Pinem
| Pinem | |
|---|---|
| Aksara Batak | ᯇᯫᯉᯩᯔ᯳ (Surat Batak Karo) |
| Nama marga | Pinem |
| Nama/ penulisan alternatif | Peranginangin Pinem |
| Kekerabatan | |
| Induk marga | Peranginangin |
| Turunan |
|
| Asal | |
| Suku | Batak |
| Etnis | Batak Karo |
Pinem (Surat Batak Karo: ᯇᯪᯉᯔᯧ᯳; dikenal juga sebagai Peranginangin Pinem) adalah salah satu marga Batak Karo yang termasuk ke dalam induk marga Peranginangin. Selain itu, marga ini juga ditemukan di suku Alas dengan ejaan "Pinim".
Asal
[sunting | sunting sumber]Nenek moyang marga Pinem bernama Raja Enggang[1] yang bermukim di Sikodonkodon. Sejak saat itu, marga Pinem menjadi salah satu bagian Peranginangin. Penyebaran marga Pinem dimulai dari Guru Benua ke Nageri, lalu ke Pernantin, kemudian ke Buluh Naman, setelah itu ke Berastagi, kemudian menyebar ke Buluh Pancur hingga ke Pamah. Seiring bertambahnya populasi marga Pinem, banyak yang kemudian bermukim di Kuta Tengah, Sarinembah, Peceren, Rumah Pilpil, Kute Makmur, dan Juma Gerat.
Turunan
[sunting | sunting sumber]Marga Pinem memiliki beberapa turunan marga, yaitu:
- Pinem Keliat (lebih dikenal sebagai Keliat) yang berasal dari Ajinembah.
- Pinem Kacinambun (Sagu) yang berasal dari Kacinambun, saudaranya Benjerang memiliki asal-usul dari Simanjorang Sikodon-Kodon.
- Pinem Benjerang (lebih dikenal sebagai Benjerang) saudara kandung Kacinambun yang berasal dari Pengambaten memiliki asal-usul dari Simanjorang Sikodon-Kodon.
- Pinem Ramban dan Pinem Jambu yang berasal dari Situmorang
- Pinem Jaren
Tokoh
[sunting | sunting sumber]Beberapa tokoh yang bermarga Pinem, di antaranya adalah:
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Sebayang 2017, hlm. 7.
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Sebayang, Amir Mirza (2017). Sebayang dari Raja Lambing hingga Kini: Sejarah Perbesi dan Perkembangan Sebayang. Yogyakarta: Penerbit Andi. ISBN 978-979-2963-61-8. Pemeliharaan CS1: Ref menduplikasi bawaan (link)