Daftar penguasa Belanda: Perbedaan antara revisi
k WPCleaner v1.40b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tiga "=" pada Subbagian tk. 1) |
Aviel Dase (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
Halaman ini memuat daftar |
Halaman ini memuat '''daftar penguasa Belanda''' sejak 1581 sampai sekarang, mulai dari pemerintahan [[Republik Belanda]] hingga ke pemerintahan Monarki Belanda. |
||
{{Infobox monarchy |
{{Infobox monarchy |
||
| font_color = black |
| font_color = black |
||
Baris 18: | Baris 19: | ||
}} |
}} |
||
== Republik Belanda (1581–1795) == |
|||
⚫ | |||
Berdirinya Monarki Belanda dapat ditelusuri kembali pada saat penunjukkan [[William Sang Pendiam|Willem I, Pangeran Oranye]] sebagai penguasa di [[Holandia|Holland]], [[Zeeland]], dan [[Utrecht (provinsi)|Utrecht]] pada tahun 1559 oleh [[Felipe II dari Spanyol|Raja Felipe II]] dari Spanyol. Namun, ia dikeluarkan dari jabatannya dan menjadi pemimpin [[Pemberontakan Belanda]]. Akibatnya, [[Dewan Negara Belanda|Dewan Negara]] (''Staten-Generaal'') menunjuknya sebagai pemimpin di daerah provinsi yang memberontak, Holland dan Zeeland pada tahun 1572. Pada masa Pemberontakan Belanda, sebagian besar provinsi di Belanda mendeklarasikan kemerdekaannya dalam sebuah [[Plakkaat van Verlatinghe|akta]] yang ditandatangani di [[Den Haag]] pada tanggal 26 Juli 1581 yang disetujui oleh Dewan Negara yang kemudian menjadi [[Republik Belanda]] atau Republik Tujuh Provinsi. |
|||
Pada tahun 1795, Republik Belanda digulingkan oleh [[Napoleon Bonaparte]] dan menggantikannya dengan [[Republik Batavia]]. Pada tahun 1806, Napoleon menghapus pemerintahan Republik Batavia dan mendirikan sebuah monarki, Kerajaan Hollandia, dan menjadikan saudaranya sebagai Raja Hollandia. Namun, pada tahun 1810, Napoleon Bonaparte menginvasi Belanda dan menganeksasikan Belanda ke dalam wilayah Perancis. Kemudian pada tahun 1813, pasukan sekutu berhasil mengusir Perancis. Pemerintah Belanda kemudian memanggil Willem Frederik, anak dari [[Willem V, Pangeran Oranye|Willem V]] (Kepala Negara terakhir pada masa Republik Belanda), sebagai kepala pemerintahan yang baru. Willem Frederik kemudian memproklamirkan dirinya sebagai "penguasa kepangeranan". Pada tahun 1815, Willem Frederik menaikkan status Belanda menjadi kerajaan dan menyatakan dirinya sebagai [[Willem I dari Belanda|Raja Willem I]]. Kerajaan Belanda kemudian memperluas wilayahnya ke wilayah [[Belanda Selatan]], yang kemudian menjadi [[Belgia]] dan [[Luksemburg]]. |
|||
⚫ | |||
=== Kepala Negara di bawah Wangsa Nassau === |
|||
== Kerajaan Hollandia (1806–1810) == |
|||
== Kepangeranan Belanda (1810–1815) == |
|||
== Kerajaan Belanda (1815–sekarang) == |
|||
{|class="wikitable" |
{|class="wikitable" |
||
|-- |
|-- |
Revisi per 14 April 2018 04.19
Halaman ini memuat daftar penguasa Belanda sejak 1581 sampai sekarang, mulai dari pemerintahan Republik Belanda hingga ke pemerintahan Monarki Belanda.
