namun, saban kali gosip muncul, setiap itu pula Vieira memilih bertahan.

The Gunners sendiri selalu berupaya mati-matian mempertahankan aset berharga mereka. Pada Agustus 2001, misalnya, Arsenal mengungkapkan bahwa mereka telah menolak tiga tawaran yang bernilai di atas 30 juta pound dari Juventus, Real Madrid, dan Manchester United.

Situasi ini terus terjadi di setiap akhir musim dan mencapai puncak di pengujung musim 2003/2004 tatkala Arsenal menjuarai liga dengan rekor tak terkalahkan.

Pada bulan Juli 2004, Presiden Real Madrid, Florentina Perez, dengan tegas menyebut Vieira sebagai target utama. Namun, ketika beredar isu bahwa Vieira telah meminta dirinya dijual dan Wenger sendiri sudah pasrah, gelandang Les Bleus itu malah menyatakan tetap tinggal.

“Ini merupakan salah satu keputusan terberat yang harus diambil Vieira,” tulis harian L’Equipe. Berkostum El Real adalah impian setiap pemain. Namun, Vieira bimbang. Di satu sisi ia merasa masih berutang budi kepada Arsenal dan Wenger. Di sisi lain, ia konon tak puas dengan gaji yang ditawarkan Madrid.

Gajinya di Arsenal adalah 90.000 pound per pekan dan Los Merengues menyodorkan angka yang hampir sama. Padahal Vieira ingin disetarakan dengan para galactico macam David Beckham atau Zidane, yang menangguk sekitar 120 hingga 130.000 pound tiap pekan.

Saat itu, terjadi pergumulan hebat dalam batinnya. Ia meminta opini Dennis Bergkamp, orang terdekatnya di Arsenal. Ia juga bicara dengan rekannya, Thierry Henry. Ia minta masukan pacarnya, Cheryl, gadis asal Trinidad-Tobago yang tinggal bersamanya di kawasan Hampstead, London. Vieira bahkan mengharapkan saran dari sang ibu, Emilienne.

“Aku sangat dekat dengan ibuku. Ia selalu ada buatku dan aku pun berpaling kepadanya meminta nasihat. Apakah harus tinggal atau pergi dari Arsenal, klub yang telah mewujudkan banyak impianku,” kenangnya.

“Tapi, tentu saja mama tak dapat membuat keputusan untuk diriku. Ia berkata bahwa aku sudah cukup dewasa dan bertanggung jawab untuk membuat keputusan sendiri,” ujar Vieira, yang pada 12 Agustus 2004 dengan emosional memberi tahu Wenger bahwa ia takkan ke mana-mana.

Juventus lalu Inter

Namun, musim 2004/2005 justru menjadi antiklimaks buat Vieira. Ia harus meyakinkan seluruh tim, juga para fan, bahwa ia memang berniat bertahan di klub tersebut dengan tetap menjaga performa di level terbaik.

Di sisi lain, rekan-rekan setimnya sudah telanjur berpikir bahwa mereka harus membiasakan diri bermain tanpa sang kapten karena ia sewaktu-waktu pasti mengucapkan goodbye. Dua kombinasi tersebut membuat penampilan Vieira menjadi kurang maksimal dan mahkota juara pun berpindah ke tangan Chelsea.

Ketika di akhir musim gosip kepergian Vieira kembali merebak, atmosfernya sudah berbeda. Pihak manajemen terlihat pasif dan bahkan tak menawarinya perpanjangan kontrak baru.

Wenger, yang sudah punya jangkar muda Spanyol bernama Cesc Fabregas, pun enggan berkomentar. Ia lagi-lagi tampak siap ditinggal sang kapten.

So, bisa diprediksi akhirnya Vieira meminta Arsenal agar menerima pinangan Juventus senilai 20 juta euro (Rp 233,3 miliar) pada Juli 2005.

Dalam otobiografinya, Vieira mengaku bahwa alasan utama ia meninggalkan Arsenal karena para petinggi klub bersikap netral. Dengan kata lain, mereka tak lagi ngotot mempertahankannya seperti yang sudah-sudah.

Meski sedih, Vieira tahu bahwa kariernya di London Utara telah berakhir. Prinsipnya pun berubah. Ia kini harus mengabdikan diri kepada klub baru yang benar-benar menghargai dan membutuhkannya.

Sayang, kariernya bersama Juventus cuma berlangsung setahun. Terbukti bersalah melakukan pengaturan skor, Bianconeri dicopot gelarnya dan dihukum ke Seri B. Sejumlah pemain bintang resah karena tak bisa tampil di Liga Champion. Fabio Cannavaro, Emerson, Gianluca Zambrotta, dan Lilian Thuram hijrah ke La Liga. Vieira sendiri kembali dihubung-hubungkan dengan Real Madrid, Barcelona, Manchester United, AC Milan, dan Inter.

Pada akhirnya, ia memilih Inter, yang kini dinobatkan sebagai juara Serie A karena merupakan tim peringkat tertinggi yang bersih dari skandal, dengan nilai transfer sebesar 9,5 juta euro alias sekitar 110,8 miliar rupiah yang dicicil selama tiga tahun.

“Ia sebetulnya kecewa dengan apa yang menimpa Juventus. Apalagi ia sudah mulai menyatu dengan tim itu,” ucap agennya, Franco Granello.

“Namun, ia kini antusias menyambut musim baru bersama Inter. Vieira memilih Inter karena klub ini memberikan penawaran paling oke, baik dari segi kontrak maupun dari sisi perencanaan.”

“Rencanaku adalah terus bermain di level tertinggi,” ujar Vieira, yang mengincar trofi Liga Champion, satu-satunya gelar prestisius yang belum pernah ia raih. “Aku ingin memenangi banyak piala dan itu alasan kenapa aku memilih Inter.”

“Lagi pula klub ini benar-benar menginginkanku,” ujarnya mengungkap alasan utama pindah ke Milano. “Hal itu menjadi jelas setelah aku beberapa kali berbincang dengan Direktur Teknik Marco Branca.”

“Aku yakin Inter akan tampil sangat baik dan aku juga bisa bekerja sama dengan rekan-rekan baruku,” komentarnya di situs resmi Nerazzurri. “Sekarang kami harus bersatu padu guna mencapai sasaran yang diimpikan klub serta para fan.” --LeParisien 17:14, 10 Agustus 2006 (UTC)

External links found that need fixing (Oktober 2023)[sunting sumber]

Hello fellow editors,

I have found one or more external links on Patrick Vieira that are in need of attention. Please take a moment to review the links I found and correct them on the article if necessary. I found the following problems:

When you have finished making the appropriate changes, please visit this simple FaQ for additional information to fix any issues with the URLs mentioned above.

This notice will only be made once for these URLs.

Cheers.—InternetArchiveBot (Melaporkan kesalahan) 10 Oktober 2023 23.53 (UTC)Balas