Kirene, Libya: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgx (bicara | kontrib)
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 13: Baris 13:
'''Kirene''', kota Yunani kuno (yang terletak di wilayah [[Libya]] sekarang) adalah kota tertua dan terpenting di antara lima kota Yunani di wilayah ini. Berdasarkan kota ini Libya mendapatkan nama klasiknya, '[[Kirenaika]]' yang telah dipertahankannya hingga zaman modern. Kota ini terletak di sebuah lembah yang subur di dataran tinggi [[Jebel Akhdar (Libya)|Jebel Akhdar]]. Kota ini dinamai menurut sebuah mata air, Kire, yang disucikan oleh orang-orang Yunani bagi [[Apollo]].
'''Kirene''', kota Yunani kuno (yang terletak di wilayah [[Libya]] sekarang) adalah kota tertua dan terpenting di antara lima kota Yunani di wilayah ini. Berdasarkan kota ini Libya mendapatkan nama klasiknya, '[[Kirenaika]]' yang telah dipertahankannya hingga zaman modern. Kota ini terletak di sebuah lembah yang subur di dataran tinggi [[Jebel Akhdar (Libya)|Jebel Akhdar]]. Kota ini dinamai menurut sebuah mata air, Kire, yang disucikan oleh orang-orang Yunani bagi [[Apollo]].


Kirene didirikan sebagai sebuah [[koloni]] bangsa Yunani di [[Thera]], yang menurut tradisi dipimpin oleh Aristoteles (belakangan disebut Battus) dari Thera, sekitar [[630 SM]], sekitar 16 km dari pelabuhannya, [[Apollonia, Kirenaika|Apollonia]] (Marsa Sousa). Rincian mengenai pendirian kota ini dimuat dalam Kitab IV dari ''[[Sejarah (Herodotus)|Sejarah]]'' karya [[Herodotus]]. Dengan segera kota ini menjadi kota utama di wilayah [[Libya kuno]] antara [[Mesir]] dan [[Karthago]] (Kirenaika), mempertahankan hubungan komersial dengan semua kota Yunani, dan mencapai puncak kemakmurannya di bawah raja-rajanya sendiri pada [[abad ke-5SM]]. Tak lama setelah [[460 SM]] kota ini menjadi sebuah republik; setelah kematian [[Alexander Agung]] ([[323 SM]]) kota ini jatuh ke tangan Dinasti Ptolemeus dan menjadi tidak terurus.
Kirene didirikan sebagai sebuah [[koloni]] bangsa Yunani di [[Thera]], yang menurut tradisi dipimpin oleh Aristoteles (belakangan disebut Battus) dari Thera, sekitar [[630 SM]], sekitar 16 km dari pelabuhannya, [[Apollonia, Kirenaika|Apollonia]] (Marsa Sousa). Rincian mengenai pendirian kota ini dimuat dalam Kitab IV dari ''[[Sejarah (Herodotus)|Sejarah]]'' karya [[Herodotus]]. Dengan segera kota ini menjadi kota utama di wilayah [[Libya kuno]] antara [[Mesir]] dan [[Karthago]] (Kirenaika), mempertahankan hubungan komersial dengan semua kota Yunani, dan mencapai puncak kemakmurannya di bawah raja-rajanya sendiri pada [[abad ke-5 SM]]. Tak lama setelah [[460 SM]] kota ini menjadi sebuah republik; setelah kematian [[Alexander Agung]] ([[323 SM]]) kota ini jatuh ke tangan Dinasti Ptolemeus dan menjadi tidak terurus.


