Yesus mengusir roh dari seorang anak laki-laki

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mengusir setan dari seorang anak laki-laki yang kerasukan setan dari Très Riches Heures du Duc de Berry, abad ke-15.

Pengusiran roh dari seorang anak yang kerasukan setan, atau anak laki-laki dengan roh bisu,[1] adalah salah satu dari mukjizat-mukjizat yang dikaitkan dengan Yesus dan yang dilaporkan dalam ketiga Injil Sinoptik, yang melibatkan penyembuhan penyakit yang dimiliki anak itu melalui pengusiran setan. Catatan dalam Injil Markus agak berbeda dengan catatan dalam Injil Matius dan Lukas. Dalam ketiga catatan Injil, penyembuhan ini langsung mengikuti catatan Transfigurasi Kristus.

Catatan Alkitab[sunting | sunting sumber]

Perbandingan kisah dari tiga Injil[sunting | sunting sumber]

Yesus mengusir roh dari seorang anak laki-laki
Matius 17:14–21 Markus 9:14–29 Lukas 9:37–43
17:14 Ketika Yesus dan murid-murid-Nya kembali kepada orang banyak itu, datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, 17:15 katanya: "Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air.17:16 Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya." 9:14 Ketika Yesus, Petrus, Yakobus dan Yohanes kembali pada murid-murid lain, mereka melihat orang banyak mengerumuni murid-murid itu, dan beberapa ahli Taurat sedang mempersoalkan sesuatu dengan mereka.9:15 Pada waktu orang banyak itu melihat Yesus, tercenganglah mereka semua dan bergegas menyambut Dia.9:16 Lalu Yesus bertanya kepada mereka: "Apa yang kamu persoalkan dengan mereka?" 9:17 Kata seorang dari orang banyak itu: "Guru, anakku ini kubawa kepada-Mu, karena ia kerasukan roh yang membisukan dia. 9:18 Dan setiap kali roh itu menyerang dia, roh itu membantingkannya ke tanah; lalu mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Aku sudah meminta kepada murid-murid-Mu, supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat." 9:37 Pada keesokan harinya ketika mereka turun dari gunung itu, datanglah orang banyak berbondong-bondong menemui Yesus. 9:38 Seorang dari orang banyak itu berseru, katanya: "Guru, aku memohon supaya Engkau menengok anakku, sebab ia adalah satu-satunya anakku. 9:39 Sewaktu-waktu ia diserang roh, lalu mendadak ia berteriak dan roh itu menggoncang-goncangkannya sehingga mulutnya berbusa. Roh itu terus saja menyiksa dia dan hampir-hampir tidak mau meninggalkannya. 9:40 Dan aku telah meminta kepada murid-murid-Mu supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat."
17:17 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" 17:18 Dengan keras Yesus menegor dia, lalu keluarlah setan itu dari padanya dan anak itupun sembuh seketika itu juga. 9:19 Maka kata Yesus kepada mereka: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu? Bawalah anak itu ke mari!" 9:20 Lalu mereka membawanya kepada-Nya. Waktu roh itu melihat Yesus, anak itu segera digoncang-goncangnya, dan anak itu terpelanting ke tanah dan terguling-guling, sedang mulutnya berbusa. 9:21 Lalu Yesus bertanya kepada ayah anak itu: "Sudah berapa lama ia mengalami ini?" Jawabnya: "Sejak masa kecilnya. 9:22 Dan sering kali roh itu menyeretnya ke dalam api ataupun ke dalam air untuk membinasakannya. Sebab itu jika Engkau dapat berbuat sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami." 9:23 Jawab Yesus: "Katamu: jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya!" 9:24 Segera ayah anak itu berteriak: "Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!" 9:25 Ketika Yesus melihat orang banyak makin datang berkerumun, Ia menegor roh jahat itu dengan keras, kata-Nya: "Hai kau roh yang menyebabkan orang menjadi bisu dan tuli, Aku memerintahkan engkau, keluarlah dari pada anak ini dan jangan memasukinya lagi!" 9:26 Lalu keluarlah roh itu sambil berteriak dan menggoncang-goncang anak itu dengan hebatnya. Anak itu kelihatannya seperti orang mati, sehingga banyak orang yang berkata: "Ia sudah mati." 9:27 Tetapi Yesus memegang tangan anak itu dan membangunkannya, lalu ia bangkit sendiri. 9:41 Maka kata Yesus: "Hai kamu angkatan yang tidak percaya dan yang sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu dan sabar terhadap kamu? Bawa anakmu itu kemari!" 9:42 Dan ketika anak itu mendekati Yesus, setan itu membantingkannya ke tanah dan menggoncang-goncangnya. Tetapi Yesus menegor roh jahat itu dengan keras dan menyembuhkan anak itu, lalu mengembalikannya kepada ayahnya.
17:19 Kemudian murid-murid Yesus datang dan ketika mereka sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?" 17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. 17:21 (Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa.)" 9:28 Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: "Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?" 9:29 Jawab-Nya kepada mereka: "Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa." 9:43 Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.

  * Semua kutipan Alkitab dari Terjemahan Baru.

