Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari MTI Canduang)
Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang
Alamat
Jl. Syekh Sulaiman Arrasuli, Jorong Lubuak Aua, Nagari Canduang Koto Laweh, Kecamatan Canduang

,

26191
Koordinat0°17′23″S 100°27′39″E / 0.289687°S 100.460813°E / -0.289687; 100.460813Koordinat: 0°17′23″S 100°27′39″E / 0.289687°S 100.460813°E / -0.289687; 100.460813
Telepon/Faks.+62 752 28115
Situs webmticanduang.sch.id
Informasi
JenisPondok pesantren
AfiliasiPersatuan Tarbiyah Islamiyah
Didirikan
  • 1908 (surau)
  • 5 Mei 1928 (pesantren)
PendiriSyekh Sulaiman ar-Rasuli
PengasuhBuya H. Amhar Zen ar-Rasuli
Kalender akademisMiladiyah
Jumlah santri±1.000
Lain-lain
JulukanMTI Canduang
Moto
MotoCendekia, Berakhlak, dan Mengabdi

Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang (Jawi: مدرسه تربيه اسلاميه چندوڠ; Arab: مدرسة التربية الإسلامية جندونج Madrasah at-Tarbiyah al-Islāmīyah Jandūnj), disingkat MTI Canduang, adalah pondok pesantren yang terletak di Canduang Koto Laweh, Agam. Lembaga pendidikan Islam ini didirikan oleh Syekh Sulaiman ar-Rasuli, ulama besar Kaum Tuo Minangkabau, mursyid Naqsyabandiyah, dan pendiri Persatuan Tarbiyah Islamiyah. MTI Canduang merupakan bagian dari jaringan pesantren yang berafiliasi kepada Persatuan Tarbiyah Islamiyah.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Pada 1907, Syekh Sulaiman ar-Rasuli gelar Inyiak Canduang pulang ke kampung halamannya di Candung setelah belajar di Makkah. Setahun kemudian, Inyiak Canduang mengadakan pengajian di Surau Baru dengan membentuk halakah sebagaimana yang umum berlaku di Minangkabau waktu itu. Pada masa itu, para ulama Kaum Muda di Minangkabau melakukan pembaruan sistem pendidikan dari halakah menjadi madrasah dengan kursi, meja, dan papan tulis, sehingga alim ulama Kaum Tua mulai ikut memperbarui sistem pengajaran mereka, seperti Arabiyah School di Ladang Lawas pada 1918 dan Islamiyah School di Aur Tajungkang, Bukittinggi pada 1924 yang didirikan oleh Syekh Abbas Qadhi.[1]

Pada 5 Mei 1928, Inyiak Canduang mengubah Surau Baru menjadi Madrasah Tarbiyah Islamiyah (MTI) Canduang. Pendirian MTI Canduang turut memunculkan MTI lain di Sumatera Barat sehingga jaringan MTI tersebut dihimpun dalam satu organisasi bernama Persatuan Madrasah Tarbiyah Islamiyah (PMTI) yang kemudian berganti nama menjadi Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI).[2]

Ulama-ulama Persatuan Tarbiyah Islamiyah saat perayaan ulang tahun pertama MTI Canduang tahun 1929

Pada 1957, MTI Canduang dan beberapa MTI lain melakukan perubahan kurikulum dari murni mata pelajaran agama menjadi ditambah dengan mata pelajaran umum dengan bobot antara pelajaran agama dengan pelajaran umum sebesar 70:30. Perubahan kurikulum tersebut tetap mempertahankan kurikulum lama yang berfokus pada pengajaran kitab kuning. Pada 1961, pimpinan MTI Canduang mendirikan Yayasan Syekh Sulaiman Arrasuli sebagai yayasan untuk mengelola pondok pesantren tersebut.[3]

Pengasuh[sunting | sunting sumber]

MTI Canduang mengalami beberapa kali pergantian kepemimpinan sejak pendiriannya. Berikut adalah daftar pimpinan MTI Canduang sejak 1928.[2]

  1. Syekh Sulaiman ar-Rasuli (1928-1965)
  2. Buya H. Baharuddin ar-Rasuli (1965-1971)
  3. Buya H. Syahruddin ar-Rasuli (1971-2005)
  4. Buya H. Muhammad Noer Arrasuli (2004-2006)
  5. Buya H. Badra Syahruddin ar-Rasuli (2005-2007)
  6. Buya H. Amhar Zen ar-Rasuli (2007-kini)

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Program studi[sunting | sunting sumber]

Program studi yang wajib diikuti seluruh santri ialah program Tarbiyah yang merupakan program studi asli MTI Canduang sejak pendiriannya. Program studi ini berlangsung selama tujuh tahun. Bersamaan dengan program Tarbiyah, santri juga memperoleh program Tsanawiyah pada kelas II-IV Tarbiyah dan Aliyah pada kelas V-VII Tarbiyah dari Kementerian Agama Republik Indonesia. Dengan demikian, lulusan MTI Canduang memperoleh tiga ijazah sekaligus, yakni ijazah Tarbiyah, ijazah Tsanawiyah, dan ijazah Aliyah. Selain itu, ada program lain seperti kelas khusus bagi lulusan SMP/MTs, jurusan IPA, IPS, MAK, dan MAPK pada tingkat Aliyah, pendalaman kitab kuning, tahfiz Quran, dan kontrak prestasi dari Kementerian Agama.[4]

MTI Canduang memiliki Ma'had Aly Syekh Sulaiman Arrasuli yang merupakan lembaga pendidikan tinggi yang berfokus pada pendalaman kitab-kitab kuning, terutama mengenai bahasa Arab.[5][6]

Kurikulum[sunting | sunting sumber]

Kurikulum yang diterapkan di MTI Canduang sekarang merupakan perpaduan antara kurikulum MTI dengan kurikulum dari Kementerian Agama bagi MTs dan MA. Kurikulum MTI merupakan kurikulum yang berasal dari kitab-kitab kuning dengan cakupan mata pelajaran terdiri dari tafsir Alquran, hadis, tauhid, tasawuf, nahu, saraf, usul fikih, fikih, balagah, mantik, dan tarikh.[3][7]

Alumni[sunting | sunting sumber]

Rujukan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Sulaiman ar-Rasuli Tokoh Pendidikan Islam Bercorak Kultural (Bagian 1)". Tarbiyah Islamiyah. 1 September 2015. Diakses tanggal 19 Januari 2022. 
  2. ^ a b Koto, Alaidin (2012). Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Sejarah, Paham Keagamaan, dan Pemikiran Politik 1945-1970. Jakarta: Rajawali Pers. 
  3. ^ a b Masrial; Nasir, Muhammad; Nurdin, Jasril (2010). Laporan Program Penelitian Pendidikan dan Kelembagaan Islam Tahun 2010. Padang: Sekolah Tinggi Agama Islam Yayasan Tarbiyah Islamiyah. 
  4. ^ "Program Studi". Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-03. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  5. ^ "Pelantikan dan Mutasi Jabatan Struktural di Lingkungan MTI Canduang Masa Bakti 2020-2025". Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang. 5 Agustus 2020. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-03. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  6. ^ "Takhassus". Ma'had Aly Syekh Sulaiman Arrasuli. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 
  7. ^ "Kurikulum". Madrasah Tarbiyah Islamiyah Canduang. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2022-05-03. Diakses tanggal 15 Februari 2022. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]