Lili Yan Ing

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Lili Yan Ing adalah penasihat utama perdagangan Internasional untuk Menteri Perdagangan Republik Indonesia. Ia memperoleh pekerjaan tersebut sejak bulan November pada tahun 2017. Ia juga merupakan seorang ekonom senior pada Lembaga Penelitian Ekonomi ASEAN dan Asia Timur.[1]

Pekerjaan[sunting | sunting sumber]

Lili Yan Ing merupakan seorang ekonom yang bekerja dalam proyek-proyek perdagangan dan investasi. Ia pernah bekerja sebagai penasihat senior dalam bidang perdagangan dan investasi bagi Kantor Presiden Republik Indonesia. Pekerjaan ini ia lakukan sejak 2015 hingga 2016.[1] Sejak tahun 2017, ia menjadi staf khusus bidang isu-isu strategis perdagangan internasional untuk Menteri Perdagangan Republik Indonesia.[2] Ia juga sering berkonstribusi dengan menulis berita pada rubrik koran-koran terkemuka.[1]

Publikasi Ilmiah[sunting | sunting sumber]

Sebagai seorang ekonom senior, Lili Yan Ing telah menerbitkan berbagai karya ilmiah. Karya ilmiah tersebut dibuat secara individu maupun kelompok.[1] Karya ilmiah yang telah dibuatnya berbentuk buku, bab buku, kertas kerja, dan artikel. Lili Yan Ing menerbitkan publikasi ilmiah untuk dua lembaga riset. Lembaga tersebut ialah Fondation Pour Les Etudes Et Recherches Sur Le Developpement International (FERDI) dan Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA).[3]

Kertas Kerja[sunting | sunting sumber]

Lili Yan Ing telah menulis sebanyak enam belas kertas kerja hingga tahun 2017.[3] Lili Yan Ing menulis kertas kerja tersebut secara individu maupun bersama para ekonom lainnya. Para ekonom tersebut ialah Olivier Cadot, Miaojie Yu, Rui Zhang, Shujiro Urata, Yoshifumi Fukunaga, Rizqy Anandhika, Janine Walz, Shandre Mugan Thangavelu, Mari Pangestu, Ernawati Munadi dan Wei Tian.[4] Kertas-kertas kerja ini ditulis untuk ERIA dan FERDI. Enam belas judul kertas kerja tersebut adalah sebagai berikut:[3]

  1. ASEAN: Integrasi dan Reformasi Regional (2017)
  2. Memfasilitasi Perdagangan Barang ASEAN (2017)
  3. Bagaimana Pembatasan Aturan Asal Barang ASEAN? (2017)
  4. Membuat Kembali Ketetapan Nilai yang Setara dengan Tindakan Non-Tarif di ASEAN (2017)
  5. Memperlancar Tindakan Non-Tarif di ASEAN: Langkah ke Depan (2017)
  6. Transparansi dalam Tindakan Non-Tarif: Perbandingan Internasional (2017)
  7. Bagaimana Ekspor dan Impor Memengaruhi Penggunaan Perjanjian Perdagangan Bebas? Bukti Survei Tingkat Perusahaan dari Asia Tenggara (2016)
  8. Indonesia dan Cina: Teman atau Lawan? Persaingan Kualitas dan Produktivitas Perusahaan (2016)
  9. Tindakan Non-tarif di ASEAN: Proposal Sederhana (2016)
  10. Izin Usaha: Kunci Reformasi Iklim Investasi (2015)
  11. Marjin Intensif dan Luas Perdagangan Selatan-Selatan-Utara: Bukti Tingkat Perusahaan (2015)
  12. Tindakan Non-Tarif: Tidak Terlalu Buruk (2015)
  13. Tindakan dan Harmonisasi Non-tarif: Masalah untuk Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (2015)
  14. Layanan Produktivitas dan Keterbukaan Perdagangan: Kasus ASEAN (2015)
  15. Seberapa Membatasi Aturan Asal Barang di ASEAN? (2014)
  16. Perdagangan Pemrosesan Cina dan Rantai Nilai (tidak bertanggal)

