Ladang angin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Lillgrund Wind Farm di lepas pantai Swedia.
Hewan ternak yang digembalakan di antara turbin angin tidak terpengaruh kebisingan turbin[1].

Ladang angin adalah serangkaian turbin angin yang berada di lokasi yang sama untuk memproduksi energi dari energi angin. Ladang angin yang besar bisa terdiri dari beberapa ratus turbin tunggal dan mencakup luasan area tertentu hingga ratusan mil persegi. Sejak April 2013, London Array adalah ladang angin lepas pantai terbesar di dunia dengan kapasitas saat ini 630 MW, dan Gansu Wind Farm adalah ladang angin terbesar di dunia dan berada di daratan, dengan kapasitas saat ini mencapai 5160 MW dan akan mencapai 20000 MW pada tahun 2020.[2]

Desain[sunting | sunting sumber]

Lokasi ideal pembangunan ladang angin adalah wilayah yang memiliki angin dengan kecepatan yang cukup dan konstan, non-turbulen, sepanjang tahun. Jarak ladang angin dari lokasi yang membutuhkan energi juga menjadi faktor penentu. Kumpulan data dari lokasi yang spesifik terhadap kecepatan dan arah angin penting untuk menentukan sebuah lokasi yang ideal untuk menempatkan ladang angin.[3][4] Angin bergerak lebih cepat pada ketinggian karena tidak terpengaruh oleh gesekan dengan daratan dan objek daratan lainnya seperti pepohonan, sehingga kebanyakan turbin yang menyusun ladang angin memiliki tiang penyangga yang tinggi.

Dampak lingkungan[sunting | sunting sumber]

Dibandingkan dengan sumber energi lain, ladang angin memiliki dampak yang relatif rendah. Dalam memproduksi energi, ladang angin tidak mengkonsumsi bahan bakar dan tidak mengemisikan polusi udara. Pemasangan tiang penopang turbin hanya memakan luas wilayah yang sempit sehingga area di antara turbin dalam ladang angin bisa digunakan untuk aktivitas lain, terutama pertanian.[5]

Pencanangan suatu area menjadi suaka margasatwa hingga perlindungan lahan gambut telah mencegah pembangunan ladang angin. Terdapat laporan kematian berbagai spesies burung dan kelelawar di sekitar ladang angin.[6][7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Buller, Erin. 11 July 2008.Capturing the Wind Diarsipkan 2008-07-31 di Wayback Machine.
  2. ^ China Starts Building First 10-GW Mega Wind Farm. Reuters
  3. ^ Wind Energy -- the facts: a guide to the technology, economics, and future of wind power. European Wind Energy Association. 2009.
  4. ^ Meteorological Tower Instalation.
  5. ^ "Why Australia Needs Wind Power" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2007-01-01. Diakses tanggal 2013-07-11. 
  6. ^ Eliperin, Juliet. Mufson, Steven. 16 April 2009. "Renewable Energy's Environmental Paradox". The Washington Post.
  7. ^ Capiello, Dina. "US Windfarms Get Pass on Eagle Deaths". Associated Press. 14 Mei 2013.

Lihat juga[sunting | sunting sumber]