Lompat ke isi

Matahari: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
26Isabella (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
26Isabella (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 197: Baris 197:
| separator =
| separator =
| postscript =
| postscript =
}}</ref> Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume matahari. <ref name="Pugh">{{en}}
}}</ref> Suhu yang sedemikian tingginya menyebabkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. <ref name="Yohkoh"></ref> Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar. <ref name="Yohkoh"></ref> Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi termonuklir. <ref name="Yohkoh"></ref> Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino yang memberi tenaga sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di bumi. <ref name="solar nasa"></ref><ref name="Montana"></ref> <ref name="Yohkoh">{{en}} {{cite web
{{Citation
| first = P
| last = Pugh
| first2 =
| last2 =
| editor-last =
| editor-first =
| contribution =
| series = Observing the Sun with Coronado Telescopes Patrick Moore's Practical Astronomy Series
| edition =
| year = 2007
| pages = 320
| place =
| publisher = シュプリンガー・ジャパン株式会社
|ISBN= 9780387681269}} ({{google books with page|tuv4z1dHey8C|lihat|284| jarak inti, fusi helium menjadi hidrogen}})
</ref>Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm<sup>3</sup>. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. <ref name="Yohkoh"></ref><ref name="Pugh"></ref> Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar. <ref name="Yohkoh"></ref> Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir).<ref name="solar nasa"></ref><ref name="Yohkoh"></ref> Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. <ref name="Pugh"></ref> Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di bumi. <ref name="solar nasa"></ref><ref name="yohkoh"></ref> <ref name="cohen">{{en}} {{cite web
| url = http://fusedweb.pppl.gov/cpep/chart_pages/5.plasmas/sunlayers.html
| url = http://fusedweb.pppl.gov/cpep/chart_pages/5.plasmas/sunlayers.html
| title = From Core to Corona Layers of the Sun
| title = From Core to Corona Layers of the Sun

Revisi per 5 Juni 2011 13.08

Gambar matahari yang berhasil ditangkap Soft X-Ray Telescope (SXT) yang dibawa satelit Yohkoh ketika sedang mengorbit.

Matahari adalah bintang berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya. [1] [2] [3] Matahari berbentuk bola dengan komponen penyusun terbesar berupa gas helium dan hidrogen terionisasi. [3] [4] Berdasarkan penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh massa matahari sebesar 1,989x1030 kilogram. [5] [4] Angka tersebut sama dengan 333.000 kali massa Bumi. [4] Oleh karena itu, matahari menjadi obyek terbesar di tata surya dengan massa mencapai 99,85% dari total massa tata surya.[6]

Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta mil).[3] [7] Jarak matahari ke bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km. [3] [6] Berdasarkan perhitungan dengan metode radioaktif, batuan bulan, meteorit dan batuan bumi tertua yang pernah ditemukan berusia sekitar 4,6 juta tahun. [8] Sementara itu, sampel batuan matahari belum pernah didapatkan sehingga penghitungan dilakukan secara matematika menggunakan model interior matahari. [9] Hasilnya adalah matahari diperkirakan berusia 5 ± 1,5 juta tahun.[9] Namun, oleh karena tata surya diketahui terbentuk sebagai satu kesatuan dalam waktu yang berdekatan maka kini secara umum matahari dianggap berusia 4,6 juta tahun. [8][9]

Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan sumber energi untuk kehidupan yang berkelanjutan.[10] Panas matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya membuat siang hari terang dan dipakai oleh tumbuhan untuk fotosintesis. [10]Tanpa matahari, tidak akan ada kehidupan di bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat berlangsung.[10]

Struktur matahari

Matahari memiliki enam lapisan yang masing-masing memiliki karakteristik tertentu.[3] Keenam lapisan tersebut meliputi inti matahari, zona radioaktif, dan zona konvektif yang membentuk lapisan dalam (interior); fotosfer; kromosfer; dan korona sebagai daerah terluar dari matahari. [3]

