Jeremy Bentham: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
== Universitas Baru == |
== Universitas Baru == |
||
Pemikiran Bentham amat dipengaruhi oleh filsuf Prancis sebelum revolusi.<ref name="Story"/> Ide mereka dikembangkan lebih lanjut oleh Bentham, yang kemudian mempengaruhi sosialisme di Inggris pada [[abad 19]].<ref name="Story"/> Bentham dan para pengikutnya yang utama adalah para freethinker (pemikir bebas, tak beragama).<ref name="kamus"> Lorens Bagus. 2000. ''Kamus Filsafat''. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 1144. </ref> |
Pemikiran Bentham amat dipengaruhi oleh filsuf Prancis sebelum revolusi.<ref name="Story"/><ref>[http://www.spartacus.schoolnet.co.uk/PRbentham.htm Schoolnet}</ref> Ide mereka dikembangkan lebih lanjut oleh Bentham, yang kemudian mempengaruhi sosialisme di Inggris pada [[abad 19]].<ref name="Story"/> Bentham dan para pengikutnya yang utama adalah para freethinker (pemikir bebas, tak beragama).<ref name="kamus"> Lorens Bagus. 2000. ''Kamus Filsafat''. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 1144. </ref> |
||
Karena saat itu, para freethinker tidak diperkenankan masuk ke Universitas Oxford ataupun Cambridge, mereka pun mendirikan universitas baru.<ref name="Story"/> Namanya adalah University College London, yang berdiri tahun 1826.<ref name="Story"/> |
Karena saat itu, para freethinker tidak diperkenankan masuk ke Universitas [[Oxford]] ataupun [[Cambridge]], mereka pun mendirikan universitas baru.<ref name="Story"/> Namanya adalah University College London, yang berdiri tahun 1826.<ref name="Story"/> |
||
Jeremy Bentham terus hadir di kampus itu sampai hari ini (dalam pengertian harafiah).<ref name="Story"/> Di aula masuk, jasadnya yang telah dibalsem dipajang dalam sebuah kotak kaca, lengkap dengan pakaian yang biasa dikenakannya.<ref name="Story"/> |
Jeremy Bentham terus hadir di kampus itu sampai hari ini (dalam pengertian harafiah).<ref name="Story"/><ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> Di aula masuk, jasadnya yang telah dibalsem dipajang dalam sebuah kotak kaca, lengkap dengan pakaian yang biasa dikenakannya.<ref name="Story"/><ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> |
||
== Keunikan Bentham == |
== Keunikan Bentham == |
||
Bentham punya kebiasaan unik dalam hal penerbitan. Sebelum satu tulisan selesai, ia sering memulai tulisan lain dan meninggalkan tulisan pertama yang akhirnya tak kunjung purna. Kalaupun ia menyelesaikannya, ia tidak melakukan apa-apa untuk menerbitkannya. Berkat campur tangan sahabat-sahabatnya, tulisan Bentham kemudian diterbitkan dan banyak di antaranya setelah ia wafat. Bahkan yang |
Bentham punya kebiasaan unik dalam hal penerbitan.<ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> Sebelum satu tulisan selesai, ia sering memulai tulisan lain dan meninggalkan tulisan pertama yang akhirnya tak kunjung purna.<ref name="Story"/> Kalaupun ia menyelesaikannya, ia tidak melakukan apa-apa untuk menerbitkannya.<ref name="Story"/> Berkat campur tangan sahabat-sahabatnya, tulisan Bentham kemudian diterbitkan dan banyak di antaranya setelah ia wafat.<ref name="Story"/><ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> Bahkan yang membuat namanya semakin terkenal justru sebuah terjemahan ke dalam bahasa [[Perancis]] yang diterbitkan di [[Paris]] pada [[1802]], pada saat ia telah 10 tahun menjadi warga negara republik Prancis yang baru.<ref name="Story"/> |
