Lompat ke isi

Panekan, Magetan

Koordinat: 7°36′59″S 111°17′49″E / 7.616440°S 111.296885°E / -7.616440; 111.296885
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Panekan
ꦥꦤꦺꦏꦤ꧀
Candi Sadon
Candi Sadon
Panekan di Kabupaten Magetan
Panekan
Panekan
Peta lokasi Kecamatan Panekan
Koordinat: 7°36′59″S 111°17′49″E / 7.616440°S 111.296885°E / -7.616440; 111.296885
Negara Indonesia
ProvinsiJawa Timur
KabupatenMagetan
Pemerintahan
 • CamatYanu Hari Wibowo, S.STP
Populasi
 (2024)
 • Total58.755 jiwa
Kode pos
63352
Kode Kemendagri35.20.08 Edit nilai pada Wikidata
Kode BPS3520080 Edit nilai pada Wikidata
Luas64,23 km²
Kepadatan914 jiwa/km²
Desa/kelurahan16 desa
1 kelurahan
Situs webpanekankec.magetan.go.id
Peta
PetaKoordinat: 7°37′12″S 111°16′33″E / 7.62000°S 111.27583°E / -7.62000; 111.27583

Panekan (bahasa Jawa: Hanacaraka: ꦥꦤꦺꦏꦤ꧀, translit. Panèkan) adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kecamatan ini berjarak sekitar 6 Kilometer dari ibu kota kabupaten Magetan ke arah barat laut. Pusat pemerintahannya berada di Kelurahan Panekan. Kecamatan Panekan memiliki jumlah penduduk terbanyak di kabupaten Magetan.

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut:

Utara Kecamatan Jogorogo, Ngawi dan
Kecamatan Kendal, Ngawi
Timur Kecamatan Karas
Kecamatan Magetan dan
Kecamatan Sukomoro
Selatan Kecamatan Magetan
Kecamatan Plaosan dan
Kecamatan Sidorejo
Barat Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah
Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dan
Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah

Pembagian administratif

[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2009, 3 desa di Kecamatan Panekan berpisah untuk membentuk Kecamatan Sidorejo. Ketiga desa tersebut adalah Sidokerto, Sumbersawit, dan Widorokandang, sehingga di Kec. Panekan tersisa 16 desa dan 1 kelurahan, yaitu:

Kelurahan

[sunting | sunting sumber]

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Kecamatan Panekan adalah daerah pegunungan yang memiliki banyak potensi untuk pengembangan ekonomi kreatif. Beberapa daerah, seperti Sumber Dodol, Tapak, Ngiliran, Sukowidi dan Jabung, sangat berpotensi untuk pengembangan daerah wisata alternatif. Desa Jabung dan Desa Sumberdodol sudah dibangun sebagai desa wisata pedesaan.

  1. Candi Reog/Candi Sadon, Desa Cepoko[1]
  2. Air terjun Segembong, Desa Sumberdodol

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]