Artikel Jurnal[sunting | sunting sumber]

Lili Yan Ing menulis artikel pada Buletin Studi Ekonomi Indonesia, Makalah Ekonomi Asia, dan Ekonomi Dunia. Artikel-artikel tersebut ditulis secara individu maupun secara bersama dengan ekonom lainnya. Para ekonom tersebut ialah David Ray, Mari Pangestu, Sjamsu Rahardja, Olivier Cadot, dan Ernawati Munadi.[4] Judul artikel yang telah dipublikasi adalah sebagai berikut:[3]

  1. Mengatasi Defisit Infrastruktur Indonesia (2016)
  2. Kebijakan Perdagangan Lima Tahun di Indonesia: Perdagangan Dunia Baru, Perlakuan Lama (2015)
  3. Memperlancar Tindakan Non-Tarif di ASEAN: Langkah ke Depan (2015)
  4. Turunkan Tarif, Meningkatnya Keterampilan Premium di Negara Berkembang: Apakah Itu Kebetulan? (2009)

Buku[sunting | sunting sumber]

Lili Yan Ing juga telah melakukan publikasi sebanyak tujuh buku hingga tahun 2019. Buku-buku tersebut ada yang ditulis olehnya dan ada pula yang ditulis bersama. Lili Yan Ing menulis buku bersama Ralf Peter, Olivier Cadot, Santiago Fernandez de Cordoba, Shujiro Urata, Gordon H. Harson, Sri Mulyani Indrawati, Maojie Yu, dan Fukunari Kimura. Sebagian besar buku diedit bersama oleh Lili Yan Ing dan para ekonom tersebut.[4] Berikut daftar buku tersebut:[3]

  1. Integrasi Regional dan Tindakan Non-Tarif di ASEAN (2019)
  2. Ekonomi Indonesia: Kebijakan Perdagangan dan Industri (2018)
  3. Pertumbuhan Evolusi Perdagangan Dunia, Produktivitas dan Pekerjaan (2018)
  4. Jaringan Produksi di Asia Tenggara (2017)
  5. Tindakan Non-Tarif di ASEAN (2016)
  6. Penggunaan Perjanjian Perdagangan Bebas di ASEAN: Analisis Berbasis Survei (2015)
  7. Integrasi Asia Timur Edisi Pertama (tidak bertanggal)

Bab Buku[sunting | sunting sumber]

Lili Yan Ing menulis beberapa bab pada buku-buku ekonomi nasional dan ekonomi ASEAN untuk ERIA.[4] Berikut daftar bab yang ditulisnya:[3]

  1. Meningkatkan Pemanfaatan Perjanjian Perdagangan Bebas di Brunei Darussalam (tidak bertanggal)
  2. Bagaimana Ekspor dan Impor Mempengaruhi Penggunaan Perjanjian Perdagangan Bebas? Bukti Survei Tingkat Perusahaan dari Asia Tenggara (tidak bertanggal)
  3. Seberapa Membatasi Aturan Asal Barang ASEAN? (tidak bertanggal)
  4. Masuknya Impor dan Kualitas Produk Indonesia (tidak bertanggal)
  5. Tindakan Non-Tarif di ASEAN: Proposal Sederhana (tidak bertanggal)
  6. Layanan Produktivitas dan Keterbukaan Perdagangan: Kasus ASEAN (tidak bertanggal)

Afiliasi[sunting | sunting sumber]

Lili Yan Ing melakukan afiliasi dengan ERIA. ERIA merupakan lembaga internasional yang berbasis di Jakarta. ERIA didirikan pada tahun 2008. ERIA memberi dukungan terhadap proses integrasi ekonomi regional di ASEAN. ERIA merupakan lembaga yang menjadi wadah pemikir ekonomi terkemuka di kawasan ini. Rekomendasi penelitian dan kebijakan ERIA begitu berpengaruh dalam proses pembuatan kebijakan di kawasan ASEAN.[5]