||
Bentham jenis orang yang berkembang belakangan. Tidak seperti kebanyakan orang, ia justru menjadi semakin radikal ketika semakin tua. |
Bentham jenis orang yang berkembang belakangan.<ref name="Story"/> Tidak seperti kebanyakan orang, ia justru menjadi semakin radikal ketika semakin tua.<ref name="Story"/> |
||
== Westminister Review == |
== Westminister Review == |
||
Pada 1824, hanya beberapa tahun sebelum wafatnya pada usia 84, dengan koceknya sendiri Bentham mendirikan Westminister Review. Selama bertahun-tahun forum ini menjadi sebuah sebuah forum yang luar biasa efektif bagi tampilnya ide-ide maju. Misalnya saja tiga dasawarsa kemudian, Westminister Review membuat perhatian dunia tertuju pada filsafat Schopenhauer yang terabaikan selama hamper 35 tahun. |
Pada 1824, hanya beberapa tahun sebelum wafatnya pada usia 84, dengan koceknya sendiri Bentham mendirikan Westminister Review.<ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> Selama bertahun-tahun forum ini menjadi sebuah sebuah forum yang luar biasa efektif bagi tampilnya ide-ide maju.<ref>[http://www.iep.utm.edu/bentham/ Encyclopedia of Philosophy]</ref> Misalnya saja tiga dasawarsa kemudian, Westminister Review membuat perhatian dunia tertuju pada [[filsafat]] [[Schopenhauer]] yang terabaikan selama hamper 35 tahun.<ref name="Story"/> |
||
== Kebaikan yang Terbesar == |
== Kebaikan yang Terbesar == |
||
Sebagai prinsip pedoman bagi kebijakan publik, Bentham mengambil sebuah pepatah yang telah dikemukakan sejak awal abad 18 oleh seorang filsuf [[Skotlandia]]-[[Irlandia]] bernama [[Francis Hutcheson]]. Pepatahnya: |
Sebagai prinsip pedoman bagi kebijakan publik, Bentham mengambil sebuah pepatah yang telah dikemukakan sejak awal abad 18 oleh seorang filsuf [[Skotlandia]]-[[Irlandia]] bernama [[Francis Hutcheson]].<ref name="Story"/> Pepatahnya: "Tindakan yang terbaik adalah yang memberikan sebanyak mungkin kebahagiaan bagi sebanyak mungkin orang".<ref name="Story"/> Bentham mengembangkan pepatah ini menjadi sebuah filsafat moral, yang menyatakan bahwa benar salahnya suatu tindakan harus dinilai berdasarkan konsekuensi-konsekuensi yang diakibatkannya.<ref name="cambridge"/><ref name="isme"/> |
||
== References == |
== References == |
Revisi per 10 Februari 2011 17.25
Jeremy Bentham | |
---|---|
Lahir | London, England | 15 Februari 1748
Meninggal | 6 Juni 1832 London, England | (umur 84)
Era | 18th century 19th century |
Aliran | Utilitarianism, legal positivism, liberalism |
Minat utama | Political philosophy, philosophy of law, ethics, economics |
Gagasan penting | Greatest happiness principle |
Dipengaruhi | |
Memengaruhi | |
Tanda tangan | |
Jeremy Bentham adalah filsuf pendiri utilitarianisme asal Inggris.[1][2][3] Ia dilahirkan di London, menempuh pendidikan di Oxford, dan kemudian mendapatkan kualifikasi sebagai seorang barrister (advokat) di London.[3] Bentham merupakan salah seorang filsuf empirisme dalam bidang moral dan politik.[3][4]
Latar Belakang
