Santrendelik

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Santrendelik Kampung Tobat
Santrendelik Kampung Tobat
Kegiatan Nongkrong Tobat Santrendelik
Kegiatan Nongkrong Tobat Santrendelik
Tanggal pendirian2 November 2013
Pendiri
  • Ikhwan Syaefulloh
  • Agung Kurniawan
  • Kantor pusatJalan Dewi Sartika Raya No 9A, Sukorejo, Gunungpati, Semarang
    Lokasi
    • Jalan Kalialang Lama IX Nomor 44, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati, Semarang
    Produk
    • Nongkrong Tobat
    • Sedekah Oksigen
    • Diskusi Umum
    Situs websantrendelik.org

    Santrendelik adalah pesantren kontemporer pertama di Indonesia. Berlokasi di desa Kalialang Lama, Kelurahan Sukorejo, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang, Jawa Tengah. Mengangkat semangat kekinian, Satrendelik menularkan virus tobat kepada anak muda dari berbagai golongan.[1]

    Santrendelik adalah pesantren kontemporer di bawah Yayasan Santrendelik yang memberi warna baru dalam pengajaran agama Islam pada anak muda. Para pendirinya adalah dua pemuda bernama Ikhwan Syaefulloh dan Agung Kurniawan. Santrendelik diresmikan Dahlan Iskan pada 2 November 2013. Santrendelik dianggap berbeda karena menawarkan gaya kajian yang tidak biasa.[2]

    Tidak memakai atribut keagamaan atau duduk bersila menghadap ulama seperti pengajian pada umumnya, konsep mengaji di Santrendelik membuat pesertanya serasa sedang berdiskusi di kafe. Santrendelik bisa menjadi alternatif dalam penyampaian dakwah, terutama bagi kawula muda.

    Jika diibaratkan musik, Santrendelik berdakwah dengan genre “pop kontemporer”. Berusaha memadukan antara seni dan budaya sebagai unsur pendukung dakwah sesuai dengan tren kekinian. Kajian di Santrendelik mudah dicerna karena informasi yang disampaikan pembicara mudah diterima dan tidak menggunakan istilah-istilah yang rumit.

    Melalui Santrendelik, para pendirinya ingin menyebarkan virus semangat belajar mengaji pada anak-anak muda. Itu sebabnya, gaya penyampaian yang sederhana semacam itu perlu diterapkan supaya kesadaran anak muda untuk belajar agama meningkat.

    Sejarah[sunting | sunting sumber]

    Berdirinya Santrendelik berawal dari kegelisahan dua pemuda (Ikhwan Syaefulloh dan Agung Kurniawan) yang haus akan siraman rohani yang lebih santai tapi sarat dengan pesan-pesan agama. Tidak selalu diisi dengan dogma agama yang cenderung kaku. Selain itu para pendiri Santrendelik ingin kembali mengulang masa kecil saat mengaji dalam keriuhan dan penuh kesenangan, yang mana saat dewasa sering terlupakan karena tergerus tuntutan memenuhi kebutuhan hidup.

    Kajian di Santrendelik awalnya hanya beranggotakan belasan orang, kini telah memiliki ribuan Jamaah di seluruh Kota Semarang.

    Sebelum memiliki basis di Jalan Kalialang Lama IX Nomor 44, Kelurahan Sukorejo, Gunungpati, Semarang, kegiatan Santrendelik biasa diselenggarakan di KnK Koffee Resources Semarang. Di kedai milik Agung Kurniawan tersebut, belasan hingga puluhan jamaah menggelar kajian rutin Nongkrong Shalih. Lantaran jumlah jamaah yang terus bertambah sehingga kafe tersebut sudah tak mampu lagi menampung, akhirnya dibuatlah sebuah tempat di Kalialang Lama.[3]

    Sejak berpindah ke Kalialang Lama, kajian Nongkrong Shalih berganti menjadi Nongkrong Tobat.