Lili Yan Ing juga berafiliasi dengan FERDi dan telah menerbitkan tujuh publikasi ilmiah.[6] FERDI merupakan lembaga yang mewadahi pemikiran internasional. FERDI didirikan pada tahun 2003. Pendirian FERDI ditujukan untuk memberi pengaruh terhadap diskusi internasional. Isu-isu yang dibahas terkait dengan perdagangan-perdagangan penting. Lembaga ini bekerja dengan berbasis penelitian.[7]

Reputasi[sunting | sunting sumber]

Lili Yan Ing merupakan salah satu ekonom dengan pengaruh yang paling besar di kawasan Asia Tenggara. Pada tahun 2009, ia menerima gelar Doktor Filsafat tentang Perdagangan Internasional dari Universitas Nasional Australia. Forum Perdagangan dan Pembangunan Pasifik menganugerahinya dengan gelar Ekonom Muda yang Menjanjikan. Reputasi tersebut membuatnya sering diminta menjadi pembicara pada pertemuan-pertemuan penting di kawasan Asia Tenggara.[1] Ia pernah menjadi pembicara pada acara berikut:

  1. Forum Investasi dan Perdagangan di Indonesia Convention Exhibition, Tangerang (16 Oktober 2019)[8]
  2. Forum ASEAN dan Asia ke-12 di Singapura (29 Agustus 2019)[9]
  3. Sidang Komite Pertanian Reguler ke-91 oleh Organisasi Perdagangan Dunia di Jenewa, Swiss (25-26 Juni 2019)[10]
  4. Pertemuan Tingkat Menteri Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi di Paris, Perancis. (23 Mei 2019)[11]
  5. Seminar “Menjawab Hambatan Perdagangan Ekspor Minyak Sawit di Pasar Global” di Hotel Borobudur, Jakarta (8 Mei 2018)[12]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b c d e "Lili Yan Ing - Experts : ERIA". www.eria.org. Diakses tanggal 2020-01-30. 
  2. ^ developer, mediaindonesia com (2019-09-02). "ASEAN Harus Solid di Tengah Ketidakpastian Global". mediaindonesia.com. Diakses tanggal 2020-01-30. 
  3. ^ a b c d e f "Registered Author: Lili Yan ING". econpapers.repec.org. Diakses tanggal 2020-01-30. 
  4. ^ a b c d "Lili Yan ING | IDEAS/RePEc". ideas.repec.org. Diakses tanggal 2020-01-30. 
  5. ^ Linkedin. "ERIA: Economic Research Institute for ASEAN and East Asia". id.linkedin.com. Diakses tanggal 30-01-2020.  [pranala nonaktif permanen]
  6. ^ "Publications of 'Lili Yan ING'". Ferdi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-30. 
  7. ^ "Ferdi". Ferdi (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-30. 
  8. ^ Tempo.co (2019-10-20). "Mendag: Saatnya Berbisnis Ekspor dan Investasi di Indonesia". Tempo (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-01-30. 
  9. ^ Redaksi WE Online (02-09-2019). "Hadapi Ketidakpastian Global, Asean Harus Makin Solid". wartaekonomi.co.id. Diakses tanggal 30-01-2020. 
  10. ^ antaranews.com (2019-06-27). "Indonesia minta klarifikasi Filipina atas pengamanan perdagangan kopi". Antara News. Diakses tanggal 2020-01-30. 
  11. ^ "KISI | Indonesia". www.kisi.co.id. Diakses tanggal 2020-01-30. 
  12. ^ Kurnia, Fadjrin. "Kementerian BUMN". bumn.go.id (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-20. Diakses tanggal 2020-01-30.