Merdeka Battery Materials

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
PT Merdeka Battery Materials Tbk
Sebelumnya
PT Hamparan Logistik Nusantara (2019 - 2022)
Perusahaan publik
Kode emitenIDX: MBMA
IndustriNikel
Didirikan20 Agustus 2019; 4 tahun lalu (2019-08-20)
Kantor
pusat
Jakarta Selatan, DKI Jakarta
Wilayah operasi
Indonesia
Tokoh
kunci
Devin Antonio Ridwan[1]
(Direktur Utama)
Winato Kartono[1]
(Komisaris Utama)
ProdukNikel dan feronikel
PendapatanKenaikan US$ 1,32 millyar (2023)[2]
Kenaikan US$ 37,676 juta (2022)[2]
Total asetKenaikan US$ 3,26 millyar (2023)[2]
Total ekuitasKenaikan US$ 2,30 millyar (2023)[2]
PemilikPT Merdeka Energi Nusantara (59,88%)
Garibaldi Thohir (13,55%)
Winato Kartono (7,70%)
Karyawan
Kenaikan 2.745 (2022)[2]
Anak
usaha
PT Merdeka Industri Mineral
PT Merdeka Energi Industri
PT Zhao Hui Nickel
PT Batutua Pelita Investama
Merdeka Battery Materials (Malaysia) Sdn. Bhd
Merdeka Battery Materials (Sarawak) Sdn. Bhd
Situs webwww.merdekabattery.com

PT Merdeka Battery Materials Tbk adalah cucu usaha Merdeka Copper Gold yang bergerak di bidang pengolahan nikel. Untuk mendukung kegiatan bisnisnya, hingga akhir tahun 2022, perusahaan ini memiliki tambang nikel di Konawe dan fasilitas pengolahan nikel di Morowali.[2][3]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada bulan Maret 2018 saat PT Merdeka Industri Mineral (sebelumnya bernama PT J&P Indonesia) meneken perjanjian induk antara lain dengan Eternal Tsingshan Group Ltd dan Jimmy Budiarto mengenai tambang nikel milik PT Sulawesi Cahaya Mineral di Konawe, Sulawesi Tenggara. Pada bulan Agustus 2019, perusahaan ini resmi didirikan oleh PT Provident Capital Indonesia dengan nama PT Hamparan Logistik Nusantara. Pada bulan Maret 2022, perusahaan ini mengakuisisi 95,3% saham PT Merdeka Industri Mineral, yang memiliki 51% saham PT Sulawesi Cahaya Mineral (pengelola tambang nikel), serta 49% saham PT Cahaya Smelter Indonesia dan 28,4% saham PT Bukit Smelter Indonesia (pengelola smelter RKEF). Perusahaan ini juga mengakuisisi 100% saham PT Merdeka Energi Industri yang menyediakan sejumlah infrastruktur pendukung bagi tambang milik PT Sulawesi Cahaya Mineral. PT Merdeka Energi Industri juga memegang 32% saham PT Indonesia Konawe Industrial Park yang mengelola kawasan industri nikel di dalam kawasan tambang milik PT Sulawesi Cahaya Mineral.

Pada bulan April 2022, PT Merdeka Industri Mineral meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Cahaya Smelter Indonesia dan PT Bukit Smelter Indonesia masing-masing menjadi 50,1%. Pada bulan Mei 2022, melalui PT Merdeka Energi Nusantara (sebelumnya bernama PT Batutua Tambang Abadi), PT Merdeka Copper Gold resmi menguasai 55,67% saham perusahaan ini. Perusahaan ini juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Zhao Hui Nickel yang juga mengelola smelter RKEF menjadi 50,1%. Pada bulan Juni 2022, perusahaan ini meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Merdeka Industri Mineral menjadi 99,99%. Kepemilikan saham PT Merdeka Energi Nusantara di perusahaan ini juga terdilusi menjadi 55,26%. Pada bulan Juli 2022, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang.

Pada bulan September 2022, kepemilikan saham perusahaan ini di PT Merdeka Energi Industri terdilusi menjadi 99,9%, sementara sisanya dipegang oleh PT Merdeka Industri Mineral. Pada bulan Desember 2022, perusahaan ini mendirikan Merdeka Battery Materials (Malaysia) Sdn. Bhd. dan Merdeka Battery Materials (Sarawak) Sdn. Bhd. di Malaysia. PT Merdeka Energi Nusantara juga meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi 59,88%. Perusahaan ini juga resmi menguasai 66,4% saham PT Batutua Pelita Investama yang memegang 80% saham PT Merdeka Tsingshan Indonesia yang mengelola Proyek Acid Iron Metal (AIM) I di Morowali, Sulawesi Tengah. Pada bulan Januari 2023, perusahaan ini meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Batutua Pelita Investama menjadi 100%. Pada bulan April 2023, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia.[2][3] Pada akhir bulan Mei 2023, perusahaan ini mengakuisisi 60% saham PT Huaneng Metal Industry yang bergerak di bidang produksi nikel matte di Morowali dengan harga US$ 75 juta.[4]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Komisaris & Direksi". PT Merdeka Battery Materials Tbk. Diakses tanggal 15 Juni 2023. 
  2. ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2022" (PDF). PT Merdeka Battery Materials Tbk. Diakses tanggal 15 Juni 2023. 
  3. ^ a b "Sekilas Perusahaan". PT Merdeka Battery Materials Tbk. Diakses tanggal 15 Juni 2023. 
  4. ^ Abigail, Patricia (8 Juni 2023). "Merdeka Battery Akuisisi 60% Saham Huaneng Metal Industry Rp 1 Triliun". Katadata. Diakses tanggal 4 Juli 2023.