Praktek ketidakadilan sosial membuat Bentham, sebagai seorang mahasiswa hukum, sangat berminat tehadap berbagai persoalan yang berkaitan dengan moralitas publik.[3] Ia banyak menulis tentang permasalahan etika, politik dan hukum. dalam rentang usianya yang cukup panjang, Bentham selalu bersemangat untuk menerapkan ide-ide praktisnya.[3] Ia menjadi pemimpin dari sebuah kelompok yang dikenal sebagai Para Radikal Filosofis (Philosophical Radicals) yang menjadi ujung tombak dari gerakan reformasi liberal.[3] Gerakan ini benyak menyoroti persoalan seputar pendidikan, hukum tentang aktivitas seksual, korupsi dalam institusi-institusi publik, penyensoran, dan pengelolaan penjara.[3]
Universitas Baru
Pemikiran Bentham amat dipengaruhi oleh filsuf Prancis sebelum revolusi.[3][5] Ide mereka dikembangkan lebih lanjut oleh Bentham, yang kemudian mempengaruhi sosialisme di Inggris pada abad 19.[3] Bentham dan para pengikutnya yang utama adalah para freethinker (pemikir bebas, tak beragama).[6] Karena saat itu, para freethinker tidak diperkenankan masuk ke Universitas Oxford ataupun Cambridge, mereka pun mendirikan universitas baru.[3] Namanya adalah University College London, yang berdiri tahun 1826.[3] Jeremy Bentham terus hadir di kampus itu sampai hari ini (dalam pengertian harafiah).[3][7] Di aula masuk, jasadnya yang telah dibalsem dipajang dalam sebuah kotak kaca, lengkap dengan pakaian yang biasa dikenakannya.[3][8]
Keunikan Bentham
Bentham punya kebiasaan unik dalam hal penerbitan.[9] Sebelum satu tulisan selesai, ia sering memulai tulisan lain dan meninggalkan tulisan pertama yang akhirnya tak kunjung purna.[3] Kalaupun ia menyelesaikannya, ia tidak melakukan apa-apa untuk menerbitkannya.[3] Berkat campur tangan sahabat-sahabatnya, tulisan Bentham kemudian diterbitkan dan banyak di antaranya setelah ia wafat.[3][10] Bahkan yang membuat namanya semakin terkenal justru sebuah terjemahan ke dalam bahasa Perancis yang diterbitkan di Paris pada 1802, pada saat ia telah 10 tahun menjadi warga negara republik Prancis yang baru.[3] Bentham jenis orang yang berkembang belakangan.[3] Tidak seperti kebanyakan orang, ia justru menjadi semakin radikal ketika semakin tua.[3]
Westminister Review
Pada 1824, hanya beberapa tahun sebelum wafatnya pada usia 84, dengan koceknya sendiri Bentham mendirikan Westminister Review.[11] Selama bertahun-tahun forum ini menjadi sebuah sebuah forum yang luar biasa efektif bagi tampilnya ide-ide maju.[12] Misalnya saja tiga dasawarsa kemudian, Westminister Review membuat perhatian dunia tertuju pada filsafat Schopenhauer yang terabaikan selama hamper 35 tahun.[3]
Kebaikan yang Terbesar
Sebagai prinsip pedoman bagi kebijakan publik, Bentham mengambil sebuah pepatah yang telah dikemukakan sejak awal abad 18 oleh seorang filsuf Skotlandia-Irlandia bernama Francis Hutcheson.[3] Pepatahnya: "Tindakan yang terbaik adalah yang memberikan sebanyak mungkin kebahagiaan bagi sebanyak mungkin orang".[3] Bentham mengembangkan pepatah ini menjadi sebuah filsafat moral, yang menyatakan bahwa benar salahnya suatu tindakan harus dinilai berdasarkan konsekuensi-konsekuensi yang diakibatkannya.[1][4]
References
- ^ a b Robert Audi. 1995. The Cambridge Dictionary of Philosophy. United Kingdom: Cambridge University Press. Hlm. 824-825.