Kirenaika menjadi bagian dari [[Mesir Ptolemeus|imperium]] yang dikuasai oleh [[Dinasti Ptolemeus]] dari Alexandria di Mesir dan belakangan jatuh ke tangan [[Kekaisaran Romawi]]. Kirene adalah tempat kelahiran [[Eratosthenes]] dan ada sejumlah filsuf yang terkait dengan kota ini termasuk [[Kallimakhus]], [[Karneades]], [[Aristippus]] dan Arete, serta [[Sinesius]], uskup dari [[Ptolemais (Kirenaika)|Ptolemais]] pada [[abad ke-4 M]].
Kirenaika menjadi bagian dari [[Mesir Ptolemeus|imperium]] yang dikuasai oleh [[Dinasti Ptolemeus]] dari Alexandria di Mesir dan belakangan jatuh ke tangan [[Kekaisaran Romawi]]. Kirene adalah tempat kelahiran [[Eratosthenes]] dan ada sejumlah filsuf yang terkait dengan kota ini termasuk [[Kallimakhus]], [[Karneades]], [[Aristippus]] dan Arete, serta [[Sinesius]], uskup dari [[Ptolemais (Kirenaika)|Ptolemais]] pada [[abad ke-4 M]].


<!--The inhabitants of Cyrene at the time of [[Lucius Cornelius Sulla|Sulla]] (c. [[85 BC]]) were divided into four classes: citizens, farmers, resident aliens, and Jews, who formed a restless minority. The ruler of the town, Apion bequeathed it to the Romans, but it kept its self-government. In [[74 BC]] Cyrene was created a Roman province; but, whereas under the Ptolemies the Jewish inhabitants had enjoyed equal rights, they now found themselves increasingly oppressed by the now autonomous and much larger Greek population. Tensions came to a head in the insurrection of the Jews of Cyrene under [[Vespasian]] (AD [[73]]) and especially [[Trajan]] (AD [[117]]). This revolt was quelled by Marcius Turbo, but not before huge numbers of people had been killed ([[Dio Cassius]], lxviii. 32). According to [[Eusebius of Caesarea|Eusebius]] the outbreak of violence left Libya depopulated to such an extent that a few years later new colonies had to be established there just to maintain the viability of continued settlement.
Para penduduk Kirene pada masa [[Lucius Cornelius Sulla|Sulla]] (l.k. [[85 SM]]) dibagi ke dalam empat kelas: warga negara, petani, penduduk asing, dan orang Yahudi, yang merupakan sebuah kelompok minoritas yang bergolak. Pemerintah kota itu, Apion menyerahkannya kepada orang-orang Romawi, tetapi Roma mempertahankan pemerintahan swa-prajanya. Pada [[74 SM]] Kirene dijadikan sebuah provinsi Romawi; namun, apabila di bawah pemerintah Dinasti Ptolemeus para penduduk Yahudi menikmati hak-hak yang setara, kini mereka mengalami penindasan yang kian meningkat dari penduduk Yunani yang otonom dna jauh lebih besar jumlahnya. Ketegangan-ketegangan mencapai puncaknya pada pemberontakna orang-orang Yahudi di Kirene di bawah pemerintahan [[Vespasianus]] ( [[73 M]]) dan khususnya [[Trayanus]] ([[117]]). Pemberontakan ini dipadamkan oleh Marcius Turbo, namun baru setelah sejumlah besar penduduk terbunuh ([[Dio Cassius]], lxviii. 32). Menurut [[Eusebius dari Kaisaria|Eusebius]] meledaknya tindakan kekerasan itu menyebabkan penduduk Libya menjadi jauh berkurang sehingga beberapa tahun kemudian koloni-koloni baru harus dibentuk sekadar untuk mempertahankan pemukiman yang berlanjut di situ.


