Jaya Konstruksi
Perseroan terbatas | |
Kode emiten | IDX: JKON |
Industri | Konstruksi |
Didirikan | 23 Desember 1982 |
Kantor pusat | Jakarta, Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Sutopo Kristanto[1] (Direktur Utama) Trisna Muliadi[2] (Komisaris Utama) |
Jasa | |
Pendapatan | Rp 3,014 triliun (2020)[3] |
Rp 52,960 milyar (2020)[3] | |
Total aset | Rp 4,565 triliun (2020)[3] |
Total ekuitas | Rp 2,683 triliun (2020)[3] |
Pemilik | Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (PT Pembangunan Jaya, 60,89%) Publik (39,11%) |
Karyawan | 1.223 (2020)[3] |
Anak usaha | PT Jaya Trade Indonesia PT Jaya Beton Indonesia PT Jaya Teknik Indonesia PT Jaya Daido Concrete PT Jaya Konstruksi Pratama Tol |
Situs web | www |
PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. adalah sebuah perusahaan konstruksi yang berkantor pusat di Jakarta, Indonesia.[3]
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tanggal 23 Desember 1982 sebagai divisi kontraktor dari PT Pembangunan Jaya. Pada tanggal 20 Mei 1983, divisi tersebut dipisah menjadi perusahaan tersendiri dengan nama "PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama". Pada bulan Desember 2007, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 2007 juga, untuk memperluas bisnisnya, perusahaan ini mengakuisisi PT Jaya Trade Indonesia, PT Jaya Teknik Indonesia, PT Jaya Beton Indonesia, dan PT Jaya Daido Concrete.
Pada tahun 2009, untuk memperkuat eksistensinya di bisnis jalan tol, perusahaan ini mendirikan PT Jaya Konstruksi Pratama Tol (bersama PT Pembangunan Jaya Infrastruktur) dan PT Jaya Sarana Pratama (bersama PT Jaya Real Property Tbk). Untuk memperkuat eksistensinya sebagai operator jalan tol, perusahaan ini kemudian juga ikut menjadi investor pada PT Jakarta Tollroad Development yang didirikan untuk mengoperasikan enam ruas Jalan Tol Lingkar Dalam Jakarta.
Pada tahun 2010, melalui PT Jaya Teknik Indonesia, perusahaan ini berekspansi ke bisnis pengelolaan air dengan mendirikan PT Sarana Tirta Utama dan PT Jaya Mitra Sarana. Melalui PT Jaya Trade Indonesia, perusahaan ini juga menjadi salah satu pemain utama di industri aspal, dengan mengoperasikan 17 Terminal Aspal Curah (TAC) di seantero Indonesia. PT Jaya Trade Indonesia pun mengembangkan bisnis perdagangan LPG dengan mendirikan PT Kenrope Sarana Pratama pada tahun 2010 dan PT Kenrope Utama Sentul pada tahun 2011.
Pada tahun 2014, PT Jaya Trade Indonesia berekspansi ke bisnis penyewaan kapal dengan mendirikan Jaya Trade Pte. Ltd. dan membeli satu unit kapal tanker aspal. Pada tanggal 21 Februari 2018, perusahaan ini resmi membeli 30% saham PT VSL Indonesia.[3][4]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Dewan Direksi". PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. Diakses tanggal 26 November 2021.
- ^ "Dewan Komisaris". PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. Diakses tanggal 26 November 2021.
- ^ a b c d e f g "Laporan Tahunan 2020" (PDF). PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. Diakses tanggal 26 November 2021.
- ^ "Profil Perusahaan". PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. Diakses tanggal 26 November 2021.