Hiasan (makanan): Perbedaan antara revisi
Menambah gambar Tag: BP2014 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: BP2014 |
||
Baris 4: | Baris 4: | ||
Garnis tidak perlu memerlukan peralatan khusus, hanya alat-alat sederhana yang diperlukan, misalnya: [[pisau]] runcing tajam untuk pengupas, pisau bergerigi untuk [[roti]] dan [[tomat]], dan pengupas [[sayuran]] untuk pengupas [[buah]]-buahan dan sayuran<ref name="Guideline"/>. |
Garnis tidak perlu memerlukan peralatan khusus, hanya alat-alat sederhana yang diperlukan, misalnya: [[pisau]] runcing tajam untuk pengupas, pisau bergerigi untuk [[roti]] dan [[tomat]], dan pengupas [[sayuran]] untuk pengupas [[buah]]-buahan dan sayuran<ref name="Guideline"/>. |
||
=Sejarah dan Perkembangan= |
|||
Seni menghias makanan telah berkembang sejak lama seiring perkembangan pangan<ref name="art">{{citejournal|last=Mwangi |first=Anthony |title=The Art and Science of Food Garniture|journal=University of Applied Sciences|page=1|year= 2010|url=https://www.theseus.fi/bitstream/handle/10024/33511/Mwangi_Anthony.pdf?sequence=1|accessdate=9 April 2014}}</ref>. Hiasan makanan pada sajian menjadi fokus utama tampilan pada acara TV bertema kuliner, majalah kuliner, dan jurnal kuliner<ref name="art"/>. |
|||
=Karakteristik= |
=Karakteristik= |
||
Baris 41: | Baris 45: | ||
= Referensi = |
|||
{{reflist}} |
{{reflist}} |
||
Revisi per 9 April 2014 13.46
Hiasan atau Garnis adalah penghias hidangan [1], potongan kecil makanan yang digunakan sebagai hiasan[2]atau dapat didefinisikan sebagai makanan atau bagian dari makanan yang ditampilkan sedemikian rupa untuk meningkatkan penampilan makanan yang disajikan[3]. Umumnya, garnis harus menggunakan bahan yang dapat dimakan dan harus menjadi bagian integral dari makanan sehingga garnis tidak akan disisakan pada piring[3].
Garnis tidak perlu memerlukan peralatan khusus, hanya alat-alat sederhana yang diperlukan, misalnya: pisau runcing tajam untuk pengupas, pisau bergerigi untuk roti dan tomat, dan pengupas sayuran untuk pengupas buah-buahan dan sayuran[3].
Sejarah dan Perkembangan
Seni menghias makanan telah berkembang sejak lama seiring perkembangan pangan[4]. Hiasan makanan pada sajian menjadi fokus utama tampilan pada acara TV bertema kuliner, majalah kuliner, dan jurnal kuliner[4].
Karakteristik
Garnis memiliki karakter:
- Sederhana, alami, dan segar dalam penampilan.
- Tekstur dan ukuran sesuai untuk makanan.
- Beraroma.
- Disusun sedemikian rupa untuk meningkatkan kualitas makanan.
- Dapat ditaburkan atau ditempatkan pada bagian tertentu.
- Harmonis. Warna seharusnya tidak berbenturan[3].
Daftar Bahan
Daftar berikut menunjukkan beberapa berbagai bahan garnis yang dapat dimakan:
- Apel - iris
- Seledri - tongkat
- Asparagus - tongkat
- Keju - parut, iris
- Ketimun - bentuk cincin, iris, tongkat
- Tomat kecil - utuh, separuh
- Kurma- potongan, utuh
- Bit - iris, bentuk korek api, parut
- Kubis - irisan
- Anggur - utuh, irisan
- Wortel - tongkat, bentuk ikal, bentuk pita
- Cranberi - saus, utuh
- Kiwi – potongan
- Bawang bombay – bentuk cincin
- Paprika – bentuk cincin, potongan
- Lemon – iris, potongan
- Jeruk – potongan
- Nanas – irisan, potongan
- Kacang – cincang, utuh
- Kismis - cincang, utuh
- Tomat– potongan, iris, bentuk mawar[3]
Referensi
- ^ "KBBI Daring". Departemen Pendidikan Nasional RI. Diakses tanggal 1 April 2014.
- ^ "Dictionary of Food Science and Nutrition" (PDF). A & C Black, London. Diakses tanggal 1 April 2014.
- ^ a b c d e "Guidelines For Garnishes" (PDF). Joint Culinary Center of Excellence. Diakses tanggal 1 April 2014.
- ^ a b Mwangi, Anthony (2010). "The Art and Science of Food Garniture" (PDF). University of Applied Sciences: 1. Diakses tanggal 9 April 2014.