Cyrene's chief local export through much of its early history -- the medicinal herb [[silphium]] -- was pictured on most Cyrenian [[coin]]s, until it was harvested to extinction. Though commercial competition from Carthage and Alexandria reduced its trade, Cyrene, with its port of Apollonia (Marsa Susa), remained an important urban center until the [[earthquake]] of [[365]]. [[Ammianus Marcellinus]] described it in the [[4th century]] as a deserted city, and [[Synesius]], a native of Cyrene, described it in the following century as a vast ruin at the mercy of the nomads.
Ekspor utama Kirene di sepanjang sejarah awalnya tumbuhan obat-obatan [[silfium]] ditampilkan pada kebanyakan [[mata uang]] Kirene, hingga tanaman itu dituai habis-habisan hingga punah. Meskipun kompetisi komersial dari Karthago dan Alexandria mengurani perdagangannya, Kirene, dengan pelabuhannya Apollonia (Marsa Susa), tetap merupakan pusat urban yang penting hingga [[gempa bumi]] [[365]]. [[Ammianus Marcellinus]] menggambarkannya pada [[abad ke-4]] sebagai kota mati, dan [[Sinesius]], seorang penduduk kelahiran Kirene, melukiskannya pada abad berikutnya sebagai sebuah reruntuhan yang sangat besar yang berada di bawah kekuasaan kaum nomaden.


The names of six Christian bishops are known: according to [[Byzantine Empire|Byzantine]] legend the first was St. Lucius (Acts 13:1); St. Theodorus suffered martyrdom under [[Diocletian]]; about 370 Philo dared to consecrate by himself a bishop for Hydra, and was succeeded by his own nephew, Philo; Rufus sided with Dioscorus at the so-called Robber Synod (Latrocinium) of [[Ephesus]] in 449; Leontius lived about 600.
Nama keenam uskup Kristen diketahui: menurut legenda [[Kekaisaran Bizantium|Bizantium]] yang pertama adalah St. Lukius (Kisah 13:1); St. Teodorus mati syahid di bawah Kaisar [[Diocletianus]]; sekitar tahun 370 Filo memberanikan diri untuk mengangkat dirinya uskup untuk Hidra, dan digantikan oleh sepupunya sendiri, Filo; Rufus berpihak dengan Dioscorus dalam apa yang disebut Sinode Penyamun (Latrocinium) di [[Efesus]] pada 449; Leontius hidup sekitar 600.


Cyrene is now an archeological site near the village of Shahat. One of its more significant features is the Temple of [[Apollo]] which was originally constructed as early as [[7th century BC]]. Other ancient structures include a Temple to [[Demeter]] and a partially unexcavated Temple to [[Zeus]] (the latter was intentionally damaged under orders of [[Moammar Al Qadhafi]] in the summer of 1978). There is a large [[necropolis]] approximately 10 km between Cyrene and its ancient port of Apollonia.-->
Kirene kini adalah sebuah situs arkeologis dekat desa Shahat. Salah satu cirinya yang paling menonjol adalah Kuil [[Apollo]] yang mulanya dibangun pada [[abad ke-7 SM]]. Bangunan-bangunan kuno lainnya termasuk Kuil [[Demetrius]] dan Kuil [[Zeus]] yang sebagian dibiarkan tidak diekskavasi (kuil yang terakhir ini dengan sengaja dirusakkan atas perintah [[Moammar Khadafy]] pada musim panas 1978). Ada sebuah [[nekropolis]] yang besar sekitar 10 km antara Kirene dan pelabuhan kunonya Apollonia.


== Kirene dalam Alkitab ==
== Kirene dalam Alkitab ==
Kirene disebutkan dalam [[Kitab 2 Makabe]]: Kitab ini dikatakan oleh penulisnya sebagai inti sari dari karya lima jilid oleh seorang [[Yahudi]] [[Helenistik]] yang bernama [[Yason dari Kirene ]] yang hidup sekitar [[100 SM]]. (Baik Gereja Katolik maupun Gereja Timur mengakui [[2 Makabe]] [[kanon|kanonik]]; Protestan tidak.) Kirene juga disebutkan dalam [[Perjanjian Baru]]: seseorang yang bernama [[Simon dari Kirene]] memikul salib [[Yesus|Kristus]] (Markus 15:21 dan yang sejajar). Lihat pula Kisah 2:10, 6:9; 11:20; 13:1.
Kirene disebutkan dalam [[Kitab 2 Makabe]]: Kitab ini dikatakan oleh penulisnya sebagai inti sari dari karya lima jilid oleh seorang [[Yahudi]] [[Helenistik]] yang bernama [[Yason dari Kirene ]] yang hidup sekitar [[100 SM]]. (Baik Gereja Katolik maupun Gereja Timur mengakui [[2 Makabe]] [[kanon|kanonik]]; Protestan tidak.) Kirene juga disebutkan dalam [[Perjanjian Baru]]: seseorang yang bernama [[Simon dari Kirene]] memikul salib [[Yesus|Kristus]] (Markus 15:21 dan yang sejajar). Lihat pula Kisah 2:10, 6:9; 11:20; 13:1.


