Sekolah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Anggalaenasp (bicara | kontrib)
Perbaikan kesalahan pengetikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 14734180 oleh Hanamanteo (bicara).
Tag: Pembatalan
Baris 1: Baris 1:
{{disambig info|sekolah}}
{{disambig info|sekolah}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Particuliere inlandse school te Buitenzorg Java TMnr 10002304.jpg|jmpl|300px|Sekolah partikelir untuk anak-anak pribumi pada masa [[Hindia Belanda]]]]
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Particuliere inlandse school te Buitenzorg Java TMnr 10002304.jpg|jmpl|300px|Sekolah partikelir untuk anak-anak pribumi pada masa [[Hindia Belanda]]]]
'''Sekolah''' adalah lembaga ngajar-mengajar untuk para Siswa [[pengajaran]] siswa/murid di bawah pengawasan [[guru]].<ref name="Sejarah Sekolah">[http://www.sabah.edu.my/sjkc.ynam/page10.htm Sejarah Sekolah]. www.sabah.edu.my</ref>
'''Sekolah''' adalah lembaga untuk para Siswa [[pengajaran]] siswa/murid di bawah pengawasan [[guru]].<ref name="Sejarah Sekolah">[http://www.sabah.edu.my/sjkc.ynam/page10.htm Sejarah Sekolah]. www.sabah.edu.my</ref>


Sebagian besar [[negara]] memiliki [[sistem]] [[pendidikan]] [[formal]], yang umumnya [[wajib]]. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. [[Nama]]-[[nama]] untuk sekolah-sekolah ini ber[[variasi]] menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk [[anak-anak]] [[muda]] dan sekolah menengah untuk [[remaja]] yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.<ref name="Pendidikan Dasar">[http://www.binasyifa.com/959/81/26/awal-mula-adanya-taraf-pendidikan-sekolah-dasar.htm Awal Mula Adanya Taraf Pendidikan Sekolah Dasar]. www.binasyifa.com</ref>
Sebagian besar [[negara]] memiliki [[sistem]] [[pendidikan]] [[formal]], yang umumnya [[wajib]]. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. [[Nama]]-[[nama]] untuk sekolah-sekolah ini ber[[variasi]] menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk [[anak-anak]] [[muda]] dan sekolah menengah untuk [[remaja]] yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.<ref name="Pendidikan Dasar">[http://www.binasyifa.com/959/81/26/awal-mula-adanya-taraf-pendidikan-sekolah-dasar.htm Awal Mula Adanya Taraf Pendidikan Sekolah Dasar]. www.binasyifa.com</ref>


Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar (SD) dan menenga, baik menengah pertama (SMP) atau menengah atas (SMA) dan menengah kejuruan (SMK). TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun). [[Universitas]], sekolah kejuruan, [[perguruan tinggi]] atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah [[ekonomi]] atau sekolah [[tari]]. [[Alternatif]] sekolah dapat menyediakan [[kurikulum]] dan [[metode]] non-[[tradisional]].<ref name="Universitas">[http://www.bglconline.com/2013/02/menjelajahi-asal-mula-universitas/ Menjelajahi Asal Mula Universitas]. www.bglconline.com</ref>
Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun). [[Universitas]], sekolah kejuruan, [[perguruan tinggi]] atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah [[ekonomi]] atau sekolah [[tari]]. [[Alternatif]] sekolah dapat menyediakan [[kurikulum]] dan [[metode]] non-[[tradisional]].<ref name="Universitas">[http://www.bglconline.com/2013/02/menjelajahi-asal-mula-universitas/ Menjelajahi Asal Mula Universitas]. www.bglconline.com</ref>


Ada juga sekolah non-[[pemerintah]], yang disebut sekolah [[swasta]]. Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan [[kebutuhan]] [[khusus]] ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; ke[[agama]]an, seperti sekolah [[Islam]], sekolah [[Kristen]], hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki [[standar]] pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan [[prestasi]] pribadi lainnya. Sekolah untuk [[orang]] [[dewasa]] meliputi lembaga-lembaga [[pelatihan]] [[perusahaan]] dan pendidikan dan pelatihan [[militer]].
Ada juga sekolah non-[[pemerintah]], yang disebut sekolah [[swasta]]. Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan [[kebutuhan]] [[khusus]] ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; ke[[agama]]an, seperti sekolah [[Islam]], sekolah [[Kristen]], hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki [[standar]] pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan [[prestasi]] pribadi lainnya. Sekolah untuk [[orang]] [[dewasa]] meliputi lembaga-lembaga [[pelatihan]] [[perusahaan]] dan pendidikan dan pelatihan [[militer]].