    Berdiri di atas tanah seluas 7,2 hektar, wakaf dari Bapak Dr. H. Raharja, MSI., Akt, Santrendelik kini menjadi wadah bagi berbagai event religi bergenre kekinian di kota Semarang.[4]

    Pemilihan nama “Santrendelik” bukan tanpa sejarah. Lokasi kegiatan pesantren ini agak tersembunyi dari keramaian kota alias ndelik dalam bahasa Jawa. Ndelik di sini maksudnya mengasingkan diri sejenak dari keglamoran kota yang hedonistik untuk belajar agama.

    Selain itu pemilihan nama tersebut diambil karena para pendirinya tidak ingin mengikuti kebanyakan komunitas bercita rasa Islam yang mengadopsi nama bergaya arabik. Melalui nama Santrendelik para pendirinya justru ingin memunculkan ke-Indonesia-an yang kuat dan berkarakter.

    Kampung Tobat[sunting | sunting sumber]

    Santrendelik juga disebut Kampung Tobat. Salah satu jembatan menuju bangsa yang besar adalah dengan banyaknya anak muda sebagai agen perubahan yang termotivasi memperbaiki diri atau taubat. Itu sebabnya, Santrendelik dapat menjadi salah satu jembatan sekaligus pelopor pendidikan dasar religi yang berkarakter dan berakhlaq mulia dengan kemasan konten yang membumi dan metode yang up to date. Harapannya Santrendelik dapat menjadi wadah untuk anak muda dalam membangun mental kebaikan yang sesuai Qur’an dan Al-Hadits.

    Media Sosial[sunting | sunting sumber]

    Media sosial telah lama menjadi jalur komunikasi utama Komunitas Kampung Tobat Santrendelik. Melalui medsos, terutama Instagram, kelompok kajian Islam yang berlokasi di Kota Semarang ini membagikan agenda rutin mereka, termasuk salah satunya Nongkrong Tobat.

    Bagi Santrendelik, keberadaan medsos ini memang penting. Sebab, mayoritas tobaters, sebutan untuk jemaahnya, adalah anak muda. Mereka juga berasal dari berbagai daerah di Semarang, bahkan luar kota.

    Melalui media sosial, mereka membuat desain tematik yang unik, menarik, dan kekinian untuk pamflet agenda rutin malam Kamis Nongkrong Tobat. Judul-judul kegiatan Nongkrong Tobat sering kali dibuat nyleneh yang tidak lain merupakan plesetan dari isu-isu terkini yang sedang hits atau viral.[5]

    Kegiatan[sunting | sunting sumber]

    Nongkrong Tobat[sunting | sunting sumber]

    Nongkrong Tobat rutin diadakan setiap Kamis, pukul 19.30–22.00 WIB. Acara ini tidak dipungut biaya alias gratis. Di sana para jamaah juga akan mendapat kudapan dan minuman gratis.

    Tema kajian yang diangkat dalam Nongkrong Tobat mengusung konsep update, relate dengan kondisi tobaters, dan variatif. Ustaz dan narasumber yang didatangkan pun telah diseleksi dengan saksama yaitu yang mengerti cara melakukan dakwah ke anak muda. Tidak terlalu banyak melakukan justifikasi atas apa yang diajarkan. Penyampaian lebih banyak bersifat tanya jawab, sehingga menimbulkan ketertarikan dan pemahaman kepada anak muda bahwa belajar Islam itu ternyata mudah dan tidak harus diceramahi.

    Narasumber perlu mampu mengadopsi isu-isu terkini dan mengemas dakwah menjadi materi yang menarik untuk disimak. Karenanya, sebagian besar pengisi pengajian secara akademik bergelar cukup baik, seperti doktor, profesor, atau para dosen.

    Sejauh ini ustaz yang rutin menjadi pengisi kajian itu yakni Ustaz Fahrurrozi, Ustadz Fahrudin Aziz, Ustaz Awaluddin Pimay, Ustaz Ahmad Zaenurrosyid, Ustaz Muhamad Amin Al-hafidz, Ustaz Ali Murtadho, dan Ustaz Arif Jatmiko. Di Semarang, nama mereka tidak perlu diragukan lagi.