== Penemuan baru ==
== Penemuan baru ==

Revisi per 15 Mei 2007 00.48

Situs Arkeologis Kirene
Situs Warisan Dunia UNESCO
Reruntuhan Kirene
KriteriaBudaya: ii, iii, vi
Nomor identifikasi190
Pengukuhan1982 (ke-6)

Kirene, kota Yunani kuno (yang terletak di wilayah Libya sekarang) adalah kota tertua dan terpenting di antara lima kota Yunani di wilayah ini. Berdasarkan kota ini Libya mendapatkan nama klasiknya, 'Kirenaika' yang telah dipertahankannya hingga zaman modern. Kota ini terletak di sebuah lembah yang subur di dataran tinggi Jebel Akhdar. Kota ini dinamai menurut sebuah mata air, Kire, yang disucikan oleh orang-orang Yunani bagi Apollo.

Kirene didirikan sebagai sebuah koloni bangsa Yunani di Thera, yang menurut tradisi dipimpin oleh Aristoteles (belakangan disebut Battus) dari Thera, sekitar 630 SM, sekitar 16 km dari pelabuhannya, Apollonia (Marsa Sousa). Rincian mengenai pendirian kota ini dimuat dalam Kitab IV dari Sejarah karya Herodotus. Dengan segera kota ini menjadi kota utama di wilayah Libya kuno antara Mesir dan Karthago (Kirenaika), mempertahankan hubungan komersial dengan semua kota Yunani, dan mencapai puncak kemakmurannya di bawah raja-rajanya sendiri pada abad ke-5 SM. Tak lama setelah 460 SM kota ini menjadi sebuah republik; setelah kematian Alexander Agung (323 SM) kota ini jatuh ke tangan Dinasti Ptolemeus dan menjadi tidak terurus.

Kirenaika menjadi bagian dari imperium yang dikuasai oleh Dinasti Ptolemeus dari Alexandria di Mesir dan belakangan jatuh ke tangan Kekaisaran Romawi. Kirene adalah tempat kelahiran Eratosthenes dan ada sejumlah filsuf yang terkait dengan kota ini termasuk Kallimakhus, Karneades, Aristippus dan Arete, serta Sinesius, uskup dari Ptolemais pada abad ke-4 M.

Para penduduk Kirene pada masa Sulla (l.k. 85 SM) dibagi ke dalam empat kelas: warga negara, petani, penduduk asing, dan orang Yahudi, yang merupakan sebuah kelompok minoritas yang bergolak. Pemerintah kota itu, Apion menyerahkannya kepada orang-orang Romawi, tetapi Roma mempertahankan pemerintahan swa-prajanya. Pada 74 SM Kirene dijadikan sebuah provinsi Romawi; namun, apabila di bawah pemerintah Dinasti Ptolemeus para penduduk Yahudi menikmati hak-hak yang setara, kini mereka mengalami penindasan yang kian meningkat dari penduduk Yunani yang otonom dna jauh lebih besar jumlahnya. Ketegangan-ketegangan mencapai puncaknya pada pemberontakna orang-orang Yahudi di Kirene di bawah pemerintahan Vespasianus ( 73 M) dan khususnya Trayanus (117). Pemberontakan ini dipadamkan oleh Marcius Turbo, namun baru setelah sejumlah besar penduduk terbunuh (Dio Cassius, lxviii. 32). Menurut Eusebius meledaknya tindakan kekerasan itu menyebabkan penduduk Libya menjadi jauh berkurang sehingga beberapa tahun kemudian koloni-koloni baru harus dibentuk sekadar untuk mempertahankan pemukiman yang berlanjut di situ.