Revisi per 6 Februari 2019 06.08

Sekolah partikelir untuk anak-anak pribumi pada masa Hindia Belanda

Sekolah adalah lembaga untuk para Siswa pengajaran siswa/murid di bawah pengawasan guru.[1]

Sebagian besar negara memiliki sistem pendidikan formal, yang umumnya wajib. Dalam sistem ini, siswa kemajuan melalui serangkaian sekolah. Nama-nama untuk sekolah-sekolah ini bervariasi menurut negara (dibahas pada bagian Daerah di bawah), tetapi umumnya termasuk sekolah dasar untuk anak-anak muda dan sekolah menengah untuk remaja yang telah menyelesaikan pendidikan dasar.[2]

Selain sekolah-sekolah inti, siswa di negara tertentu juga mungkin memiliki akses dan mengikuti sekolah-sekolah baik sebelum dan sesudah pendidikan dasar dan menengah. TK atau pra-sekolah menyediakan sekolah beberapa anak-anak yang sangat muda (biasanya umur 3-5 tahun). Universitas, sekolah kejuruan, perguruan tinggi atau seminari mungkin tersedia setelah sekolah menengah. Sebuah sekolah mungkin juga didedikasikan untuk satu bidang tertentu, seperti sekolah ekonomi atau sekolah tari. Alternatif sekolah dapat menyediakan kurikulum dan metode non-tradisional.[3]

Ada juga sekolah non-pemerintah, yang disebut sekolah swasta. Sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, hawzas, yeshivas dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya. Sekolah untuk orang dewasa meliputi lembaga-lembaga pelatihan perusahaan dan pendidikan dan pelatihan militer.

Kata sekolah berasal dari Bahasa Latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti: waktu luang atau waktu senggang, di mana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak-anak di tengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak-anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran di atas.

Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung dengan kebutuhannya. Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan.

Sekolah menurut jenis

Sekolah konvensional

Sekolah Konvensional, yakni sekolah yang kita kenal selama ini, ada wujud gedung yang dibangun khusus untuk keperluan penyelenggaraan pendidikan. Siswa dari sekolah jenis ini, biasanya masuk pada jam-jam tertentu yang telah ditetapkan oleh pihak pengelola sekolah. Siswa diarahkan masuk kelas masing-masing untuk melaksanakan pembelajaran. Siswa peserta didik kemudian pulang ke rumah masing-masing setelah mendapat pembelajaran sesuai jam yang telah ditentukan. Tetapi ada pula sekolah jenis ini yang siswanya diasramakan, misalnya sekolah-sekolah dilingkungan pondok pesantren. Hingga saat ini, Sekolah Konvensional, seperti halnya SD/MI, SMP/MTs, SMU/SMK/MA yang dikemas dalam satu unit lingkungan sekolah, dinilai sebagai bentuk sekolah yang paling ideal oleh sebagian pemerhati pendidikan. Di dalamnya ada Perpustakaan, Koperasi Sekolah hingga kantin dan tempat parkir kendaraan serta tempat ibadah. Di lingkungan sekolah ini, para siswa dididik selama sekitar enam jam dalam sehari, kecuali pada hari-hari libur. Di luar jam sekolah tersebut, siswa berinteraksi dengan keluarga atau masyarakat.

