Lompat ke isi

Masjid Jami Banjarmasin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
k Menambah informasi
Baris 27: Baris 27:
}}
}}
'''Masjid Jami' Banjarmasin''' atau dikenal juga sebagai '''Masjid Jami' Sungai Jingah''' adalah sebuah masjid bersejarah di [[kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]].
'''Masjid Jami' Banjarmasin''' atau dikenal juga sebagai '''Masjid Jami' Sungai Jingah''' adalah sebuah masjid bersejarah di [[kota Banjarmasin]], [[Kalimantan Selatan]].
Mesjid berarsitektur Banjar dan kolonial (indish) yang dibuat dengan bahan dasar kayu [[ulin]] ini dibangun pada tahun [[1777]].<ref name="RB"/> Walaupun termasuk di lingkungan Kelurahan Antasan Kecil Timur, masjid yang seluruh konstruksi bangunan didominasi kayu besi alias kayu ulin ini lebih identik dikenal Masjid Jami Sungai Jingah.<ref name="RB">[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/50/4183 Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin]. ''Radar Banjarmasin''. Diakses 11 Agustus 2010</ref> Lokasi awal pembangunan masjid ialah di tepi [[Sungai Martapura]], setelah masjid ini dipindahkan sekarang berada di Jalan Masjid kelurahan [[Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Antasan Kecil Timur]],<ref>[http://www.indosiar.com/video-ramadan/81733/masjid-jami-banjarmasin---kalimantan-selatan Video Ramadhan: Sejarah Masjid Indosiar - Masjid Jami' Banjarmasin]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> [[Kota Banjarmasin]] pada tahun [[1934]].<ref>[http://wisatasejarah.wordpress.com/2009/09/11/masjid-jami-kota-bajarmasin/ Wisata Sejarah - Masjid Jami' Kota Banjarmasin]</ref>
Mesjid berarsitektur Banjar dan kolonial (indish) yang dibuat dengan bahan dasar kayu [[ulin]] ini dibangun pada tahun [[1777]].<ref name="RB"/> Walaupun termasuk di lingkungan Kelurahan Antasan Kecil Timur, masjid yang seluruh konstruksi bangunan didominasi kayu besi alias kayu ulin ini lebih identik dikenal Masjid Jami Sungai Jingah.<ref name="RB">[http://www.radarbanjarmasin.co.id/index.php/berita/detail/50/4183 Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin]. ''Radar Banjarmasin''. Diakses 11 Agustus 2010</ref> Lokasi awal pembangunan masjid ialah di tepi [[Sungai Martapura]], setelah masjid ini dipindahkan sekarang berada di Jalan Masjid Jami kelurahan [[Antasan Kecil Timur, Banjarmasin Utara, Banjarmasin|Antasan Kecil Timur]],<ref>[http://www.indosiar.com/video-ramadan/81733/masjid-jami-banjarmasin---kalimantan-selatan Video Ramadhan: Sejarah Masjid Indosiar - Masjid Jami' Banjarmasin]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> [[Kota Banjarmasin]] pada tahun [[1934]].<ref>[http://wisatasejarah.wordpress.com/2009/09/11/masjid-jami-kota-bajarmasin/ Wisata Sejarah - Masjid Jami' Kota Banjarmasin]</ref>


== Sejarah ==
== Sejarah ==
Baris 34: Baris 34:


== Lain-lain ==
== Lain-lain ==
Di masjid ini terdapat Taman Kanak-Kanak, kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) "Al-Jami" dan sederet fasilitas lain seperti temapt wudhu, pemandian jenazah, dan lain-lain.<ref>{{Cite web|last=baitcode.com|title=STAI Al Jami Banjarmasin|url=http://staialjami.ac.id/|website=STAI Al Jami Banjarmasin|language=en|access-date=2022-11-30}}</ref> Di daerah timur masjid, tepatnya di Jalan Malkon Temon, terdapat pemakaman umum di daerah timur masjid yang juga terdapat [[Kompleks Makam Pangeran Antasari]].<ref>{{Cite web|title=Ingin Tahu Dimana Makam Pangeran Antasari? Di Sinilah Tempatnya|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2015/07/30/ingin-tahu-dimana-makam-pangeran-antasari-di-sinilah-tempatnya|website=Banjarmasinpost.co.id|language=id-ID|access-date=2022-11-30}}</ref> Di daerah barat masjid, yang dikenal dengan daerah belakang masjid, terdapat makam salah satu ulama karismatik yang sering dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru daerah, yait[[Ahmad Zuhdiannoor|u K.H. Ahmad Zuhdiannor]] atau sering disapa Guru Zuhdi yang notabene pernah mengisi kaijian keagaamaan di masjid ini, khususnya pada sabtu malam.<ref>{{Cite web|title=Wisata Religi Kalsel, Peziarah di Makam Guru Zuhdi Dipisah Antara Laki-Laki dan Perempuan|url=https://banjarmasin.tribunnews.com/2021/09/25/wisata-religi-kalsel-peziarah-di-makam-guru-zuhdi-dipisah-antara-laki-laki-dan-perempuan|website=Banjarmasinpost.co.id|language=id-ID|access-date=2022-11-30}}</ref>
Di masjid ini terdapat kantor [[Majelis Ulama Indonesia]] kota Banjarmasin dan di belakang masjid merupakan pemakaman umum yang juga terdapat [[Komplek Makam Pangeran Antasari]].