Ekspor utama Kirene di sepanjang sejarah awalnya – tumbuhan obat-obatan silfium – ditampilkan pada kebanyakan mata uang Kirene, hingga tanaman itu dituai habis-habisan hingga punah. Meskipun kompetisi komersial dari Karthago dan Alexandria mengurani perdagangannya, Kirene, dengan pelabuhannya Apollonia (Marsa Susa), tetap merupakan pusat urban yang penting hingga gempa bumi 365. Ammianus Marcellinus menggambarkannya pada abad ke-4 sebagai kota mati, dan Sinesius, seorang penduduk kelahiran Kirene, melukiskannya pada abad berikutnya sebagai sebuah reruntuhan yang sangat besar yang berada di bawah kekuasaan kaum nomaden.

Nama keenam uskup Kristen diketahui: menurut legenda Bizantium yang pertama adalah St. Lukius (Kisah 13:1); St. Teodorus mati syahid di bawah Kaisar Diocletianus; sekitar tahun 370 Filo memberanikan diri untuk mengangkat dirinya uskup untuk Hidra, dan digantikan oleh sepupunya sendiri, Filo; Rufus berpihak dengan Dioscorus dalam apa yang disebut Sinode Penyamun (Latrocinium) di Efesus pada 449; Leontius hidup sekitar 600.

Kirene kini adalah sebuah situs arkeologis dekat desa Shahat. Salah satu cirinya yang paling menonjol adalah Kuil Apollo yang mulanya dibangun pada abad ke-7 SM. Bangunan-bangunan kuno lainnya termasuk Kuil Demetrius dan Kuil Zeus yang sebagian dibiarkan tidak diekskavasi (kuil yang terakhir ini dengan sengaja dirusakkan atas perintah Moammar Khadafy pada musim panas 1978). Ada sebuah nekropolis yang besar sekitar 10 km antara Kirene dan pelabuhan kunonya Apollonia.

Kirene dalam Alkitab

Kirene disebutkan dalam Kitab 2 Makabe: Kitab ini dikatakan oleh penulisnya sebagai inti sari dari karya lima jilid oleh seorang Yahudi Helenistik yang bernama Yason dari Kirene yang hidup sekitar 100 SM. (Baik Gereja Katolik maupun Gereja Timur mengakui 2 Makabe kanonik; Protestan tidak.) Kirene juga disebutkan dalam Perjanjian Baru: seseorang yang bernama Simon dari Kirene memikul salib Kristus (Markus 15:21 dan yang sejajar). Lihat pula Kisah 2:10, 6:9; 11:20; 13:1.

Penemuan baru

Pada 2005, para arkeolog Italia dari Universitas Urbino menemukan 76 patung Romawi yang utuh di Kirene dari abad ke-2 M. Patung-patung ini lama tidak diketahui kehadirannya karena, menurut arkeolog Mario Luni, "pada masa gempa bumi tahun 375 M, sebuah dinding penopang kuil jatuh pada sisinya, mengubur semua patung itu. Mereka tetap tersembunyi di balik batu, puing, dan tanah selama 1600 tahun. Dindin-dinding lainnya melindungi patung-patung ini, sehingga kita dapat menemukan semuanya, bahkan karya-karya yang telah pecah." [1]

Pranala luar

Lihat pula

32°49′N 21°51′E / 32.817°N 21.850°E / 32.817; 21.850