Kemboja: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Kembangraps (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 43: Baris 43:
|accessdate=2019-12-13
|accessdate=2019-12-13
}}</ref>
}}</ref>
|2=''kamboja''}} adalah sekelompok tumbuhan dalam [[genus|marga]] ''Plumeria''. Bentuknya berupa [[pohon]] kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harumnya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Jenis akarnya serabut dan tekstur bunganya tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.
|2=kamboja}} adalah sekelompok tumbuhan dalam [[genus|marga]] ''Plumeria''. Bentuknya berupa [[pohon]] kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harumnya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Jenis akarnya serabut dan tekstur bunganya tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.


Tumbuhan ini berasal dari [[Amerika Tengah]]. Nama ''Plumeria'' diberikan untuk menghormati [[Charles Plumier]] (1646-1706), pakar botani asal [[Prancis]]. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di [[Pulau Bali]] karena ditanam di hampir setiap [[pura]] serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di [[Nusantara]], termasuk [[Malaya]], kemboja ditanam di [[kuburan|pekuburan]] sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui [[stek]] batang.
Tumbuhan ini berasal dari [[Amerika Tengah]]. Nama ''Plumeria'' diberikan untuk menghormati [[Charles Plumier]] (1646-1706), pakar botani asal [[Prancis]]. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di [[Pulau Bali]] karena ditanam di hampir setiap [[pura]] serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di [[Nusantara]], termasuk [[Malaya]], kemboja ditanam di [[kuburan|pekuburan]] sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui [[stek]] batang.
Baris 51: Baris 51:
== Jenis-Jenis ==
== Jenis-Jenis ==


Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam, diantaranya ''Plumeria Bali-Whirl''. Bunga kamboja ini memiliki [[mahkota]] yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan.<ref name="Ratnasari">Ratnasari, Juwita (2007).''Galeri Tanaman Bunga Hias''.Depok:PT Penebar Swadaya. Hal 175 Cet. 2</ref> Ada juga ''Plumeria Acuminata'', bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung.<ref name="Ratnasari"/> Yang ketiga yakni ''Plumeria Acutifolia'', bau bunganya harum dan berkhasiat untuk obat [[kencing nanah]], [[bengkak]] serta [[bisul]].<ref name="Ratnasari"/> Bunga kamboja jenis ini sering digunakan untuk upacara keagamaan oleh orang [[Bali]].<ref name="Ratnasari"/>
Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam, di antaranya ''Plumeria'' Bali-Whirl. Bunga kamboja ini memiliki [[mahkota]] yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan.<ref name="Ratnasari">Ratnasari, Juwita (2007).''Galeri Tanaman Bunga Hias''.Depok:PT Penebar Swadaya. Hal 175 Cet. 2</ref> Ada juga ''Plumeria acuminata'', bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung.<ref name="Ratnasari"/> Yang ketiga yakni ''Plumeria acutifolia'', bau bunganya harum dan berkhasiat untuk obat [[kencing nanah]], [[bengkak]] serta [[bisul]].<ref name="Ratnasari"/> Bunga kamboja jenis ini sering digunakan untuk upacara keagamaan oleh orang [[Bali]].<ref name="Ratnasari"/>


Selanjutnya adalah ''Plumeria Cendana'', meskipun berbau harum tetapi [[getah]]nya mengandung [[racun]] yang dapat menimbulkan rasa gatal.<ref name="Ratnasari"/> ''Plumeria Kok Putih'', bunga kamboja ini sekalipun sudah mekar tetap terlihat agak [[kuncup]].<ref name="Ratnasari"/> Ada juga ''Adenium Obesum'', biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja [[Jepang]].<ref name="Hety">Indriani, Yovita Hety (2006).''Membuat Tanaman Hias Tampil Unik''.Depok:PT Penebar Swadaya. Hal 31 Cet. VIII</ref> Bunga ini bukan berasal dari negeri [[sakura]] melainkan dari [[Benua]] [[Afrika]], tepatnya [[Tanzania]], [[Kenya]], dan [[Uganda]].<ref name="Hety"/> Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan ''the rose of desert'' (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir.<ref name="Hety"/>
Selanjutnya adalah ''Plumeria'' Cendana, meskipun berbau harum tetapi [[getah]]nya mengandung [[racun]] yang dapat menimbulkan rasa gatal.<ref name="Ratnasari"/> ''Plumeria K''ok Putih, bunga kamboja ini sekalipun sudah mekar tetap terlihat agak [[kuncup]].<ref name="Ratnasari"/> Ada juga ''Adenium obesum'', biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja [[Jepang]].<ref name="Hety">Indriani, Yovita Hety (2006).''Membuat Tanaman Hias Tampil Unik''.Depok:PT Penebar Swadaya. Hal 31 Cet. VIII</ref> Bunga ini bukan berasal dari negeri [[sakura]] melainkan dari [[Benua]] [[Afrika]], tepatnya [[Tanzania]], [[Kenya]], dan [[Uganda]].<ref name="Hety"/> Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan ''the rose of desert'' (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir.<ref name="Hety"/>
== Kegunaaan ==
== Kegunaaan ==



Revisi per 16 Januari 2021 04.07

Kemboja
Plumeria
Rekaman
Taksonomi
DivisiTracheophyta
SubdivisiSpermatophytes
KladAngiospermae
Kladmesangiosperms
Kladeudicots
Kladcore eudicots
Kladasterids
Kladlamiids
OrdoGentianales
FamiliApocynaceae
SubfamiliRauvolfioideae
TribusPlumerieae
SubtribusPlumeriinae
GenusPlumeria
Linnaeus, 1753
Tata nama
Dinamakan berdasarkanCharles Plumier
Species
7-8 spesies:

Kemboja,[1] kamboja atau semboja[2] (Plumeria) adalah sekelompok tumbuhan dalam marga Plumeria. Bentuknya berupa pohon kecil dengan daun jarang namun tebal. Bunganya yang harumnya sangat khas, dengan mahkota berwarna putih hingga merah keunguan, biasanya lima helai. Bunga dengan empat atau enam helai mahkota bunga oleh masyarakat tertentu dianggap memiliki kekuatan gaib. Jenis akarnya serabut dan tekstur bunganya tidak terlalu kasar dan tidak terlalu halus.