Komentari[sunting | sunting sumber]

Catatan Injil Markus (Markus 9:17–29) menjelaskan bagaimana Yesus dikelilingi oleh kerumunan orang, salah satu di antaranya meminta bantuan untuk anaknya, yang 'kerasukan roh yang membisukan dia' dan menjelaskan bahwa roh itu membuatnya mulutnya berbusa, giginya bekertakan dan tubuhnya menjadi kejang. Dia memberitahu Yesus bahwa ia telah meminta murid-murid untuk menyembuhkan anak laki-laki itu, tetapi mereka tidak mampu untuk melakukannya. Yesus menjawab dengan menyebut orang banyak dan para pengikut-nya sebagai 'angkatan yang tidak percaya dan yang sesat', dan bertanya 'Berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kamu? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kamu?'. Ini mencerminkan penilaian Yesus terhadap murid dan gereja yang gagal melayani orang lain dengan kuasa Kerajaan Allah. Kegagalan untuk membebaskan orang yang ditindas oleh Iblis atau setan-setan (Matius 17:15–21) menunjukkan kekurangan iman, ketidakmengertian dan kekurangan kekuasaan rohani (Matius 17:17,20–21; Markus 9:29). Tujuan Roh Kudus dalam mencatat kisah-kisah yang terdapat dalam Matius 17:14–21 bukan saja menekankan bahwa Yesus mengusir setan-setan, tetapi juga bahwa Ia menginginkan murid-murid-Nya melakukan hal yang sama (Matius 17:20–21. Yesus sangat kecewa dan terluka hati-Nya ketika umat-Nya gagal untuk berperan serta dalam pelayanan-Nya melawan kuasa Iblis (lihat Matius 10:1; Matius 10:8; Markus 9:28–29; Lukas 9:1; Yohanes 14:12).[2]

Ketika ia dibawa kepada Yesus, anak itu segera mengalami kejang epilepsi - Pulpit Commentary mencatat bahwa "Keterangan grafis St. Mark sesuai tepat dengan gejala epilepsi".[3] Yesus bertanya kepada ayah anak itu berapa lama anak itu telah mengalaminya; ayah menjawab bahwa hal ini telah terjadi sejak masa kanak-kanak dan meminta Yesus untuk membantu jika Ia bisa. Yesus mengatakan kepadanya bahwa segala sesuatu adalah mungkin bagi orang yang percaya, dan orang itu menjawab, 'Aku percaya. Tolonglah aku yang tidak percaya ini!'. Yesus sering mempercakapkan sifat dari iman yang sejati. Ia berbicara tentang iman yang sanggup memindahkan gunung, mengadakan mukjizat dan penyembuhan serta melakukan hal-hal besar untuk Allah. Iman yang sejati adalah iman efektif yang memberikan hasil: akan "memindahkan gunung"; bukanlah percaya kepada "iman" sebagai suatu kekuatan atau kuasa, tetapi "percaya kepada Allah" (Markus 11:22). Iman yang sejati adalah karya Allah di dalam hati orang percaya (Markus 9:24; Filipi 2:13). Iman meliputi kesadaran yang diberikan oleh Allah ke dalam hati orang itu bahwa doa-doanya dikabulkan (Markus 11:23). Iman itu diciptakan oleh Roh Kudus di dalam diri orang percaya; orang itu sendiri tidak dapat menghasilkannya dalam pikirannya (Roma 12:3; 1Kor 12:9). Karena iman yang sejati adalah suatu karunia yang dianugerahkan kepada orang percaya oleh Kristus, sangat penting untuk mendekat kepada Kristus dan Firman-Nya serta memperdalam penyerahan dan keyakinan kepada-Nya (Roma 10:17; Filipi 3:8–15). Orang percaya bergantung pada-Nya dalam segala hal; "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa" (Yoh 15:5; juga lihat Yohanes 3:27; Ibrani 4:16; 7:25). Dengan kata lain, orang beriman harus mencari Kristus sebagai pencipta dan penyempurna imannya (Ibr 12:2). Kehadiran-Nya yang dekat dan ketaatan orang beriman kepada Firman-Nya merupakan sumber dan rahasia iman (Mat 9:21; Yoh 15:7). Iman yang sejati berada di bawah pengawasan Allah. Iman dianugerahkan berdasarkan kasih, hikmat, kasih karunia, dan maksud Kerajaan Allah. Iman itu dianugerahkan untuk melaksanakan kehendak-Nya dan untuk mengungkapkan kasih-Nya kepada orang percaya. Itu tidak boleh dipergunakan untuk kepentingan diri sendiri (Yakobus 4:3).[2]

Versi dalam injil Matius (Matius 17:14–18) jauh lebih pendek dan secara singkat dicatat bahwa anak laki-laki itu kena "penyakit ayan" (Inggris: "moonstuck"; Greek: σεληνιάζεται, selēniazetai), diterjemahkan sebagai "lunatick" ("gila akibat bulan") pada Alkitab Jenewa dan Versi Raja James dan sebagai "epilepsi" pada New King James Version dan Revised Standard Version. Konkordansi Strong menyatakan bahwa kondisi epilepsi pada zaman dulu "diduga dipengaruhi oleh bulan".[4] Versi dalam Injil Lukas juga dipersingkat, tapi di sini dimuat rujukan mengenai orang banyak.[5]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Yesus mengusir roh dari seorang anak laki-laki
Didahului oleh:
Yesus dimuliakan di atas gunung
Injil Matius
pasal 17
Diteruskan oleh:
Pemberitahuan kedua tentang penderitaan Yesus
Injil Markus
pasal 9
Injil Lukas
pasal 9

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Markus 9:17 - Sabda.org
  2. ^ a b The Full Life Study Bible. Life Publishers International. 1992. Teks Penuntun edisi Bahasa Indonesia. Penerbit Gandum Mas. 1993, 1994.
  3. ^ Pulpit Commentary on Mark 9, accessed 15 June 2017
  4. ^ Strong's Concorance, 4583: seléniazomai, accessed 29 January 2017
  5. ^ "Biblegateway Luke 9:37-49". Biblegateway.com. Diakses tanggal 2018-04-19.