Perencana keuangan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Perencana keuangan atau perencana keuangan perseorangan, adalah profesi yang membantu suatu perusahaan atau individu dalam merencanakan keuangannya untuk memenuhi tujuan keuangan jangka panjangnya. Dia juga membantu nasabahnya untuk memperkirakan hasil investasi dan proteksinya dalam pelbagai hal, seperti persiapan dana pensiun dan dana pendidikan.[1] Perencanaan keuangan dimulai ketika seseorang mulai memiliki penghasilan dan akan dilakukan secara terus menerus hingga akhir hayatnya.[2] Perencana keuangan dapat memberikan berbagai macam saran dan rekomendasi terkait investasi, asuransi, serta perencanaan keuangan jangka panjang lainnya.[3]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perencana keuangan, awalnya hanyalah seorang tenaga pemasar yang menjalankan tugas untuk memasarkan suatu barang atau jasa kepada masyarakat. Berdasarkan sejarah yang ada, bermula dari seorang tenaga pemasar alat penyedot debu yang bertransformasi menjadi seorang konsultan pemasaran dan penulis buku-buku motivasi. Sejarah juga mencatat, yang lainnya adalah mantan tenaga pemasar asuransi, yang sebelumnya adalah tenaga pemasar alat tulis kantor untuk sekolahan, yang juga memegang gelar sarjana di bidang psikologi. Keduanya tinggal di negara bagian Colorado, Amerika Serikat yang sangat jauh dari Wall Street atau kota-kota yang dianggap sebagai pusat keuangan dunia.[4]

Pertemuan para perencana keuangan pertama yang tercatat, juga terjadi di Amerika Serikat yang hanya dihadiri oleh 13 orang.[2] Saat ini asosiasi para perencana keuangan dunia dikenal dengan nama Million Dollar Round Table (MDRT) yang dibentuk sejak tahun 1927 dengan tujuan membantu para tenaga perencana keuangan untuk bisa mengikuti etika bisnis yang bagus dan mengembangkan cara yang sangat efektif dalam membantu masyarakat dalam proses perencanaan keuangannya di bidang proteksi.[5]

Fungsi Perencanaan Keuangan[sunting | sunting sumber]

Perencanaan keuangan bisa sederhana bisa juga kompleks tergantung dari tujuan keuangan yang hendak dicapai. Membuka rekening tabungan untuk mempersiapkan dana rekreasi sekeluarga ke luar negeri untuk tiga tahun lagi, adalah contoh perencanaan keuangan sederhana. Penyiapan dana pendidikan, dipakai untuk menempuh pendidikan tinggi setingkat sarjana, untuk anak-anak, adalah contoh perencanaan keuangan yang komplek, melibatkan pelbagai instrumen keuangan, perpajakan, inflasi dan asuransi.[2]

Perencana atau penasihat keuangan juga bertugas membantu merencanakan investasi sehingga didapatkan imbal balik sesuai proyeksi dan resikonya. Selain itu, ia juga membantu merencanakan proteksi dalam bentuk asuransi, sehingga tujuan keuangan tetap dapat dicapai walaupun nasabah mengalami risiko kehidupan seperti, meninggal terlalu cepat, mengalami sakit kritis yang berkepanjangan, mengalami cacat tetap dan total ataupun hidup terlalu lama.[6]

Topik atau bahasan dalam perencanaan keuangan boleh dibilang cukup banyak. Topik dalam perencanaan keuangan umumnya diurutkan berdasarkan prioritasnya. Dalam perencanaan keuangan, prioritas-prioritas tersebut digambarkan dalam bentuk piramida.

