Nicolas Martinus Schneiders

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Mgr.

Nicolas Martinus Schneiders

Uskup Agung Emeritus Makassar
GerejaGereja Katolik Roma
Keuskupan agung
Makassar
Penunjukan10 Juni 1948
(44 tahun, 291 hari)
Masa jabatan berakhir
7 Agustus 1973
(69 tahun, 348 hari)
PendahuluGerardo Martino Uberto Martens, C.I.C.M.
PenerusTheodorus Lumanauw
Imamat
Tahbisan imam
17 Agustus 1930[1]
(26 tahun, 358 hari)
Tahbisan uskup
27 September 1948
(45 tahun, 34 hari)
oleh Johannes Petrus Huibers
Informasi pribadi
Nama lahirNicolas Martinus Schneiders
Lahir(1903-08-24)24 Agustus 1903
Belanda Hoorn, Holland Utara, Belanda
Wafat19 Februari 1982(1982-02-19) (umur 78)
Belanda Tiel, Belanda[2]
Kewarganegaraan Belanda
DenominasiKatolik Roma

Mgr. Nicolas Martinus Schneiders, C.I.C.M. (24 Agustus 1903 – 19 Februari 1982) adalah Uskup Agung Makassar yang menjabat sejak 10 Juni 1948, di mana status Makassar masih merupakan vikariat apostolik.

Karya[sunting | sunting sumber]

Schneiders masuk novisiat CICM pada tahun 1924 dan mengucapkan kaul pertama pada 8 September 1925. Ia ditahbiskan menjadi imam pada tanggal 17 Agustus 1930. Ia tiba dari Belanda di Makassar tak lama setelah Pastor Marteens dilantik menjadi Prefek Apostolik Makassar bersama 10 orang imam CICM lainnya, yakni pada 18 Oktober 1938.[3] Ia ditugaskan menjadi Pastor Katedral Hati Kudus Yesus sampai tahun 1942. Pada masa penjajahan Jepang, Schneiders yang dipilih sebagai ketua kamp penahanan sempat disiksa sampai pingsan karena melakukan protes atas situasi buruk yang dialami para tahanan.[3] Ia diangkat sebagai Pro-Prefek Apostolik pada bulan Februari 1946 hingga Juni 1947.

Ia ditunjuk sebagai Vikaris Apostolik Makassar dengan gelar Uskup Tituler Cos pada 10 Juni 1948, atau satu bulan sejak status Makasar ditingkatkan dari Prefektur Apostolik menjadi Vikariat Apostolik, yakni pada 13 Mei 1948. Ia ditahbiskan menjadi uskup oleh Uskup Harleem, Mgr. Johannes Petrus Huibers, dengan Uskup Penahbis Pendamping adalah Mgr. Henri Martin Mekkelholt, S.C.J. yang merupakan Vikaris Apostolik Palembang bergelar Uskup Tituler Athyra dan Mgr. Jan Michiel Jozef Antoon Hanssen yang merupakan Uskup Koajutor Roermond bergelar Uskup Tituler Birtha. Penahbisan ini berlangsung pada 27 September 1948.

Dengan pemikiran jauh ke depan, ia mengambil langkah penting dan berani untuk menuju kemandirian, khususnya di bidang tenaga pastoral. Pada tahun 1951, ketika umat Katolik di Makasar baru berjumlah beberapa ribu, ia memutuskan membuka seminari di Makale.[4] Pada 6 Juli 1952, Mgr. Schneiders mengalihfungsikan asrama putra di Makale menjadi seminari menengah sebagai jawaban dari pertanyaan Paus Pius XII dalam audensinya di Roma. Pada tahun 1953, seminari menengah ini dipindahkan ke Jl. Gagak di Makassar dan secara resmi dinamakan seminari menengah Petrus Claver.[3] Tindakan penting lainnya yang diambil Mgr. Schneiders ialah pendirian tarekat diosesan frater Hamba-Hamba Kristus (HHK) tahun 1958.[5]

Seiring peningkatan status Vikariat Apostolik Makassar menjadi Keuskupan Agung Makassar yang terjadi terkait Konstitusi Apostolik Qoud Christus Adorandus tentang berdirinya Hierarki Gereja Katolik di Indonesia secara mandiri oleh Paus Yohanes XXIII, maka status Mgr. Schneiders berubah dari Vikaris Apostolik Makassar menjadi Uskup Agung Makassar sejak 3 Januari 1961. Pasca peningkatan status menjadi Keuskupan Agung, Makassar mendapat seorang imam pribumi pertama pada 27 Juli 1962, yaitu Willi Duma' Paretta, hasil dari Seminari Petrus Claver Makassar.[4]

Ia menghadiri Konsili Vatikan II (1962–1965) sebagai Bapa Konsili pada keempat sesi yang ada. Ia menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr. Andreas Peter Cornelius Sol, M.S.C. sebagai Uskup Koajutor Amboina bergelar Uskup Tituler Regiana pada 25 Februari 1964.

Menjelang akhir kepemimpinannya, imam pribumi dan para frater di seminari banyak yang mengundurkan diri yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan umat.[4] Namun, Mgr. Schneiders tetap pada pendiriannya untuk pemribumian Gereja. Hal ini mendorong pencarian uskup pribumi untuk meneruskan kepemimpinan di Makassar. Ia menjabat sebagai Uskup Agung sampai mengundurkan diri pada tanggal 7 Agustus 1973, dan kemudian digantikan oleh Mgr. Theodorus Lumanauw. Sejak saat itu, ia menjadi Uskup Emeritus di Keuskupan Agung Makassar. Mgr. Schneiders menjadi Uskup Penahbis Pendamping bagi Mgr Lumanauw sebagai Uskup Agung Ujung Pandang pada 22 September 1973. Ia meninggal dunia pada tanggal 19 Februari 1982.

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]

Jabatan Gereja Katolik
Didahului oleh:
Gerardo Martino Uberto Martens, C.I.C.M.
Vikaris Apostolik Makassar
10 Juni 19483 Januari 1961
Diteruskan oleh:
Theodorus Lumanauw
Uskup Agung Makassar
3 Januari 19617 Agustus 1973