Tumbuhan ini berasal dari Amerika Tengah. Nama Plumeria diberikan untuk menghormati Charles Plumier (1646-1706), pakar botani asal Prancis. Walaupun berasal dari tempat yang jauh, kemboja sekarang merupakan pohon yang sangat populer di Pulau Bali karena ditanam di hampir setiap pura serta sudut kampung, dan memiliki fungsi penting dalam kebudayaan setempat. Di beberapa tempat di Nusantara, termasuk Malaya, kemboja ditanam di pekuburan sebagai tumbuhan peneduh dan penanda tempat. Kemboja dapat diperbanyak dengan mudah, melalui stek batang.

Plumeria saat ini populer digunakan sebagai tanaman hias outdoor awalnya tanaman ini hanya digunakan sebagai tanaman kuburan.

Jenis-Jenis

Bunga kamboja tidak hanya terdiri dari satu jenis saja melainkan bermacam-macam, di antaranya Plumeria Bali-Whirl. Bunga kamboja ini memiliki mahkota yang bertumpuk, sedang cara memperbanyak serta melestarikannya adalah dengan penyetekkan.[3] Ada juga Plumeria acuminata, bentuk mahkotanya membulat serta bagian ujungnya menggulung.[3] Yang ketiga yakni Plumeria acutifolia, bau bunganya harum dan berkhasiat untuk obat kencing nanah, bengkak serta bisul.[3] Bunga kamboja jenis ini sering digunakan untuk upacara keagamaan oleh orang Bali.[3]

Selanjutnya adalah Plumeria Cendana, meskipun berbau harum tetapi getahnya mengandung racun yang dapat menimbulkan rasa gatal.[3] Plumeria Kok Putih, bunga kamboja ini sekalipun sudah mekar tetap terlihat agak kuncup.[3] Ada juga Adenium obesum, biasanya orang-orang menyebutnya dengan bunga kamboja Jepang.[4] Bunga ini bukan berasal dari negeri sakura melainkan dari Benua Afrika, tepatnya Tanzania, Kenya, dan Uganda.[4] Tanaman ini juga terkenal dengan sebutan the rose of desert (mawar padang pasir), hal ini disebabkan karena dia mampu bertahan hidup meskipun tumbuh di padang pasir.[4]

Kegunaaan

Obat

Bunga kamboja mempunyai sejumlah senyawa yang berkhasiat sebagai obat, yakni triterprenoid amirin, lupeol, dan fulvoplumierin.[5] Zat-zat tersebut bersifat antipiretik (menurunkan demam), antiinflarnatif (mengatasi radang), dan analgesik (meredakan rasa sakit).[5] Karena kandungan-kandungan inilah, bunga kamboja berguna untuk mengurangi nyeri haid dan mencegah pingsan akibat udara panas atau terkena sinar matahari (heat stroke).[5]

Selain itu, bunga kamboja juga banyak mempunyai khasiat yang lain, yakni sebagai obat luar maupun dalam. Sebagai obat luar, getah kamboja dapat digunakan untuk, misalnya, mengobati gigi berlubang. Caranya adalah dengan melumaskan getah kamboja pada kapas yang kemudian digunakan untuk menutupi gigi yang berlubang. Namun hal ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar getah kamboja tersebut jangan sampai mengenai gigi yang sehat. Sebagai obat dalam, bunga kamboja dapat digunakan untuk mengobati orang yang terkena penyakit disentri. Caranya adalah dengan memasukkan 12-24 gram bunga kamboja kering ke dalam wadah berisi air 400cc, lalu merebusnya dan menyisakan airnya sampai 200 cc.[6]

Makanan

Bunga kamboja juga dapat digunakan untuk membuat berbagai macam makanan ringan, misalnya, untuk membuat tempura bunga.[5] Caranya mudah, yaitu hanya dengan melumuri bunga kamboja segar dengan adonan bumbu berupa bawang putih, merica, garam dicampur dengan tepung terigu serta baking powder dan menggorengnya hingga garing seperti kerupuk. Hal ini merupakan kreasi lain dalam penggunaan bunga kamboja yang selama ini hanya dikenal sebagi bunga penghias kebun.[5]

Galeri

Lihat pula

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata kemboja pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-12-13. 
  2. ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata semboja pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2019-12-13. 
  3. ^ a b c d e f Ratnasari, Juwita (2007).Galeri Tanaman Bunga Hias.Depok:PT Penebar Swadaya. Hal 175 Cet. 2
  4. ^ a b c Indriani, Yovita Hety (2006).Membuat Tanaman Hias Tampil Unik.Depok:PT Penebar Swadaya. Hal 31 Cet. VIII
  5. ^ a b c d e Apriadji, Wied Harry (2008).Resep sehat Alami Wied Harry di TV.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama. Hal 72
  6. ^ Prof. Hembing (2000).Ensiklopedia Millenium:Tumbuhan Berkhasiat Obat Indonesia.Jakarta:Prestasi Insan Indonesia. Hal 78-79

Pranala luar