    Tak semata-mata membahas ilmu terkait agama, dalam Nongkrong Tobat juga kerap mengadakan diskusi keilmuan, seperti salah satunya dalam bidang sejarah. Tak hanya ustaz, sejumlah narasumber pakar juga beberapa kali diundang untuk diajak memaparkan materi dan berdiskusi.[6] [7]

    Saat momentum Ramadan, kegiatan Nongkrong Tobat sering kali dikemas spesial. Dalam tema-tema ramadan, sejumlah kegiatan spesial juga disajikan untuk mengisi waktu ngabuburit seperti kegiatan memanah hingga menyiapkan kopi Turki (kopi yang dimasak di kuwali berisi pasir) untuk dinikmati saat berbuka puasa.[8] [9]

    Tidak hanya memilih tema-tema unik, narasumber yang dihadirkan untuk mengisi kajian tidak hanya dari kalangan ustaz. Sejumlah narasumber ternama yang hadir dalam Nongkrong Tobat Santrendelik diantaranya adalah Cak Nun [10], Gus Miftah, Yusuf Mansur [11], budayawan Semarang almarhum Prie GS, Candra Malik [12], mantan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi [13], Dahlan Iskan, CEO Media Group News Mohammad Mirdal Akib, hingga Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat [14] dan masih banyak lainnya.

    Sedekah Oksigen[sunting | sunting sumber]

    Program sedekah oksigen ini muncul lantaran kegelisahan pendiri Santrendelik di tengah kian sempitnya hutan dan semakin banyaknya polusi udara, menyedekahkan oksigen tentu menjadi sesuatu yang penting. Santrendelik menginisiasi program Hutan Produktif Santrendelik. Seperti namanya, program yang mulai diluncurkan pada Januari 2021 ini bakal berkutat pada gerakan menanam pohon dan menyulami lahan hijau. penanaman perdana mulai direalisasikan di Kawasan Tambang Batu di Desa Bungu, Kecamatan Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. [15]

    Dalam merealisasikan Hutan Produkti Santrendelik berkolaborasi dengan berbagai pihak sebagai pemilik lahan. Hingga awal Maret, Santrendelik sudah melakukan kerja sama lahan seluas 5,5 hektare, yang berlokasi di Kabupaten Jepara (3 hektare) dan Kabupaten Banjarnegara (2,5 hektare).

    Bagian terpenting dari program ini adalah mengenalkan anak muda, khususnya milenial, akan pentingnya menjaga lingkungan dengan budaya menanam kembali lahan-lahan "tidur".

    Workshop/Diskusi Umum[sunting | sunting sumber]

    Selain kegiatan keagamaan, Santrendelik juga memfasilitasi kawula muda untuk menambah wawasan lain dengan belajar dan berdiskusi materi atau ilmu umum, seperti soal public speaking, menulis, film dokumenter, sejarah, dan lain sebagainya.

    Sejumlah narasumber kompeten di bidangnya dihadirkan untuk berbagi ilmu dan berdiskusi bersama, salah satunya seperti wakil ketua MPR RI Lestari Moerdijat, jurnalis senior Metro TV Shanty Ruwyastuti, hingga CEO Media Group News Mohammad Mirdal Akib.[16]

    Pendiri[sunting | sunting sumber]

    Para pendiri Santrendelik adalah para pemuda yang sukses di sektor bisnisnya masing-masing. Baik Ikhwan Syaefulloh maupun Agung Kurniawan berlatarbelakang sebagai pengusaha. Ikhwan Syaefulloh menekuni bisnis dalam bidang branding dan bisnis kreatif. Selain itu, dia juga memiliki usaha rafting di Kali Serayu dengan sebutan The Pikas Artventure Resort. Rafting di dermaga arung jeram yang berada di Kabupaten Banjarnegara yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti penginapan, resto, outbound dan lainnya.