Inti matahari

Inti adalah area terdalam dari matahari yang memiliki suhu sekitar 15 juta derajat Celcius (27 juta derajat Fahrenheit).[3] [11] Berdasarkan perbandingan radius/diameter, bagian inti berukuran seperempat jarak dari pusat ke permukaan dan 1/64 total volume matahari. [12]Kepadatannya adalah sekitar 150 g/cm3. Suhu dan tekanan yang sedemikian tingginya memungkinkan adanya pemecahan atom-atom menjadi elektron, proton, dan neutron. [11][12] Neutron yang tidak bermuatan akan meninggalkan inti menuju bagian matahari yang lebih luar. [11] Sementara itu, energi panas di dalam inti menyebabkan pergerakan elektron dan proton sangat cepat dan bertabrakan satu dengan yang lain menyebabkan reaksi fusi nuklir (sering juga disebut termonuklir).[3][11] Inti matahari adalah tempat berlangsungnya reaksi fusi nuklir helium menjadi hidrogen. [12] Energi hasil reaksi termonuklir di inti berupa sinar gamma dan neutrino memberi tenaga sangat besar sekaligus menghasilkan seluruh energi panas dan cahaya yang diterima di bumi. [3][13] [14]Energi tersebut dibawa keluar dari matahari melalui radiasi.[3]

Zona radioaktif

Zona konvektif

Fotosfer

Fotosfer atau permukaan matahari meliputi wilayah setebal 500 kilometer dengan suhu sekitar 5.500 derajat Celcius (10.000 derajat Fahrenheit).[3] Sebagian besar radiasi matahari yang dilepaskan keluar berasal dari fotosfer. [3]Energi tersebut diobservasi sebagai sinar matahari di bumi, 8 menit setelah meninggalkan matahari. [3]

Kromosfer

Korona

Mitologi seputar matahari

Jarak matahari dari bumi

Jarak matahari ke bumi adalah 149.669.000 kilometer (93.000.000 mil). Jarak ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 148 juta km. Dibandingkan dengan bumi, diameter matahari kira-kira 112 kalinya. Gaya tarik matahari kira-kira 30 kali gaya tarik bumi. Sinar matahari menempuh masa delapan menit untuk sampai ke Bumi. Kuatnya pancaran sinar matahari dapat mengakibatkan kerusakan pada jaringan sensor mata dan mengakibatkan kebutaan.

Suhu

Menurut perhitungan para ahli, temperatur di permukaan matahari sekitar 6.000 °C namun ada juga yang menyebutkan suhu permukaan sebesar 5.500 °C. Jenis batuan atau logam apapun yang ada di Bumi ini akan lebur pada suhu setinggi itu. Temperatur tertinggi terletak di bagian tengahnya yang diperkirakan tidak kurang dari 25 juta derajat Celsius namun disebutkan juga kalau suhu pada intinya 15 juta derajat Celsius. Ada pula yang menyebutkan temperatur di inti matahari kira kira sekitar 13.889.000 °C. Menurut JR Meyer, panas matahari berasal dari batu meteor yang berjatuhan dengan kecepatan tinggi pada permukaan matahari. Sedangkan menurut teori kontraksi H Helmholz, panas itu berasal dari menyusutnya bola gas. Ahli lain, Dr Bothe menyatakan bahwa panas tersebut berasal dari reaksi-reaksi termonuklir yang juga disebut reaksi hidrogen helium sintetis.

Perputaran Matahari

Karena Matahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma, menyebabkan rotasinya lebih cepat di khatulistiwa daripada di kutub. Rotasi pada wilayah khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga beribu bahkan berjuta kilometer ke angkasa. Semburan matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di Bumi dan mampu merusak satelit atau stasiun angkasa yang tidak terlindungi. Matahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultra-violet, sinar infra-merah, sinar-X dan angin matahari yang merebak ke seluruh tata surya.

Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan ozon pula melindungi Bumi daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan matahari. Bintik matahari itu menandakan kawasan yang "kurang panas" berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi. Kadang-kala peredaran Bulan mengelilingi bumi menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.

Prominensa

Lidah api yang ada di matahari atau juga disebut Prominensa merupakan bagian matahari yang sangat besar, terang yang mencuat keluar dari permukaan matahari, seringkali berbentuk loop (putaran). Tanggal 26-27 September 2009 lalu, wahana ruang angkasa (Stereo A dan Stereo B) yang khusus memantau matahari merekam fenomena selama 30 jam ini.

Prominensa terjadi di lapisan photosphere pada matahari dan bergerak keluar menuju korona matahari. Jika korona merupakan gas-gas yang telah diionisasikan menjadi sangat panas, dinamakan plasma yang tidak begitu memperlihatkan cahayanya, prominensa berisikan plasma yang lebih dingin.

Prominensa biasanya menjulur hingga ribuan kilometer; yang terbesar yang pernah diamati terlihat pada tahun 1997 dengan panjang sekitar 350.000 kilometer - sekitar 28 kali diameter bumi. Massa di dalam prominensa berisikan material dengan berat hingga 100 miliar ton.

