Orang bunian: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rickzdark (bicara | kontrib)
Penambahan dan Perbaikan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k Dikembalikan ke revisi 12518027 oleh 36.73.57.127 (bicara): Rujukan, please.
Tag: Pembatalan
Baris 1: Baris 1:
'''Orang bunian''' atau sekadar '''bunian''' adalah [[mitos]] sejenis [[makhluk halus]] yang dipercaya oleh masyarakat [[Minangkabau]] dan [[Melayu]] di [[Sumatera]], [[Indonesia]] serta di [[Malaysia Barat]]. Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupai [[manusia]] dan tinggal di tempat-tempat sepi, di [[rumah]]-rumah kosong yang telah ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.
[[Berkas:Putera_Aria,_Raja_Bunian.jpg|al=Putera Aria, raja Bunian|Putera Aria, raja Bunian|jmpl]]
'''Orang bunian''' atau sekadar '''bunian''' adalah [[mitos]] sejenis [[makhluk halus]] yang dipercaya oleh masyarakat di Sumatera dan Kalimantan, [[Indonesia]] serta di [[Malaysia Barat]]. Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupai [[manusia]] dan tinggal di tempat-tempat sepi, di gunung-gunung, hutan-hutan,tepi sungai.
Namun kisah nyata orang-orang bunian yang sering muncul berada di wilayah Sambas, Borneo (Kalimantan), Riau dan Jambi (Sumatera)


== Latar belakang ==
Istilah ini dikenal di wilayah Istilah orang bunian juga kadang-kadang dikaitkan dengan istilah [[dewa]] di Minangkabau, pengertian "[[dewa]]" dalam hal ini sedikit berbeda dengan pengertian dewa dalam ajaran [[Hindu]] maupun [[Buddha]]. "Dewa" dalam istilah [[Minangkabau]] berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di wilayah [[hutan]], di [[rimba]], di pinggir [[bukit]], atau di dekat [[kuburan|pekuburan]]. Biasanya bila hari menjelang [[matahari terbenam]] di pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama "[[masakan]] [[dewa]]" atau "[[samba]] dewa". Aroma tersebut mirip bau [[kentang]] [[goreng]]. Hal ini dapat berbeda-beda namun mirip, berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda. "Dewa" dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai ber[[gender]] [[perempuan]], yang [[cantik]] rupawan, bukan [[laki-laki]] seperti persepsi yang umum di kepercayaan lain.


Selain itu, masyarakat Minangkabau juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang disembunyikan dewa / orang bunian. Ada juga istilah "orang dipelihara dewa", yang saat [[bayi]] telah dilarikan oleh dewa. Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat Minangkabau sampai sekarang.
CIRI-CIRI ORANG BUNIAN

Beberapa kesaksian menyatakan orang-orang bunian tidak memiliki garis bibir yang berbentuk vertikal tepat di bawah hidung seperti seperti yang dimiliki pada umumnya. Sedangkan Alisnya terlihat tebal dan menyatu di tengah antara alis kanan dan kiri. Secara fisik orang-orang bunian posturnya seperti manusia pada umumnya, tetapi yang membedakan mereka bisa hidup di alam nyata dan alam ghaib atau biasa disebut deng istilah "Interdimensional People" di negara-negara Eropa dan Amerika kita mengenal Bigfoot, Yeti, dan Sasquatch yang juga memiliki kemampuan serupa berpindah ke dimensi lain. Hal ini sudah diteliti oleh beberapa periset yang kebanyakan berasal dari orang-orang lokal sendiri. Ilmuwan tidak memiliki kompetensi dalam hal ini sampai saat ini. mereka adalah makhluk istimewa yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu. Kemampuan interdimensional nya inilah yang membuat manusia-manusia kuno ini bisa hidup ribuan tahun.

== Latar belakang ==
Orang bunian adalah makhluk sebangsa jin, makhluk ini bisa menyerupai manusia, menurut cerita pernah seorang pemuda dilarikan oleh bangsa bunian tepatnya di lereng gunung Singgalang, sayangnya ketika si pemuda ditanya seperti apa makhluk bunian dia tidak bisa menjelaskan secara rinci (otaknya sudah dipengaruhi) orang bunian memiliki paras yang cantik, bangsa bunian tidak pernah melarikan manusia yang berjenis kelamin perempuan, sebab bangsa bunian berjenis kelamin perempuan,, adapun bangsa bunian berjenis laki-laki menurut mitos masyarakat Sumbar itu adalah bangsa manusia yang diculik.


{{Mitos supernatural Indonesia}}
{{Mitos supernatural Indonesia}}

Revisi per 22 April 2018 17.04

Orang bunian atau sekadar bunian adalah mitos sejenis makhluk halus yang dipercaya oleh masyarakat Minangkabau dan Melayu di Sumatera, Indonesia serta di Malaysia Barat. Berdasar mitos tersebut, orang bunian berbentuk menyerupai manusia dan tinggal di tempat-tempat sepi, di rumah-rumah kosong yang telah ditinggalkan penghuninya dalam waktu lama.

Latar belakang

Istilah ini dikenal di wilayah Istilah orang bunian juga kadang-kadang dikaitkan dengan istilah dewa di Minangkabau, pengertian "dewa" dalam hal ini sedikit berbeda dengan pengertian dewa dalam ajaran Hindu maupun Buddha. "Dewa" dalam istilah Minangkabau berarti sebangsa makhluk halus yang tinggal di wilayah hutan, di rimba, di pinggir bukit, atau di dekat pekuburan. Biasanya bila hari menjelang matahari terbenam di pinggir bukit akan tercium sebuah aroma yang biasa dikenal dengan nama "masakan dewa" atau "samba dewa". Aroma tersebut mirip bau kentang goreng. Hal ini dapat berbeda-beda namun mirip, berdasarkan kepercayaan lokal masyarakat Minangkabau di daerah berbeda. "Dewa" dalam kepercayaan Minangkabau lebih diasosiasikan sebagai bergender perempuan, yang cantik rupawan, bukan laki-laki seperti persepsi yang umum di kepercayaan lain.

Selain itu, masyarakat Minangkabau juga meyakini bahwa ada peristiwa orang hilang disembunyikan dewa / orang bunian. Ada juga istilah "orang dipelihara dewa", yang saat bayi telah dilarikan oleh dewa. Mitos ini masih dipercaya banyak masyarakat Minangkabau sampai sekarang.