KRI Matacora (823)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
KRI Matacora 823
Sejarah
Indonesia
Nama KRI Matacora
Asal nama Ular berbisa
Pembangun Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perang TNI AL Mentigi (Fasharkan), Bintan, Kepulauan Riau, Indonesia
Pasang lunas 2006
Diluncurkan 14 Maret 2008.[1][2]
Dipensiunkan 20 September 2014 (tabrakan dengan bangkai kapal KM Sejahtera Lestari)[3]
Pelabuhan daftar Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VII, Kupang
Identifikasi 823
Ciri-ciri umum
Kelas dan jenis patroli kelas Viper
Panjang 40 meter (131,23 ft)
Lebar 7,3 meter (23,95 ft)
Pendorong 2 x mesin (total 3.805 KW)
Kecepatan 29 knot (maksimal)
26 knot (operasi)
Jangkauan 18.520 kilometer (10.000 nmi)

KRI Patroli Matacora (823) adalah sebuah kapal patroli cepat kelas Viper tipe PC-40 fiberglass milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut dalam jajaran Komando Armada II. Kapal ini dibuat di Indonesia oleh Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Kapal Perang TNI AL Mentigi, Bintan. Kapal ini diperlengkapi dengan senjata api kaliber 25 mm dan 12.7 mm buatan Rusia. Kapal ini juga memiliki ruang perang, ruang komunikasi, dan ruang amunisi.

Pada tanggal 20 September 2014, kapal ini tidak dapat digunakan lagi setelah bertabrakan dengan kapal karam di perairan Belawan.[3]

Nama[sunting | sunting sumber]

Nama Matacora diambil dari nama jenis ular berbisa yang mematikan di kepulauan Sumatera dan Kalimantan serta India.[4] Nama kelas Viper berasal dari hewan Viperidae (ular-ularan)

Spesifikasi[sunting | sunting sumber]

Kapal berbahan fiberglass[5] ini memiliki spesifikasi panjang 40 meter, lebar 7,3 meter, dan bobot mati 100 ton. Selain dibekali dengan daya mesin penggerak 3.805 kilowatt, kapal dapat menampung 35 ton bahan bakar dengan daya tahan empat hari. Kecepatan maksimum kapal adalah 29 knot (53 km/jam) dengan kecepatan jelajah 26 knot (48 km/jam).[6][7] Kapal ini juga dilengkapi senjata mitralyur berkaliber 25 dan 12,7 mm buatan Rusia,[8] serta ruang pusat informasi tempur, ruang komunikasi, dan gudang amunisi.[8]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Dibangun sesuai Surat Keputusan Nomor Skep/20/I/2006,[7] di Fasharkan TNI AL Mentigi, Tanjung Uban, Kepulauan Riau, kapal ini diresmikan dan dikukuhkan oleh Panglima Marsekal TNI Djoko Suyanto di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, pada tanggal 14 Maret 2008.[2] Kapal ini diresmikan bersama dengan tiga kapal lain yaitu KRI Surabaya (591) dan KRI Tedung Selar (824).[6] Bersama kapal lainnya, kapal ini dirancang untuk mampu melaksanakan peperangan anti-kapal permukaan, peperangan anti-udara, operasi patroli laut, dan operasi penyelamatan.

Pada 20 September 2014, KRI Matacora-823 yang berlayar dalam operasi keamanan laut menabrak kerangka kapal yang tenggelam tanpa dipasang rambu pada posisi 30' 52' U-098' 45' 33' T (sebelah timur laut Buoy 4 atau ambang luar alur pelayaran Belawan). Akibatnya, KRI Matacora-823 rusak berat, kemudian tenggelam, sehingga negara merugi sekitar Rp 18,6 miliar. Pemilik bangkai kapal, PT Pelayaran Sejahtera Bahtera Agung (SBA) milik pengusaha Eddy Gunawan Tambrin, kemudian membayar ganti rugi kepada TNI-AL, berupa 6 kapal karam yang dipotong-potong dan dijual, dan hasil penjualannya masuk ke kas negara.[1][3][9][10]

Misi-misi[sunting | sunting sumber]

Beberapa misi yang pernah dilakukan oleh KRI Matacora:

Tanggal Misi=
21 Mei 2010 Pencarian korban kecelakaan kapal patroli keamanan laut (Patkamla) Tambelan milik Lanal Tarempa yang mengangkut 22 orang rombongan istri Pj Bupati Anambas, terbakar dan tenggelam, Kamis (20/5). Sebanyak 19 orang selamat dan 3 lainnya, termasuk istri Pj Bupati Anambas, Mauly Yulianti, dinyatakan hilang.[11]
10 Maret 2014 Pencarian MH370 Malaysia Airlines, bersama KRI Krait (827), KRI Sutanto (377), KRI Tarehu (829), dan KRI Siribua (859)[12][13][14][15]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ a b "Viper Class". Diarsipkan dari versi asli tanggal 12 August 2016. Diakses tanggal 23 July 2016. 
  2. ^ a b Panglima TNI Resmikan Tiga Kapal Perang Angkatan Laut
  3. ^ a b c Klarifikasi artikel "Centang-Perenang Bahtera Sitaan"
  4. ^ Prajurit TNI Diminta Teliti dan Sabar Rawat Alat Militer
  5. ^ "KOMANDAN LANTAMAL VII PIMPIN UPACARA PENURUNAN BENDERA ULAR-ULAR PERANG DAN LENCANA PERANG KRI WELING-822 DI DERMAGA LANTAMAL VII". lantamal7-koarmada2.tnial.mil.id. Lantamal VII Tentara Nasional Indonesia. 7 Desember 2015. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  6. ^ a b "KEMAMPUAN TNI AL BERTAMBAH". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 20 Oktober 2006. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  7. ^ a b "TIGA KAPAL BARU PERKUAT TNI AL". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 24 Januari 2006. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  8. ^ a b "PANGLIMA TNI RESMIKAN EMPAT KAPAL PERANG BARU TNI AL". tni.mil.id. Tentara Nasional Indonesia. 19 Oktober 2006. Diakses tanggal 30 Januari 2020. 
  9. ^ Centang-Perenang Bahtera Sitaan
  10. ^ "Combat Fleets Of The World: Future of the Indonesian Navy". combatfleetoftheworld.blogspot.co.uk. 2012. Diakses tanggal 5 September 2012. 
  11. ^ Kapal TNI Terbakar, Istri Bupati Hilang
  12. ^ Kapal perang TNI AL tiba di lokasi pencarian MH370 Malaysia Airlines
  13. ^ KRI Krait dan Matacora Tiba di Lokasi Diduga Jatuhnya Malaysia Airlines
  14. ^ (Belanda) Marineschepen zoeken naar Malaysia Airlines vlucht
  15. ^ 40 Pesawat dan 24 Kapal Cari Malaysia Airlines [pranala nonaktif permanen]