Wonomulyo, Poncokusumo, Malang
Wonomulyo | |||||
---|---|---|---|---|---|
Negara | Indonesia | ||||
Provinsi | Jawa Timur | ||||
Kabupaten | Malang | ||||
Kecamatan | Poncokusumo | ||||
Kode pos | 65157 | ||||
Kode Kemendagri | 35.07.07.2012 | ||||
Luas | 2,01 km² | ||||
Jumlah penduduk | 6916 jiwa | ||||
Kepadatan | 3440,8 jiwa/km² | ||||
|
Wonomulyo adalah sebuah desa di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.
Sejarah desa
[sunting | sunting sumber]Desa Wonomulyo terdiri dari dua Dukuh yakni Dukuh Wates dan Dukuh Robyong. Berdasarkan cerita rakyat pada masa dahulu sebelum bernama Desa Wonomulyo, dahulu masing-masing Dukuh mempunyai cerita sejarah sendiri- sendiri .Dukuh Wates sejarahnya ada kaitannya dengan Desa Belung dan Kerajaan Singosari yang mana pada jaman dahulu terjadi pertempuran dimana Desa Belung yang artinya tulang merupakan tempat yang sangat menakutkan dan mengerikan, disana banyak mayat bergelimpangan, tulang belulang korban peperangan mana berserakan dimana mana, sehingga dinamakan Belung dan Wates. Dukuh Wates merupakan batas pertanahanan sehingga dinamakan Wates.
Pemberian kedua nama Desa ini Sangat berkaitan keberadaanya dan sekarang. Wates dan Desa Robyong di jadikan nama Pedukuhan. Pemberian Nama Desa Wonomulyo pun dikaitkan dengan keberadaan sejarah hutan, yang mana pada jaman dahulu dipercayai bahwa hutan Dukuh Wates dan hutan Dukuh Robyong merupakan hutan yang membawa berkah atau kemulyaan bagi masyarakat.
Kondisi geografis
[sunting | sunting sumber]Desa Wonomulyo merupakan salah satu Desa yang berada di wilayah Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Propinsi Jawa Timur. Desa Wonomulyo terletak pada 8°02’67” – 8°04’46” LS dan 112°77’33” – 112°74’78” BT. Sebelah utara Desa Wonomulyo berbatasan dengan Desa Belung, sebelah timur dengan Desa Wonorejo, sebelah selatan dengan Desa Karangnongko dan sebelah barat berbatasan dengan Desa Argosuko. Luas desa Wonomulyo adalah 2,010 M²/ 201 ha, dengan ketinggian berkisar antara 600 sampai 685 meter di atas permukaan laut/mdpl. Desa Wonomulyo terbagi menjadi dua Dusun, yaitu Dusun Robyong dan Dusun Wates. Kedua Dusun tersebut dibagi menjadi 15 RW dan 60 RT. Desa Wonomulyo dihubungkan dengan jalan yang relative mudah dijangkau. Jalan di Desa Wonomulyo termasuk jalan yang besar dan rata-rata sudah diaspal. Desa Wonomulyo sendiri merupakan ibu kota Kecamatan Poncokusumo
Kondisi demografis
[sunting | sunting sumber]Pengelompokan penduduk desa Wonomulyo berdasarkan usia yang merupakan aset sekaligus beban bagi percepatan program pembangunan desa. Jumlah laki-laki dan perempuan di Desa Wnomulyo bisa dibilang tidak seimbang, karena jumlah perempuan yaitu 3794 orang dan jumlah laki-laki sebanyak 3122 orang. Perbandingan yang tidak seimbang ini kan mempengaruhi tingkat perkembangan rumah tangga dan desa, dimana penduduk desa biasanya menggantungkan pada pria sebagai tulang punggung keluarga atau sebagai pencari nafkah keluarga. Namun di Wonomulyo para perempuan juga aktif dalam bekerja dan menjadi perintis UMKM, atau berjualan untuk pendapatan tambahan.
Jumlah penduduk yang mempunyai usia di atas 65 tahun berjumlah 645 jiwa. Usia penduduk yang termasuk angkatan kerja tergolong banyak yaitu 3609 orang dan lebih dari separuh jumlah penduduk desa Wonomulyo. Jumlah sebesar ini tentu saja memerlukan jumlah lapangan kerja yang banyak dan seimbang agar tidak memunculkan masalah pengangguran.