    Pengurus yayasan lain dan juga salah satu pendiri Santrendelik adalah Agung Kurniawan. Selain memiliki cafe di kawasan Dewi Sartika Raya, Sukorejo, Gunungpati, Semarang dia juga aktif memasok kebutuhan cafe khususnya dalam urusan kopi. Ini juga menginspirasi bangunan Santrendelik lebih mirip cafe ketimbang pondok pesantren.

    Struktur Pengurus[sunting | sunting sumber]

    I. Pembina Yayasan[sunting | sunting sumber]

    Ketua              : Dr. H. Raharja, M.Sc

    Anggota          :

    1. Ikhwan Syaefulloh

    2. Lestari Moerdijat

    3. Agung Kurniawan

    II. Pengurus Yayasan[sunting | sunting sumber]

    Ketua              : Hendi Wijanarko

    Sekretaris      : Reza Swasono Sarsito

    Bendahara     : Setyorini

    III. Pengurus Harian Santrendelik[sunting | sunting sumber]

    Ketua              : Saiful Anam

    Sekretaris       : Nikmatul Munawaroh

    Bendahara      : Afwan Idzil A.S.

    Referensi[sunting | sunting sumber]

    1. ^ "Yayasan Santrendelik Kampung Tobat - BERANI TOBAT HEBAT!". Yayasan Santrendelik Kampung Tobat (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2024-01-10. 
    2. ^ Sari, Artika. "Berkenalan dengan Santrendelik, Pesantren Kontemporer yang Digandrungi Anak Muda". Inibaru Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    3. ^ Khatijah, Siti. "Selisik Kampung Tobat Santrendelik; Bermula dari Mengaji di Kedai Kopi". Inibaru Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    4. ^ "Sejarah Berdirinya Santrendelik - GAMBARAN UMUM KOMUNITAS NONGKRONG TOBAT". 123dok.com. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    5. ^ Khatijah, Siti. "Alasan Pengajian di Santrendelik Diminati Kaum Muda: Dikemas Ringan, Digarap Serius". Inibaru Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    6. ^ Nurikhsan, Fitroh. "Keseruan Ngaji Kebangsaan di Santrendelik Kampung Tobat". Inibaru Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    7. ^ developer, mediaindonesia com. "Dialog Nongkrong Tobat Spesial Membuka Kebenaran Sejarah Ratu Kalinyamat". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    8. ^ "Tradisi Ramadhan Santrendelik Minum Kopi Turki". KOMPAS.tv. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    9. ^ "Kopi Rempah Khas Turki di Santrendelik Semarang, Kopi Mateng Dimasak Lagi Pakai Pasir?". Tribun Video. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    10. ^ Nurikhsan, Fitroh. "Bersua Cak Nun dari Dekat, Belajar Maiyah di Santrendelik Kampung Tobat". Inibaru Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    11. ^ "Hadir di Santrendelik, Ustaz Yusuf Mansur Beri Beasiswa ke Jemaah - TUTURPEDIA". 2023-12-01. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    12. ^ Indonesia, Inibaru. "Habiskan Malam Jumat dengan Nongkrong Tobat". Inibaru Indonesia. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    13. ^ "Ikut Yuk, Nongkrong Bareng Wali Kota Semarang di Santrendelik Nanti Malam". Tribunjateng.com. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    14. ^ developer, medcom id (2022-12-16). "Pemuda Harus Mampu Meningkatkan Kualitas Diri untuk Jawab Tantangan Masa Depan". medcom.id. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    15. ^ Arif, Abdul (2021-03-04). "Santrendelik Gagas Program Bertema Sedekah Oksigen - Ayo Semarang". Santrendelik Gagas Program Bertema Sedekah Oksigen - Ayo Semarang. Diakses tanggal 2024-01-10. 
    16. ^ developer, medcom id (2021-02-20). "Metro TV Berbagi Tips Membuat Konten Menarik kepada Santrendelik". medcom.id. Diakses tanggal 2024-01-10.