Lompat ke isi

Kali Malang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Saluran Induk Irigasi Tarum Barat
Saluran Induk Irigasi Tarum Barat

Saluran Irigasi Tarum Barat atau biasa dikenal dengan nama Kali Malang, adalah sebuah saluran irigasi yang membentang dari Bendung Curug di Jawa Barat hingga Sungai Cipinang di Jakarta Timur. Saluran ini dibangun oleh pemerintah Indonesia guna mengalirkan air bersih dari Sungai Citarum agar dapat dikonsumsi oleh masyarakat Jakarta dan sekitarnya.

Saluran ini membentang dari timur ke barat dengan melewati sejumlah daerah, seperti Kawasan Industri Klari Pindodeli, Perum Peruri Loji Pangkalan, Kobak Beureum, Cikarang, Cibitung, Tambun, Kota Bekasi, dan Jakarta Timur.

Etimologi

[sunting | sunting sumber]

Nama Kali Malang berasal dari arah aliran saluran ini. Berbeda dengan saluran pada umumnya, yang mengarah dari atas ke bawah atau dari pegunungan ke laut, saluran ini melintang (Bahasa Jawa: malang) dari Bendung Curug di Karawang hingga ke Sungai Cipinang di Jakarta Timur.

Peta

Jalan Kalimalang adalah jalan yang berada di tepi kanan dan kiri dari saluran ini. Jalan sepanjang 20 kilometer ini melintasi enam kecamatan, dari Cawang hingga Bekasi. Jalan ini membentang dari Cawang Baru, Pondok Bambu, Cipinang Melayu, Pondok Kelapa, Lampiri, Transito, Sumber Arta, Jakapermai, Galaxi, Bumi Satria Kencana, dan berakhir di Mall Metropolitan Bekasi.

Kemacetan lalu lintas merupakan permasalahan utama di jalan ini, antara lain disebabkan oleh jalan yang rusak parah, jalan yang berlubang, banjir di Cipinang Melayu, kurang berfungsinya lampu dan rambu lalu lintas, Metromini dan angkutan kota yang berhenti, dan kecelakaan lalu lintas. Selain itu, Jalan Kalimalang merupakan jalur utama bagi para pemudik beroda dua yang mengarah ke Cikampek, sehingga menjadikan jalan ini sangat padat saat menjelang hari raya.[1]

Jalan tol

[sunting | sunting sumber]

Di tepi Kali Malang, dari Bekasi hingga Jakarta, terdapat proyek Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) yang sempat mangkrak pada tahun 1998, setelah mulai dibangun pada tahun 1995. Proyek ini dimulai kembali pada bulan Maret 2015 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2017. Proyek ini pun menjadi salah satu penyebab kemacetan di Jalan Kalimalang. Alih fungsi lahan, sistem drainase yang jelek, dan permasalahan kehilangan data arsip lahan membuat kemacetan makin parah.[2]

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Hidayat, Mohammad Arief; Nugraha, Bayu (10 Juni 2015). "Polisi Sarankan Pemudik Motor Tak Lewat Jalur Kalimalang". Viva.co.id. Diakses tanggal 7 Januari 2017. 
  2. ^ Warsono, Adi (21 Oktober 2015). "Tol Becakayu Dibangun, Jakarta-Bekasi Macet Total". Tempo. Diakses tanggal 7 Januari 2017. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]