Senapan mesin Maxim

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Senapan mesin Maxim

Varian Maxim M1910
Jenis Senapan mesin berat
Negara asal Britania Raya
Sejarah pemakaian
Masa penggunaan 1886 – sekarang
Digunakan oleh Lihat Pengguna
Pada perang
Sejarah produksi
Perancang Sir Hiram Stevens Maxim
Produsen Perusahaan Senjata Maxim, Vickers
Varian Senapan mesin Vickers, MG 08, PM M1910, M32-33, M/09-21
Spesifikasi
Berat 27,2 kg (60 pon)
Panjang 107,9 cm (42,5 inci)
Panjang laras 67,3 cm (26,5 inci)
Awak 4

Peluru
Mekanisme Operasi tolak balik
Rata² tembakan 550–600 putaran/menit
Kecepatan peluru 744 m/s
Amunisi sabuk 250 peluru
Alat bidik Bidikan besi

Senapan mesin maxim adalah sebuah senapan mesin operasi tolak balik. Senjata ini ditemukan pada tahun 1884 oleh Hiram Stevens Maxim. Selain itu, senjata ini adalah senapan mesin otomatis pertama di dunia.[15]

Menurut Gilbert, seorang sejarawan terkemuka, senapan mesin maxim sering dikaitkan dengan penaklukan wilayah-wilayah[16]. Contohnya, senjata ini pernah digunakan oleh kekuatan kolonial selama Perebutan Afrika. Bahkan, senjata ini juga pernah digunakan secara ekstensif oleh berbagai pihak di konflik-konflik tertentu, seperti di Perang Rusia-Jepang, Perang Dunia I, dan Perang Dunia II.

Di samping itu, karena merupakan senapan mesin otomatis pertama di dunia, senjata maxim sangat berpengaruh dalam pengembangan jenis-jenisnya yang sama. Oleh karena itu, senjata ini memiliki banyak varian dan turunan.

Desain[sunting | sunting sumber]

Ilustrasi desain senapan maxim dalam buku Brockhaus and Efron Encyclopedic Dictionary

Senjata maxim merupakan senapan yang pertama kalinya menggunakan skema tolak balik dalam sejarah. Dalam konteks ini, dorongan dari tolak balik akan membuang peluru-peluru yang telah ditembakkan. Kemudian, peluru-peluru baru akan langsung masuk. Berkaitan dengan itu, pada awalnya, desain yang dikerjakan oleh Maxim memakai ujung tembak yang diputar 360 derajat untuk menembakkan peluru. Selanjutnya, Maxim membuat desain baru dengan menggantikan ujung tembak menjadi bentuk tabung. Oleh karena itu, senapan mesin maxin lebih efisien serta membutuhkan lebih sedikit pekerjaan manual untuk ditembakkan daripada senjata lainnya (senapan gatling).

Di samping itu, senapan mesin maxim memakai sistem pendinginan air. Hal ini membuat senapan mesin maxim lebih tahan lama dalam menjaga tingkat kepanasannya ketika ditembakkan daripada senjata lainnya yang menggunakan sistem pendinginan udara. Akan tetapi, hal tersebut membuat senapan mesin maxim memiliki desain yang lebih rumit. Akibatnya, senapan mesin maxim menjadi lebih berat serta tidak fleksibel ketika digunakan.

Sehubungan dengan itu, senapan mesin maxim dapat menembakkan 600 peluru per menitnya.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Machine Guns of the Schutztruppe and Overseas Forces". 
  2. ^ "The Soldier's Burden". www.kaiserscross.com. Diakses tanggal 2023-05-06. 
  3. ^ "The King's Royal Rifle Corps Maxim Gun Section". 
  4. ^ Raugh, Harold E.,"The Victorians at War, 1815-1914: An Encyclopedia of British Military History" (2004)
  5. ^ Davis, Richard Harding. Dr. Jameson's raiders vs. the Johannesburg reformer. New York: R. H. Russell. 
  6. ^ "Second Matabele War". 
  7. ^ Montagu, Hall Wynyard (1939). The Great Drama Of Kumasi. Osmania University, Digital Library Of India. Putnam Limited Press. 
  8. ^ Allen, Charles (2015), "Duel in the Snows" John Murray Press
  9. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama Colonial German
  10. ^ "AN OUTLINE HISTORY OF THE PARAGUAYAN ARMY". 
  11. ^ Cotta, Francis Albert "as trincheiras da mantiqueira: os embates da Brigada Sul na Revolução Constitucionalista"
  12. ^ "Ukrainian Troops Are Still Using This Pre-World War I-Era Maxim Machine Gun In Combat". Drive. 5 Februari 2020. 
  13. ^ "Why Ukraine's army still uses a 100-year-old machinegun". The Economist. 
  14. ^ "Bakhmut: Russian casualties mount but tactics evolve". BBC News. 
  15. ^ Encyclopædia Britannica: Sir Hiram Stevens Maxim
  16. ^ Gilbert, Martin (1997), A History of the Twentieth Century: Volume One: 1900–1933 (edisi ke-AS ke-1), New York: William Morrow and Company, hlm. 11, ISBN 978-0-6 88-10064-3