Penduduk Desa Wonomulyo terdiri dari 1978 Kepala Keluarga yang rata-rata tiap Kepala Keluarga terdiri dari 3-4 orang. Ini berarti setiap pasangan suami istri mempunyai 2-3 anak. Hal ini bisa terwujud seiring dengan kesadaran masyarakat Desa Wonomulyo untuk membentuk keluarga dengan perencanaan yang baik.
Penduduk Desa Wonomulyo mayoritasnya beragama Islam, sehingga dari agama yang sama tersebut banyak bermunculan budaya dan adaptasi yang berciri khas agama Islam.
Kondisi profesi penduduk desa Wonomulyo sangat beragam, mayoritas penduduknya bekerja sebagai pedagang dan petani. Penduduk desa Wonomulyo yang bekerja saat ini berjumlah 3612 jiwa atau 52,22% dari total jumlah penduduk desa Wonomulyo. Jumlah penduduk menurut umur dibagi menjadi 6 golongan antara lain :
Golongan 1 Tahun kebawah yang berjumlah 308 jiwa, golongan 1-4 tahun yang berjumlah 543 jiwa, golongan 5-14 berjumlah 1765 jiwa, golongan 15- 39 tahun berjumlah 1842 jiwa, 40-64 tahun berjumlah 1767 jiwa, dan golongan usia 65 tahun keatas berjumlah 645 jiwa.
Fasilitas
[sunting | sunting sumber]Fasilitas sarana yang terdapat di Desa Wonomulyo mencukupi untuk kebutuhan desa yang terdiri dari Sarana Kesehatan (1 Puskesmas Poncokusumo), Saran Pendidikan (SD, SMP, dan SMK), Sarana Peribadatan (Musholla dan Masjid), dan Sarana Perdagangan, Jasa
Pelaksanaan UU Desa
[sunting | sunting sumber]Sebelum Pelaksanaan
[sunting | sunting sumber]Kondisi sosial kemasyarakatan Desa Wonomulyo Kec. Poncokusumo :
Tingkat pendapatan rata-rata penduduk Desa Wonomulyo adalah sebesar Rp. 500.000. secara umum mata pencaharian warga masyarakat Desa Wonomulyo dapat diklasifikasikan kedalam beberapa bagian pekerjaan yaitu petani, pedagang, pegawai negeri, ABRI atau TNI, peternak, Tukang, Guru, dan Buruh. Banyak nya masyarakat Desa Wonomulyo menjadi seorang petani juga merupakan faktor penting dalam peningkatan pendapatan per kapita di Desa Wonomulyo. Banyak nya petani yang menjual hasil panen langsung ke tengkulak dengan harga rendah menyebabkan petani di Desa Wonomulyo memiliki penghasilan yang rendah karena tidak bisa berperan sebagai penentu harga, jalan usaha tani juga masih perlu diprioritaskan untuk menopang ekonomi petani. Selain itu tingkat pendidikan rata-rata warga Desa Wonomulyo yang rendah juga menjadi salah satu faktor penyebab keadaan ekonomi di Desa Wonomulyo rendah. Banyaknya lulusan SD dan lulusan SMP menyebabkan sumber daya manusia di Desa Wonomulyo tidak memadai.
Setelah Pelaksanaan
[sunting | sunting sumber]Kondisi sosial dan perubahan kemasyarakatan Desa Wonomulyo Kec. Poncokusumo :
Kini Pendapatan warga desa wonomulyo mengalami peningkatan yang sangat signifikan, semua bisa dilihat dari pertumbuhan ekonomi masyarakat saat ini, semmua merasakan manfaat UU desa dan Dana Desa , mulai dari akses jalan pertanian yang merupakan mata pencaharian utammma di Desa Wonomulyo, dengan jjalan usaha tani dibangun pertumbuhan ekonomi petani juga meningkat, pelatihan-pelatihan yang diberikan pemerintah Desa kepada warga/lembaga yang aktif juga memberi lapangan pekerjaan yang nyata, selain itu juga ada potensi alam untuk dijadikan wisata yang di danai oleh Dana Desa yang dikelola oleh Karang Taruna juga mmemberikan lapangan pekerjaan bagi pemuda yang pengangguran semua manfaat UU Desa sangat berpengaruh pada perkembangan ekonomi masyarakat Desa Wonomulyo.
