Max Havelaar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k Bot: Migrasi 15 pranala interwiki, karena telah disediakan oleh Wikidata pada item d:Q919067
Baris 46: Baris 46:


== Adaptasi layar lebar ==
== Adaptasi layar lebar ==
Novel ini diadaptasi menjadi sebuah [[film layar lebar]] pada tahun 1976 oleh [[Fons Rademakers]] sebagai bagian dari kemitraan antara [[Belanda]]-[[Indonesia]]. Namun film''[[Max Havelaar (film)|Max Havelaar]]'' tersebut tidak diperbolehkan untuk ditayangkan di Indonesia sampai tahun 1987.
Novel ini diadaptasi menjadi sebuah [[film layar lebar]] pada tahun 1976 oleh [[Fons Rademakers]] sebagai bagian dari kemitraan antara [[Belanda]]-[[Indonesia]]. Namun film ''[[Max Havelaar (film)|Max Havelaar]]'' tersebut tidak diperbolehkan untuk ditayangkan di Indonesia sampai tahun 1987.


== Galeri ==
== Galeri ==

Revisi per 9 September 2013 12.47

Max Havelaar
Sampul depan novel Max Havelaar cetakan ke-5 (1881)
PengarangMultatuli
Judul asli'Max Havelaar, of de koffij-veilingen der Nederlandsche Handel-Maatschappij'
PenerjemahHB Jassin
NegaraBelanda Hindia-Belanda
BahasaBahasa Belanda
Bahasa Indonesia (1972)
GenreNovel
Tanggal terbit
1860 (Hindia-Belanda)
1972 (Bahasa Indonesia)
Jenis mediasampul lunak

Max Havelaar adalah sebuah novel karya Multatuli (nama pena yang digunakan penulis Belanda Eduard Douwes Dekker). Novel ini pertama kali terbit pada tahun 1860, yang diakui sebagai karya sastra Belanda yang sangat penting karena memelopori gaya tulisan baru.[butuh rujukan]

Novel ini terbit dalam bahasa Belanda dengan judul asli "Max Havelaar, of de koffij-veilingen der Nederlandsche Handel-Maatschappij" (Indonesia: "Max Havelaar, atau Lelang Kopi Perusahaan Dagang Belanda")

Roman ini hanya ditulis oleh Multatuli dalam tempo sebulan pada tahun 1859 di sebuah losmen di Belgia. Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 1860 roman itu terbit untuk pertama kalinya.

Peran dalam literatur

Di Indonesia, karya ini sangat dihargai karena untuk pertama kalinya inilah karya yang dengan jelas dan lantang membeberkan nasib buruk rakyat yang dijajah. Max Havelaar bercerita tentang sistem tanam paksa yang menindas kaum bumiputra di daerah Lebak, Banten. Max Havelaar adalah karya besar yang diakui sebagai bagian dari karya sastra dunia. Di salah satu bagiannya memuat drama tentang Saijah dan Adinda yang sangat menyentuh hati pembaca, sehingga sering kali dikutip dan menjadi topik untuk dipentaskan di panggung.

Hermann Hesse dalam bukunya berjudul: Die Welt Bibliothek (Perpustakaan Dunia) memasukkan Max Havelaar dalam deret buku bacaan yang sangat dikaguminya. Bahkan Max Havelaar sekarang menjadi bacaan wajib di sekolah-sekolah di Belanda.

Terjemahan bahasa Indonesia

HB Jassin menerjemahkan Max Havelaar dari bahasa Belanda aslinya ke dalam bahasa Indonesia pada tahun 1972. Tahun 1973 buku tersebut dicetak ulang.

Pada tahun 1973 Jassin mendapat penghargaan dari Yayasan Prins Bernhard. Dia diundang untuk tinggal di Belanda selama satu tahun.

Adaptasi layar lebar

Novel ini diadaptasi menjadi sebuah film layar lebar pada tahun 1976 oleh Fons Rademakers sebagai bagian dari kemitraan antara Belanda-Indonesia. Namun film Max Havelaar tersebut tidak diperbolehkan untuk ditayangkan di Indonesia sampai tahun 1987.

Galeri

Lihat pula