- ^ Encyclopedia of Philosophy
- ^ a b c d e f g h i j k l m n o p q r s t u v (Indonesia) Bryan Magee. 2001. The Story of Philosophy. Jogjakarta: Kanisius
- ^ a b A. Mangunhardjana. 1997. Isme-isme dalam Etika dari A sampai Z. Jogjakarta: Kanisius. Hal.228-231.
- ^ [http://www.spartacus.schoolnet.co.uk/PRbentham.htm Schoolnet}
- ^ Lorens Bagus. 2000. Kamus Filsafat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Hlm. 1144.
- ^ Encyclopedia of Philosophy
- ^ Encyclopedia of Philosophy
- ^ Encyclopedia of Philosophy
- ^ Encyclopedia of Philosophy
- ^ Encyclopedia of Philosophy
- ^ Encyclopedia of Philosophy
Bacaan Lanjutan
- Lea Campos Boralevi (1980). 'Bentham and the Oppressed'. Walter De Gruyter Inc, 1984 ISBN 3-11-009974-8
- Burns, J. H. (1989). "Bentham and Blackstone: A Lifetime's Dialectic". Utilitas. 1: 22. doi:10.1017/S0953820800000042.
- John Dinwiddy (1989), Bentham, Oxford University Press. ISBN 0 19 287622 8.
- J. A. W. Gunn (1989). 'Jeremy Bentham and the Public Interest'. In J. Lively & A. Reeve (eds.) 'Modern Political Theory from Hobbes to Marx: Key Debates, London, pp. 199–219
- Jonathan Harris (1998),'Bernardino Rivadavia and Benthamite "discipleship"', Latin American Research Review 33, pp. 129–49
- R. Harrison (1983) Bentham. London.
- P. J. Kelly (1990). Utilitarianism and Distributive Justice: Jeremy Bentham and the Civil Law. Oxford.
- F. Rosen (1983). Jeremy Bentham and Representative Democracy: A Study of the "Constitutional Code". Oxford.
- F. Rosen (1990) 'The Origins of Liberal Utilitarianism: Jeremy Bentham and Liberty'. In R. Bellamy, ed., Victorian Liberalism: Nineteenth-century Political Thought and Practice, London, pp. 5870
- Robinson, Dave & Groves, Judy (2003). Introducing Political Philosophy. Icon Books. ISBN 1-84046-450-X.
Pranala Luar
- Jeremy Bentham, "Critique of the Doctrine of Inalienable, Natural Rights", in Anarchical Fallacies, vol. 2 of Bowring (ed.), Works, 1843.
- Jeremy Bentham, "Offences Against One's Self: Paederasty", c. 1785, free audiobook from LibriVox.
- The Bentham Project at University College London. Includes a history and a FAQ on the Auto-Icon, and details of Bentham's will.
- Transcribe Bentham initiative run by the Bentham Project has its own website with useful links
- Bentham Index, a rich bibliographical resource
- Jeremy Bentham, categorised links
- Jeremy Bentham's Life and Impact
- Benthamism - Catholic Encyclopedia article
- The Internet Encyclopedia of Philosophy has an extensive biographical reference of Bentham.
- Utilitarianism as Secondary Ethic A concise review of Utilitarianism, its proponents and critics.
- "Jeremy Bentham at the Edinburgh Festival Fringe 2007" A play-reading of the life and legacy of Jeremy Bentham.
- Introduction to the Principles of Morals and Legislation
- Jeremy Bentham di Curlie (dari DMOZ)
- Works
- Online Library of Liberty - Jeremy Bentham, partially including Bowring's (1843) The Works of Jeremy Bentham, and additional titles
- Jeremy Bentham. Extensive collection of links to writings by and about Bentham
- (Inggris) Karya atau profil mengenai Jeremy Bentham di perpustakaan (katalog WorldCat)
Templat:University College London Templat:Classical economists Templat:History of economic thought Templat:Age of Enlightenment Templat:Social and political philosophy Templat:Ethics Templat:Jurisprudence