Manwantara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Agung Pranoto (bicara | kontrib)
Penambahan perhitungan 1 Kalpa
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k penggantian teks otomatis dengan menggunakan mesin AutoWikiBrowser, replaced: beliau → dia
Baris 31: Baris 31:
== Pergantian Manwantara ==
== Pergantian Manwantara ==


Menurut berbagai kitab ''[[Purana]]'', setiap Manwantara dipimpin oleh seorang [[Manu (Hindu)|Manu]]. Manu yang memimpin manwantara sekarang ini adalah [[Waiwaswata Manu]], dan beliau hidup pada zaman [[Satyayuga]]. Pada setiap manwantara, tidak hanya Manu yang berganti, namun juga [[saptaresi]], para [[dewa (Hindu)|dewa]], bahkan yang menyandang gelar [[Indra]] pun diganti. Informasi tentang 14 manwantara dapat ditemukan dalam beberapa kitab ''[[Purana]]'', namun informasi yang didapat dari suatu Purana seringkali berbeda bila dibandingkan dengan Purana lainnya. Di bawah ini disajikan informasi mengenai setiap manwantara, dan dihimpun dari kitab ''[[Markandeyapurana]]'', ''[[Naradapurana]]'', ''[[Kurmapurana]]'', dan ''[[Matsyapurana]]''.
Menurut berbagai kitab ''[[Purana]]'', setiap Manwantara dipimpin oleh seorang [[Manu (Hindu)|Manu]]. Manu yang memimpin manwantara sekarang ini adalah [[Waiwaswata Manu]], dan dia hidup pada zaman [[Satyayuga]]. Pada setiap manwantara, tidak hanya Manu yang berganti, namun juga [[saptaresi]], para [[dewa (Hindu)|dewa]], bahkan yang menyandang gelar [[Indra]] pun diganti. Informasi tentang 14 manwantara dapat ditemukan dalam beberapa kitab ''[[Purana]]'', namun informasi yang didapat dari suatu Purana seringkali berbeda bila dibandingkan dengan Purana lainnya. Di bawah ini disajikan informasi mengenai setiap manwantara, dan dihimpun dari kitab ''[[Markandeyapurana]]'', ''[[Naradapurana]]'', ''[[Kurmapurana]]'', dan ''[[Matsyapurana]]''.


{| class=wikitable
{| class=wikitable
Baris 51: Baris 51:
| Parawata, Tusita
| Parawata, Tusita
| Wipascita
| Wipascita
| Urja, Stamba, Prana, Datoli, Resaba, Niscara, Arwariwan<ref name="Markandeyapurana"> versi ''[[Markandeyapurana]]''</ref>
| Urja, Stamba, Prana, Datoli, Resaba, Niscara, Arwariwan<ref name="Markandeyapurana">versi ''[[Markandeyapurana]]''</ref>
|-
|-
| Ketiga
| Ketiga
Baris 136: Baris 136:


== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
* {{en}} [http://www.sacred-texts.com/the/sd/sd1-2-07.htm Manvantara, Sebuah Doktrin Rahasia] oleh H. P. Blavatsky -- Vol. 1
* {{en}} [http://www.sacred-texts.com/the/sd/sd1-2-07.htm Manvantara, Sebuah Doktrin Rahasia] oleh H. P. Blavatsky—Vol. 1
* {{en}} [http://www.sacred-texts.com/hin/vp/vp075.htm ''Wisnupurana''] Buku III, Bab 1
* {{en}} [http://www.sacred-texts.com/hin/vp/vp075.htm ''Wisnupurana''] Buku III, Bab 1



Revisi per 14 Februari 2015 11.21

Manwantara dalam satuan ukuran waktu menurut Hindu, digambar dengan skala logaritma.

Manwantara (Sanskerta: मन्वन्तर; Manvantara) adalah satuan waktu dalam agama Hindu yang terdiri dari 71 Mahayuga. Menurut mitologi Hindu, bila 14 Manwantara telah berlalu, maka seluruh dunia akan dihancurkan.[1] Saat ini, sudah enam manwantara berlalu dan zaman sekarang adalah manwantara ketujuh. Jadi, masih ada tujuh manwantara lagi sebelum dunia dihancurkan.