  1. Prioritas pertama dalam perencanaan keuangan adalah memenuhi kebutuhan jangka pendek, dalam hal ini adalah mengelola arus kas (cash flow), dana darurat dan utang. Ketiga bagian tersebut adalah permasalahan keuangan jangka pendek yang harus dipastikan sehat.
  2. Prioritas kedua adalah manajemen risiko individu (personal risk management). Pada bagian ini, seseorang memastikan aset-asetnya telah terlindungi dengan cukup, dengan kata lain seseorang memastikan dirinya terlindungi oleh asuransi atau proteksi.
  3. Prioritas ketiga adalah tujuan-tujuan keuangan jangka menengah. Prioritas yang ada bisa saja berbeda, misal ada yang prioritasnya biaya pendidikan anak, biaya untuk perjalanan ibadah, atau biaya untuk membeli rumah dan lain sebagainya.
  4. Prioritas keempat adalah tujuan keuangan jangka panjang seperti dana hari tua (dana pensiun).
  5. Prioritas terakhir adalah waris atau distribusi keuangan.

Fungsi perencanaan keuangan pribadi atau keluarga adalah mengelola keuangan untuk masa depan sedini mungkin dalam mencapai tujuan keuangan, dilakukan secara terencana, teratur dan bijaksana (bisa jadi membutuhkan perencana keuangan. Direncanakan, yang berarti kita dapat mengantisipasi yang akan terjadi di masa yang akan datang. Teratur, yang berarti bahwa kita memiliki cara atau strategi keuangan dengan mempertimbangkan yang prioritas ataukah yang kurang prioritas lebih jelas . Dan mengelola uang dengan bijaksana dapat berarti secara masuk akal atau sesuai nalar, tidak emosional .

Rencana keuangan berisi daftar tujuan keuangan disertai dengan saran tentang cara bagaimana untuk mencapai hal itu, dan tentu saja disesuaikan dengan keadaan seseorang atau keluarga bersangkutan. Itulah sebabnya Perencana keuangan tidak dapat selalu memberikan jawaban secara umum kepada setiap orang .Karena situasi dan kondisi setiap orang berbeda, tujuan yang berbeda, strategi yang berbeda juga. Oleh karena itu penting bagi kita untuk tahu dulu apa yang kita inginkan (finish point), dan bagaimana kondisi keuangan kita saat ini (titik awal), dalam rangka menciptakan peta dan jalur dari titik awal ke titik finish (rencana keuangan). Dalam sebuah buku berjudul The Truth About Money, Ric Edelman menjelaskan Sebelas alasan mengapa perencanaan keuangan perlu dilakukan, yaitu karena melalui proses perencanaan keuangan kita lebih bisa untuk:

  1. Melindungi diri Anda dan keluarga Anda dari dampak keuangan risiko kecelakaan, penyakit, kematian, dan tuntutan hukum
  2. Mengurangi utang pribadi / keluarga
  3. Membiayai Keuangan bila hidup ini tidak lagi dalam rentang usia produktif – terkait dengan tingkat yang lebih tinggi harapan hidup rata rata di suatu di negara
  4. Membayar biaya biaya untuk membesarkan anak
  5. Memberikan alokasi pendidikan bagi anak-anak ke keperguruan tinggi
  6. Membiayai pernikahan anak perempuan kita
  7. Untuk membeli kendaraan
  8. Untuk membeli rumah
  9. Mampu menentukan gaya hidup yang kita inginkan saat pensiun
  10. Membayar biaya biaya perawatan jangka panjang
  11. Mewariskan kesejahteraan ke generasi selanjutnya (anak, cucu, dll )

Daftar tujuan keuangan diatas dapat ditambahkan sesuai dengan kepentingan masing-masing yang mungkin saja bisa sangat bervariasi . Pada intinya perencanaan keuangan ini penting karena tanpa perencanaan yang tepat, hidup seseorang akan menjadi lebih sulit dan tidak memiliki arah atau tujuan yang jelas . Bahkan di Indonesia masih sangat sedikit keluarga yang memiliki rencana finansial. Faktor yang mempengaruhi hal itu dikarenakan, antara lain:

  1. Tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas dan cenderung menghabiskan uang untuk memenuhi keinginan jangka pendek
  2. Kendala waktu
  3. Keterbatasan ilmu dan pengetahuan tentang bagaimana mengelola keuangan keluarga dengan baik
  4. Tidak dapat memilih produk investasi yang lebih beragam
  5. Kurangnya kesadaran masyarakat

Untuk itulah alasan mengapa Financial Planner atau perencana Keuangan profesional itu dibutuhkan, yang perannya adalah untuk membantu keluarga yang masih memiliki keterbatasan keterbatasan tersebut diatas agar bisa tetap memiliki rencana keuangan.