Raja Belanda | |
---|---|
Koning der Nederlanden | |
Sedang berkuasa | |
Berkas:Koning-willem-alexander-okt-15-s.jpg | |
Willem-Alexander sejak 30 April 2013 | |
Perincian | |
Sapaan resmi | Baginda His |
Penguasa pertama | William I |
Pembentukan | 16 Maret 1815 |
Kediaman | Istana Kerajaan Amsterdam Istana Noordeinde Huis ten Bosch |
Situs web | The Royal Website |
Republik Belanda (1581–1795)
Berdirinya Monarki Belanda dapat ditelusuri kembali pada saat penunjukkan Willem I, Pangeran Oranye sebagai penguasa di Holland, Zeeland, dan Utrecht pada tahun 1559 oleh Raja Felipe II dari Spanyol. Namun, ia dikeluarkan dari jabatannya dan menjadi pemimpin Pemberontakan Belanda. Akibatnya, Dewan Negara (Staten-Generaal) menunjuknya sebagai pemimpin di daerah provinsi yang memberontak, Holland dan Zeeland pada tahun 1572. Pada masa Pemberontakan Belanda, sebagian besar provinsi di Belanda mendeklarasikan kemerdekaannya dalam sebuah akta yang ditandatangani di Den Haag pada tanggal 26 Juli 1581 yang disetujui oleh Dewan Negara yang kemudian menjadi Republik Belanda atau Republik Tujuh Provinsi.
Pada tahun 1795, Republik Belanda digulingkan oleh Napoleon Bonaparte dan menggantikannya dengan Republik Batavia. Pada tahun 1806, Napoleon menghapus pemerintahan Republik Batavia dan mendirikan sebuah monarki, Kerajaan Hollandia, dan menjadikan saudaranya sebagai Raja Hollandia. Namun, pada tahun 1810, Napoleon Bonaparte menginvasi Belanda dan menganeksasikan Belanda ke dalam wilayah Perancis. Kemudian pada tahun 1813, pasukan sekutu berhasil mengusir Perancis. Pemerintah Belanda kemudian memanggil Willem Frederik, anak dari Willem V (Kepala Negara terakhir pada masa Republik Belanda), sebagai kepala pemerintahan yang baru. Willem Frederik kemudian memproklamirkan dirinya sebagai "penguasa kepangeranan". Pada tahun 1815, Willem Frederik menaikkan status Belanda menjadi kerajaan dan menyatakan dirinya sebagai Raja Willem I. Kerajaan Belanda kemudian memperluas wilayahnya ke wilayah Belanda Selatan, yang kemudian menjadi Belgia dan Luksemburg.
Kepala Negara di bawah Wangsa Oranye-Nassau
Kepala Negara di bawah Wangsa Nassau
Kerajaan Hollandia (1806–1810)
Kepangeranan Belanda (1810–1815)
Kerajaan Belanda (1815–sekarang)
Nama | Masa hidup | Naik takhta | Turun takhta | Alasan turun takhta | Gambar |
---|---|---|---|---|---|
Willem I | 1772 - 1843 | Pangeran mulai 2 Desember 1813, Raja mulai 16 Maret 1815 |
7 Oktober 1840 | Menyerahkan tahta | |
Willem II | 1792 - 1849 | 7 Oktober 1840 | 17 Maret 1849 | Meninggal waktu berkuasa | |
Willem III | 1817 - 1890 | 17 Maret 1849 | 23 November 1890 | Meninggal waktu berkuasa | |
Wilhelmina | 1880 - 1962 | 23 November 1890 (di bawah perwalian Ratu Emma hingga 31 Agustus 1898) |
4 September 1948 | Menyerahkan tahta | |
Juliana | 1909 - 2004 | 4 September 1948 | 30 April 1980 | Menyerahkan tahta | |
Beatrix | 1938 - | 30 April 1980 | 30 April 2013 | Menyerahkan tahta | Beatrix dari Belanda |
Willem-Alexander | 1967 - | 30 April 2013 | - | Willem-Alexander dari Belanda |