Jangka waktu

Menurut kitab Purana, dunia terbagi menjadi empat zaman, diawali oleh Satyayuga (zaman kebenaran), dan diakhiri oleh Kaliyuga (zaman kegelapan). Setelah Kaliyuga berakhir, dimulailah Satyayuga yang baru. Demikian seterusnya dan siklus dari zaman Satyayuga menuju Kaliyuga disebut Mahayuga. Menurut kitab Brahmapurana, satu Mahayuga berlangsung selama 12.000 tahun para dewa atau 4.320.000 tahun manusia. Secara singkat diuraikan sebagai berikut:[2]

 
 
Satyayuga (1.728.000 tahun)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Tretayuga (1.296.000 tahun)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Mahayuga (4.320.000 tahun)
 
 
 
 
Dwaparayuga (864.000 tahun)
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
Kaliyuga (432.000 tahun)
 
 
 
 
 
 


71 Mahayuga membentuk satu manwantara.[3] Dengan demikian, lama berlangsungnya 1 manwantara dapat dihitung sebagai berikut:

  • 1 Mahayuga = 4.320.000 tahun
  • 71 Mahayuga = 1 Manwantara
  • 1 Manwantara = 71 × 4.320.000 tahun = 306.720.000 tahun

Maka, satu manwantara berlangsung selama 306.720.000 tahun. Setelah 14 manwantara berlangsung, maka tercapailah periode satu Kalpa. Jika dilakukan perhitungan, lamanya 1 Kalpa adalah:

  • 14 Manwantara = 1 Kalpa
  • 1 Kalpa = 14 x 306.720.000 tahun = 4.294.080.000 tahun

Dengan demikian 1 Kalpa berlangsung selama 4.294.080.000 tahun. Alam semesta dihancurkan setiap periode satu Kalpa. Menurut berbagai kitab Purana, zaman sekarang adalah manwantara ketujuh, berarti enam manwantara telah berlalu dan masih ada tujuh manwantara lagi sebelum dunia dihancurkan.

Pergantian Manwantara

Menurut berbagai kitab Purana, setiap Manwantara dipimpin oleh seorang Manu. Manu yang memimpin manwantara sekarang ini adalah Waiwaswata Manu, dan dia hidup pada zaman Satyayuga. Pada setiap manwantara, tidak hanya Manu yang berganti, namun juga saptaresi, para dewa, bahkan yang menyandang gelar Indra pun diganti. Informasi tentang 14 manwantara dapat ditemukan dalam beberapa kitab Purana, namun informasi yang didapat dari suatu Purana seringkali berbeda bila dibandingkan dengan Purana lainnya. Di bawah ini disajikan informasi mengenai setiap manwantara, dan dihimpun dari kitab Markandeyapurana, Naradapurana, Kurmapurana, dan Matsyapurana.

Manwantara Manu Para dewa Indra Saptaresi
Pertama Swayambu Yama Sacipati Marici, Atri, Anggira, Pulaha, Kratu, Pulastya, Wasista
Kedua Swarocisa Parawata, Tusita Wipascita Urja, Stamba, Prana, Datoli, Resaba, Niscara, Arwariwan[4]
Ketiga Utama Sudharma, Satya, Siwa, Pratardana, Bhawana, Wasawarti Susanti Kokurundi, Dalbya, Sangka, Prawahana, Siwa, Sita, Sasmita[5]
Keempat Tamasa Suraya, Supara, Hari, Satya, Supta, Sudha Sibi Jyotirdama, Pertu, Kawya, Caitrya, Agni, Walaka, Piwara[4]
Kelima Raiwata Abhutaraja[5], Bhuti[6], Waikuntha[6], Amitaba Wibu Hiranyaroma, Wedasri, Urdabahu, Wedabahu, Sudama, Parjanya, Wasista[4]
Keenam Caksusa Akhya[7], Adya, Prasuta, Bhawya, Perthuka, Lekha[6] Manojawa Sumeda, Wiraja, Hawismana, Utama, Madu, Ati, Sahisnu[4]
Ketujuh Waiwasta Aditya, Sandhya, Basu, Rudra, Wiswadewa, Marut, Aswin Purandara/Urjaswi[4] Bharadwaja, Atri, Wasista, Wiswamitra, Kasyapa, Gotama, Jamadagni
Kedelapan Sawarni Sutapa Mahabali Rama, Byasa, Galawa, Krepa, Resyasrengga, Diptimana, Droni
Kesembilan Daksasawarni Parawata Adbuta Medatiti, Basu, Satya, Jyotismana, Dyutimana, Sabala, Hawyawahana[4]
Kesepuluh Brahmasawarni Wamana Santi Tapomurti, Hawismana, Sukerta, Satya, Nabaga, Apratima, Wasista[4]
Kesebelas Darmasawarni Wihanggama Wresa Hawismana, Warista, Risti, Niscara, Anaga, Wisti, Agni[4]
Kedua belas Rudrasawarni Harita Retudama Dyuti, Sutapa, Tapaswi, Tapomurti, Taponidi, Taporati, Tapomati[4]
Ketiga belas Rocya Sutrama Diwaspati Dretimana, Abyaya, Tatwadasa, Nirutsuka, Nirmoha, Sutapa, Nisprakampa[4]
Keempat belas Botya Caksusa Suci Agnidara, Agnibahu, Suci, Mukta, Madawa, Sakru, Ajita[4]

Lihat pula

Catatan kaki

Pranala luar