Sekolah terbuka

Sekolah Terbuka adalah salah satu bentuk sekolah yang dikembangkan oleh pemerintah. Sekolah jenis ini biasanya berkantor di Sekolah Konvensional yang sudah ada sebelumnya. Antara Sekolah Konvensional dan Sekolah Terbuka pada dasarnya sama dari sisi proses pendaftaran, bahan pelajaran dan ujian. Perbedaan pokok antara Sekolah Konvensional dan Sekolah Terbuka adalah terutama dari sisi jumlah pertemuan antara tenaga pengajar atau guru dengan murid. Kalau pada Sekolah Konvensional antara guru dan murid ada tatap muka setiap hari, kecuali pada hari libur. Sedangkan pada Sekolah Terbuka antara guru dan murid tidak ada tatap muka setiap hari. Murid pada Sekolah Terbuka lebih mandiri dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran.[butuh rujukan]

Sekolah kejar paket

Kelompok Belajar atau Kejar adalah jalur pendidikan nonformal yang difasilitasi oleh Pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah, atau bagi siswa yang belajar di sekolah berbasis kurikulum non pemerintah seperti Cambridge, dan IB (International Baccalureate). Kegiatan belajar fleksibel, maksudnya tidak penuh belajar 1 minggu penuh hanya dengan pertemuan 3 kali dalam seminggu. Kegiatan Belajar dibagi 2 kelompok usia yaitu Usia Dewasa artinya di luar usia belajar Formal, tetapi dapat melanjutkan di Pendidikan PNFI yang diselenggarakan oleh Kelompok Belajar Masyarakat dalam bentuk PKBM, Yayasan, LSM dan Lembaga Sejenisnya. Untuk Usia Dewasa mengikuti jenjang belajar selama 4 Semester (2 tahun , sedangkan yang masih Usia Belajar mengikuti Kegiatan Belajar selama 6 Semester (3 tahun). Warga Belajar yang LULUS dari Paket B untuk melanjutkan ke Paket C dengan rata-rata Nilai 7,0 dapat mengikuti KBM 4 semester tetapi masuk pada katagori Usia Dewasa, Tetapi yang masih Usia Belajar tetap mengikuti 6 semester. Sekolah Kejar Paket dibagi menjadi: Sekolah Kejar Paket A setara dengan SD, Kejar Paket B setara tingkat SLTP dan Kejar Paket C setara SMU/SMK/MA. Sebagaimana siswa atau pelajar dari sekolah pada umumnya, peserta kejar Paket A, paket B maupun paket C dapat mengikuti Ujian Kesetaraan.Ujian kesetaraan diselenggarakan dua kali dalam setahun, yaitu bulan Juli dan Oktober. Setiap peserta yang lulus berhak memiliki sertifikat (ijazah) yang setara dengan pendidikan formalnya. Ijazah Sekolah Kejar Paket A setara dengan ijazah SD, ijazah Kejar Paket B setara ijazah tingkat SLTP dan ijazah Kejar Paket C setara ijazah SMU/SMK/MA.

Sekolah rumah dan sekolah alternatif

Yang termasuk dalam sekolah jenis ini adalah lembaga-lembaga kursus atau lembaga-lembaga bimbingan belajar untuk bidang tertentu saja. Kursus adalah lembaga pelatihan yang termasuk ke dalam jenis pendidikan nonformal. Kursus merupakan suatu kegiatan belajar-mengajar seperti halnya sekolah. Perbedaanya adalah bahwa kursus biasanya diselenggarakan dalam waktu pendek dan hanya untuk mempelajari satu keterampilan tertentu. Misalnya, kursus bahasa Inggris tiga bulan atau 50 jam, kursus montir, kursus memasak, menjahit, musik dan lain sebagainya. Peserta yang telah mengikuti kursus dengan baik dapat memperoleh sertifikat atau surat keterangan. Contoh lain dari sekolah jenis ini adalah seseorang atau sekelompok orang yang menyelenggarakan pembelajaran baca-tulis Al-Quran di rumahnya.

Sekolah elektronik

Sekolah jenis ini belum diterapkan. Sekolah jenis ini bisa kita sebut sebagai Sekolah Berbasis Teknologi Internet (SBTI). Dengan sekolah jenis ini, siswa tidak perlu pergi ke sekolah setiap hari seperti halnya sekolah konvensional. Siswa melakukan proses pendaftaran sebagai siswa dan pembelajaran langsung melalui media internet.[butuh rujukan]

Sekolah menurut status

Menurut status sekolah terbagi dari:

Referensi

Lihat pula