Profesi Perencana Keuangan[sunting | sunting sumber]

Tugas utama dari Perencana Keuangan adalah untuk membantu individu atau keluarga untuk mengembangkan rencana keuangan untuk mencapai tujuan keuangan yang telah atau ditetapkan . Pada hal ini perencanaan keuangan adalah lebih berkaitan dengan keuangan pribadi daripada keuangan perusahaan. Sebagai bahan kekayaaan pengetahuan kita, silahkan bisa menuju ke situs wikepedia untuk mengetahui lebih lanjut tentang profesi perencana keuangan.

Cara Kerja Perencana Keuangan[sunting | sunting sumber]

Cara kerja perencana keuangan adalah sebagai berikut:

Step 1

Menentukan tujuan bersama. Penetapan tujuan ini dilakukan bersama-sama antara perencana keuangan dan klien.

Step 2

Mengumpulkan data-data yang relevan. Data-data ini biasanya di dapat dari data-data external (misal biaya pendidikan, biaya pernikahan) dan data internal (pendapatan per bulan, pola konsumsi klien).

Step 3

Analisa informasi yang telah didapatkan. Analisa dilakukan dengan menggunakan ilmu-ilmu perencana keuangan. Perencana keuangan telah mendapatkan pendidikan untuk dapat melakukan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.

Step 4

Pembuatan rencana keuangan. Perencana keuangan akan mendiskusikan hasil perhitungan yang mereka dapat dengan klien.

Step 5

Implementasi strategi untuk menjalankan rencana biasanya dilakukan dengan nasihat: kemana sebaiknya Anda berinvestasi, konsumsi apa yang perlu ditekan, bagaimana cara meningkatkan pendapatan, dan lain-lain.

Step 6

Mengawasi dan meninjau ulang rencana keuangan. Kegiatan ini 100% perlu bantuan dari klien, karena perencana keuangan tidak mengurus pengeluaran harian klien. Klien sebaiknya memiliki catatan atas pemasukan dan pengeluarannya. Bagaimana cara mencatatnya paling mudah dan murah adalah dengan menggunakan kertas dan bolpen, sedikit lebih canggih dengan menggunakan software worksheet, seperti Microsoft Excel. Apabila sudah terlalu kompleks Anda dapat menggunakan software special untuk keuangan pribadi.

Manajemen keuangan[sunting | sunting sumber]

1.Hemat

Tabungan atau deposito adalah jenis investasi yang populer di kalangan penduduk biasa dan merupakan metode investasi yang paling umum digunakan.

2.Forex

Pasar valuta asing adalah pasar terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian rata-rata lebih dari 5 triliun dolar AS, yang dapat dipilih dalam perencanaan keuangan.

3. Minyak mentah berjangka

Risiko tinggi, bukan metode manajemen keuangan yang sehat.

4. Emas

Referensi[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Ningsih, Lestari (15 Mei 2019). "Apa Itu Financial Planner?". Warta Ekonomi. Diakses tanggal 2 Agustus 2020. 
  2. ^ a b c Prasetyo 2019, hlm. 64 - 68.
  3. ^ "Mengenal Profesi Perencana Keuangan: Siapa Mereka Dan Apa Yang Bisa Dibantu?". 2023-04-08. Diakses tanggal 2023-05-16. 
  4. ^ Brandon Jr. 2009, hlm. 1.
  5. ^ "History MDRT". Organisasi MDRT. Diakses tanggal 14 September 2020. 
  6. ^ Rizki Ratriani, Virdita (28 Juli 2020). "Belajar dari kasus Jouska, ini ruang lingkup financial planner dan financial advisory". kontan.co.id. Diakses tanggal 2 Agustus 2020. 

Daftar pustaka[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]