Potensi Desa
[sunting | sunting sumber]River Tubing (@ledengpark)
[sunting | sunting sumber]River Tubbing merupakan destinasi wisata baru yang menawarkan adrenalin ketika meluncur di aliran sungai menggunakan ban dalam bekas. Jenis wisata ini banyak diminati oleh para wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Malang. Sehingga banyak bermunculan obyek wisata yang dikelola masyarakat berkenaan dengan obyek wisata yang bersentuhan dengan air ini.
Destinasi wisata baru ini menjadi salah satu unit Badan Usaha Milik desa (BUMDesa) yang dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Desa Wonomulyo berkat inisiatif pemuda-pemudi yang kreatif, aktif dan inovatif serta selalu melakukan inovasi dalam mengelola wisata tubbing ini.
Pekerjaan Desa Wisata River Tubing Ledeng Park ini didanai oleh Dana Desa TA. 2017 yang dikelola oleh Karang Taruna dengan total anggaran Rp. 14.939.000
Meski terbilang baru, fasilitas yang ditawarkan oleh River Tubing terbilang cukup memadai. Destinasi wisata ini Tubing ini menawarkan paket dengan trip I sepanjang 2,5 km dan trip II sepanjang 3,5 km. Selain itu, wisata River Tubing juga menyajikan paket makan, free dokumentasi, camilan khas desa, minuman hangat khas desa, serta transportasi perjalanan ke tempat start dan penjemputan saat finish.[1]
Gita Swara
[sunting | sunting sumber]Kelompok Marching Band "Gita Swara Wonomulyo" adalah sebuah kelompok musik yang terdiri dari anak-anak sekolah dari tingkat SMP sampai SMK. Mereka telah berhasil meraih beberapa kali juara dalam berbagai perlombaan tingkat kabupaten, menunjukkan kualitas dan kemampuan musik yang luar biasa.
Salah satu faktor kesuksesan kelompok ini adalah adanya dukungan dari dana desa dan partisipasi warga setempat yang memberikan urunan. Dana desa dan sumbangan dari warga menjadi sumber pendanaan yang penting untuk kelompok ini, membantu mereka membeli dan memelihara peralatan yang diperlukan untuk latihan dan pertunjukan mereka.
Melalui latihan yang konsisten dan semangat tim yang kuat, kelompok marching band Gita Swara Wonomulyo telah mencapai tingkat keterampilan yang tinggi dan mampu menghadapi persaingan dalam berbagai kompetisi. Mereka tidak hanya berhasil sebagai individu, tetapi juga sebagai sebuah tim yang solid.
Keberhasilan kelompok ini juga menunjukkan adanya peran aktif masyarakat dalam mendukung kegiatan budaya dan seni, terutama dalam hal menghargai dan memelihara keberlanjutan kelompok marching band. Dukungan dari dana desa dan partisipasi warga adalah contoh nyata bagaimana masyarakat dapat berkontribusi untuk memajukan dan mempertahankan kegiatan kesenian dan budaya di lingkungannya.
Selain meraih juara dalam lomba-lomba, kehadiran Gita Swara Wonomulyo di berbagai acara lokal juga menjadi sarana hiburan dan hiburan bagi masyarakat setempat. Kehadiran mereka memperkaya dan memperindah acara-acara tersebut serta menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya untuk mengembangkan bakat mereka dalam bidang seni dan musik.
Dengan prestasi dan kontribusi yang luar biasa ini, Gita Swara Wonomulyo telah menjadi kebanggaan bagi desa dan wilayah mereka. Mereka bukan hanya sekadar kelompok musik, tetapi juga simbol semangat, kerja keras, dan kebersamaan dalam mencapai tujuan bersama.
Kondisi Kesehatan Ibu dan Anak
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 2022 total Ibu Hamil ada 48 orang dengan catatan yang memiliki resiko tinggi adalah 18 orang, dan bayi dengan umur 0-23 bulan adalah 123 orang dengan catatan resiko kuning stunting 1 orang. Setelah dilakukan pencegahan dan penurunan stunting yang didanai dengan dana desa TA. 2023 sebesar Rp. 77.726.400 , bayi dengan umur 0-23 dinyatakan bebas resiko stunting.