Gerakan Matahari

Matahari mempunyai dua macam gerakan sebagai berikut :

  • Rotasi mengelilingi sumbunya, lamanya 25 1/2 hari satu kali putaran. Gerakan rotasi dapat dibuktikan dengan terlihat noda-noda hitam di bagian inti yang kadang-kadang berada di sebelah kanan dan kira-kira 2 minggu berada di sebelah kiri.
  • Bergerak di antara gugusan-gugusan bintang. Selain berotasi, matahari bergerak di antara gugusan bintang dengan kecepatan 20 km per detik, pergerakan itu mengelilingi pusat galaksi.

Manfaat matahari

  • Matahari mempunyai fungsi yang sangat penting bagi bumi. Energi pancaran matahari telah membuat bumi tetap hangat bagi kehidupan, membuat udara dan air di bumi bersirkulasi, tumbuhan bisa berfotosintesis, dan banyak hal lainnya.
  • Merupakan sumber energi (sinar panas). Energi yang terkandung dalam batu bara dan minyak bumi sebenarnya juga berasal dari matahari.
  • Mengontrol stabilitas peredaran bumi yang juga berarti mengontrol terjadinya siang dan malam, tahun serta mengontrol planet-planet lainnya. Tanpa matahari, sulit dibayangkan kalau akan ada kehidupan di bumi.

Referensi

  1. ^ (Inggris) Cappacio, G (2009), The Sun, Tarrytown, New York: Marshall Cavendish, hlm. 13, ISBN 9780761442424  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (bintang berukuran sedang lihat di Penelusuran Buku Google)
  2. ^ (Inggris) Cain, F (26). "Color of The Sun". Universe Today. Diakses tanggal 29-05-2011. 
  3. ^ a b c d e f g h i j k l m (Inggris) Harvey, S. "Solar System Explanation Planet Sun". NASA. Diakses tanggal 25-05-2011. 
  4. ^ a b c (Inggris) Dr. David H. Hathaway. "Sun Facts". NASA Marshall Space Flight Center. Diakses tanggal 31-05-2011. 
  5. ^ (Inggris) Boyd P (09). "Measuring the Weight of Stars". NASA Goddard Space Flight Center. Diakses tanggal 31-05-2011. 
  6. ^ a b (Inggris) Doody, D. "Basic of Space Flight Section 1 Chapter 1. The Solar System". California, USA: Jet Propulsion Laboratory, California Institute of Technology. Diakses tanggal 31-05-2011. 
  7. ^ (Inggris) Green, SF; Jones, MH; Burnell, SJ (2009), An Introduction to The Sun and Stars, Cambridge, United Kingdom: Cambridge University Press, hlm. 13, ISBN 9780521546225  (bintang terdekat dengan bumi lihat di Penelusuran Buku Google)
  8. ^ a b (Inggris) Lang, KR (2003), The Cambridge Guid to The Solar System, Cambridge: Cambridge University Press, hlm. 183, ISBN 9780521813068  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (4,6 juta tahun lihat di Penelusuran Buku Google)
  9. ^ a b c (Inggris) Seeds, MA (2008), The Solar System (edisi ke-6), Canada: Thompson Learning Inc., hlm. 426, ISBN 9780495387879  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (penghitungan dilakukan secara matematika lihat di Penelusuran Buku Google)
  10. ^ a b c (Inggris) Lang, KR (2006), Sun, Earth, and Sky (edisi ke-2), Canada: Springer, hlm. 284, ISBN 9780387304564  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (matahari sumber energi lihat di Penelusuran Buku Google)
  11. ^ a b c d (Inggris) "The Sun's Energy Source". Yohkoh Public Outreach Program. Diakses tanggal 05-06-2011. 
  12. ^ a b c (Inggris) Pugh, P (2007), Observing the Sun with Coronado Telescopes Patrick Moore's Practical Astronomy Series, シュプリンガー・ジャパン株式会社, hlm. 320, ISBN 9780387681269  Tidak memiliki atau tanpa |title= (bantuan) (jarak inti, fusi helium menjadi hidrogen lihat di Penelusuran Buku Google)
  13. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama yohkoh
  14. ^ (Inggris) Cohen, H. "From Core to Corona Layers of the Sun". FusEdWeb Fusion Energy Education. Diakses tanggal 05-06-2011. 

Referensi

  • Darmodjo & Kaligis, Ilmu Alamiah Dasar, Pusat Penerbitan Universitas Terbuka, Jakarta, 2004

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA ak:Ewia