Lumbantungkup

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lumbantungkup
Aksara Batakᯞᯔᯮ᯲ᯅᯉ᯲ᯖᯮᯰᯂᯇᯮ᯲
(Surat Batak Toba)
Nama marga
  • Nainggolan
  • Lumbantungkup
  • Nainggolan Lumbantungkup
Nama/
penulisan
alternatif
Lumban Tungkup
Artilumban + tungkup
(kampung tutup)
Silsilah
Jarak
generasi
dengan
Siraja Batak
1Si Raja Batak
2Guru Tatea Bulan
3Tuan Saribu Raja
4Si Raja Lontung
5Toga Nainggolan
6Sihombar
7Tungkup Raja
8Sindarniari
9Sindarnihuta
10Mogot Pinaungan
11 Tanja Bau
(Lumbantungkup)
Nama lengkap
tokoh
Tanja Bau Lumbantungkup
Nama istri
Nama anak
  • 1. Ompu Binggar
  • 2. Tuan Sipongo
  • 3. Ompu Pugun
Nama boru
Kekerabatan
Induk margaNainggolan
Persatuan
marga
Toga Nainggolan
Kerabat
marga
Mata ni Ari
Binsar
Sagala
PadanSiregar
Asal
SukuBatak
EtnisBatak Toba
Daerah asalNainggolan, Samosir
Paguyuban
Lokasi tuguSibonor Ompu Ratus
2°26′15″N 98°53′09″E / 2.43750°N 98.88583°E / 2.43750; 98.88583

Lumbantungkup (Surat Batak: ᯞᯔᯮ᯲ᯅᯉ᯲ᯖᯮᯰᯂᯇᯮ᯲) ditulis juga sebagai Lumban Tungkup) adalah salah satu marga Batak Toba dan merupakan sub-marga dari marga Nainggolan. Leluhur marga Lumbantungkup adalah Tanja Bau yang merupakan keturunan dari Tungkup Raja, cucu keempat dari Toga Nainggolan yang berasal dari Nainggolan, Samosir.[1]


Silsilah[sunting | sunting sumber]

Raja Lontung
Toga SinagaTuan SitumorangToga PandianganToga NainggolanToga SimatupangToga AritonangToga Siregar
SibatuSihombar
BatuaraParhusipRaja Nahor (Lumbannahor)Tungkup RajaRaja Padot
Ompu LopianTuan MarnaningSindarniariLumbansiantarHutabalian
Ama LopianNamora JollungSindarnihuta
LopianNamora SobiasanMogot Pinaungan
Pangulu RajaTuan Saribu PasirTanjabau (Lumbantungkup)Datu Parulas Parultop (Lumbanraja)
TuanamoraSiampapagaPasir LandoTuan Panalingan-Sarmahata (Pusuk)Mogot Hualu-Darmahasi (Buaton)Tuan Ampir-Guru Panuju (Mahulae)Tuan RanggaSiboro (Sebagian)SitalutukToga SahataSabungan RajaGuru TinandanganGuru TinunjanganToga DipasirTuan DibaringinRaja TomuanRaja Bonan Dolok
Lindi Niaek
Marsanti UlubalangGirsang Dori AnginPintu Jonggi ManaorDaon SiholOmpu Marolop (Siahaan Nainggolan)

Toga Nainggolan dengan istrinya Siboru Ria Uluan Br. Sagala mempunyai 2 Putra dan 5 Putri yakni:

  1. Sibatu
  2. Sihombar
  3. Siboru Nauli Menikah dengan Toga Manullang
  4. Siboru Nanti Raja menikah dengan Raja Manurung Hutagurgur
  5. Siboru Nanti Malela menikah dengan Toga Sinambela
  6. Siboru Nampang debata menikah dengan Toga Sihite
  7. Siboru Lean Panarusan menikah dengan Tuan Pande Nabolon Limbong (Limbong Naburahan)

Sihombar menikah dengan Putri Pamannya Siboru Anting Malela Br. Sagala mempunyai 3 orang Putra dan 3 Putri yakni:

  1. Raja Nahor
  2. Tungkup Raja
  3. Raja Padot
  4. Siboru Bunga Pareme menikah dengan Paribannya Marga Limbong (anak dari amangborunya Tuan Pande Nabolon Limbong)
  5. Siboru Pinta Haomasan menikah dengan Marga Limbong Sidaguruk
  6. Siboru Tiur Nauli menikah dengan Guru Sodungdangon

Tungkup Raja menikah dengan Br. Malau dan mempunyai 1 orang putra dan 5 orang putri yaitu:

  1. Sindarniari
  2. Siboru Nabolon menikah dengan Raja Sijambang Manurung Hutagurgur
  3. Siboru Nai Giring Laut menikah dengan Raja Marbulang Simamora Debataraja
  4. Dongan Uli menikah dengan Raja Salim Babiat Sangkar Ni Huta Napitupulu
  5. Siboru Tiarma Uli menikah dengan Raja Pangadatan Sitanggang
  6. Siboru Pinta Omas menikah dengan Raja Silo Sitanggang

Sindarniari Menikah dengan Siboru Sampulu Pitu Br. Sagala dan mempunyai 1 anak laki-laki dan 4 anak perempuan yaitu:

  1. Sindarnihuta
  2. Siboru Barita Nauli menikah dengan Paribannya Raja Nahum Dimana Simamora Debataraja
  3. Siboru Pareme menikah dengan paribannya Raja Mamberbulung Napitupulu
  4. Siboru Oloan Nauli menikah dengan paribannya Raja Pangadatan Sitanggang Lipan
  5. Siboru Nauli basa menikah dengan marga Sigalingging

Sindarnihuta menikah dengan Naega Siboru Pinta Uli dan mempunyai 1 anak laki-laki dan 7 anak perempuan yaitu:

  1. Mogot Pinaungan
  2. Siboru Sande Balige menikah dengan Ompu Jaro Saragi
  3. Siboru Tiurma Nauli menikah dengan Raja Mangalipat Oloan Siagian
  4. Siboru Bunga Nahumot menikah dengan paribannya Raja Manarsir Sitanggang Upar
  5. Siboru Naitang menikah dengan Raja Pangadatan Sitanggang Lipan
  6. Siboru Sondang Uli menikah dengan Raja Guru Mangarerak Sitanggang Upar
  7. Siboru Tapian bunga menikah dengan Ompu Pintusona Sidauruk
  8. Siboru Leangnibunga menikah dengan Datu Mangambe Silaban Siponjot

Mogot Pinaungan menikah dengan anak perempuan dari Guru Sodungdangon dan mempunyai 2 orang putra dan 4 orang putri yaitu:

  1. Tanja Bau (Lumbantungkup)
  2. Datu Parulas Parultop (Lumbanraja)
  3. Siboru Leang Nagurasta menikah dengan Raja Tuan Suhut Pandiangan
  4. Siboru Bunga Riang menikah dengan Paribannya anak dari Ompu Pintusona Sidauruk
  5. Siboru Leang Haomasan menikah dengan Marga Limbong Sihole
  6. Siboru Siantar Barita menikah dengan marga Tamba Sitonggor Lumban Tonga-Tonga

Tanja Bau menikah dengan Bunga Mangisi laut Br. Sagala, dan Tiarma Br. Sagala dan mempunyai 3 anak laki-laki dan 11 anak perempuan yaitu:

Dari Istri Pertama Bunga Mangisi Laut Br. Sagala keturunan nya:

  1. Ompu Binggar
  2. Tuan Sipongo
  3. Ompu Pugun
  4. Siboru Pinta Omas menikah dengan Raja Martabu Gultom Hutatoruan
  5. Siboru Nai Margiring bunga menikah dengan Raja Batubara
  6. Siboru Bunga Lagu Laut menikah dengan Mambir Jalang Sihombing Lumbantoruan Hariara
  7. Siboru Nai Marsanggul Haomasan menikah dengan Datu Panggana Hutahaean
  8. Siboru Tua Nauli menikah dengan Ompu Sidomdom Baringbing
  9. Siboru Bunga Tua Oloan menikah dengan Raja Sidabutar

Dari Istrinya keduanya, Tiarma Br. Sagala keturunan nya antara lain yaitu:

  1. Anting Haomasan menikah dengan Raja Siadari
  2. Nai barita Haguguran menikah dengan Ompu Raja Nadeak (Deak Raja)
  3. Sanggul Baringin menikah dengan Ompu Raja Natarus Sihombing Lumbantoruan Hutagurgur (Tuan Guru Sinomba)
  4. Siboru Anting Anting menikah dengan Raja Siboksa Panjaitan (Raja Dogor)
  5. Tapian Nauli menikah dengan Ompu Raja Nioloan Nadapdap

Etimologi[sunting | sunting sumber]

Secara etimologi, nama Lumbantungkup dalam bahasa Batak Toba secara harfiah merujuk kepada kata lumban dan tungkup yang memiliki arti sebagai perkampungan tertutup di Pulau Samosir:

  • Kata lumban dalam bahasa Batak Toba berarti kampung (desa),
  • Kata tungkup dalam bahasa Batak Toba memiliki arti tutup.

Karna Tanjabau seorang diri tinggal di permukiman tertutup Harian Nainggolan, sehingga ia diberi gelar dengan nama Lumbantungkup.

Tokoh[sunting | sunting sumber]

Beberapa tokoh yang bermarga Nainggolan Lumbantungkup, di antaranya adalah:

Referensi[sunting | sunting sumber]