Mesjid Jami ini rencananya akan direnovasi oleh Pemerintah Provinsi [[Kalimantan Selatan]] dengan menelan dana sekitar 9,5 miliar Rupiah. Renovasi ini dilakukan dengan tidak mengubah bentuk dasar dan arsitektur aslinya, sehingga nilai-nilai historisnya masih tetap terjaga.
Mesjid Jami ini rencananya akan direnovasi oleh Pemerintah Provinsi [[Kalimantan Selatan]] dengan menelan dana sekitar 9,5 miliar Rupiah. Renovasi ini dilakukan dengan tidak mengubah bentuk dasar dan arsitektur aslinya, sehingga nilai-nilai historisnya masih tetap terjaga.

Revisi per 30 November 2022 02.09

Masjid Jami Banjarmasin
Agama
AfiliasiIslam
ProvinsiKalimantan Selatan
Lokasi
LokasiIndonesia Banjarmasin, Indonesia
Arsitektur
TipeMasjid
Gaya arsitekturBanjar, Kolonial
Rampung1777
Bahan bangunanUlin

Masjid Jami' Banjarmasin atau dikenal juga sebagai Masjid Jami' Sungai Jingah adalah sebuah masjid bersejarah di kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Mesjid berarsitektur Banjar dan kolonial (indish) yang dibuat dengan bahan dasar kayu ulin ini dibangun pada tahun 1777.[1] Walaupun termasuk di lingkungan Kelurahan Antasan Kecil Timur, masjid yang seluruh konstruksi bangunan didominasi kayu besi alias kayu ulin ini lebih identik dikenal Masjid Jami Sungai Jingah.[1] Lokasi awal pembangunan masjid ialah di tepi Sungai Martapura, setelah masjid ini dipindahkan sekarang berada di Jalan Masjid Jami kelurahan Antasan Kecil Timur,[2] Kota Banjarmasin pada tahun 1934.[3]

Sejarah

Masjid Jami Banjarmasin sekitar tahun 1870, yang masih berada di tepi Sungai Martapura.

Pada masa sebelum masjid ini terbangun, masyarakat Banjar kesulitan beribadah karena tidak ada masjid yang cukup besar untuk menampung orang banyak. Pemerintah kolonial Belanda yang kehadirannya tidak disukai oleh masyarakat Banjar berusaha menggunakan kesempatan itu untuk mengambil hati orang Banjar. Mereka berniat menyumbangkan uang hasil pajak untuk pembangunan masjid. Kebetulan saat itu pendapatan pajak pemerintah Belanda dari hasil memeras rakyat Kalimantan sedang berlimpah, terutama dari hasil hutan seperti karet dan damar. Namun masyarakat Banjar menolak mentah-mentah tawaran itu. Bagi orang Banjar yang beragama Islam adalah haram hukumnya menerima pemberian dari penjajah Belanda, apalagi untuk pembangunan masjid. Untuk mengatasi permasalahan tersebut mereka secara swadaya dan bergotong- membangun tempat ibadah tersebut. Tua-muda, laki-laki dan perempuan secara bahu-membahu mengumpulkan dana. Ada yang menyumbangkan tanah, perhiasan emas atau hasil pertanian, sehingga tidak lama kemudian di atas tanah seluas 2 hektare berdirilah sebuah masjid yang indah dan megah sebagai tempat beribadah dan kegiatan sosial lainnya hingga sekarang.[4]

Lain-lain

Di masjid ini terdapat Taman Kanak-Kanak, kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) "Al-Jami" dan sederet fasilitas lain seperti temapt wudhu, pemandian jenazah, dan lain-lain.[5] Di daerah timur masjid, tepatnya di Jalan Malkon Temon, terdapat pemakaman umum di daerah timur masjid yang juga terdapat Kompleks Makam Pangeran Antasari.[6] Di daerah barat masjid, yang dikenal dengan daerah belakang masjid, terdapat makam salah satu ulama karismatik yang sering dikunjungi peziarah dari berbagai penjuru daerah, yaitu K.H. Ahmad Zuhdiannor atau sering disapa Guru Zuhdi yang notabene pernah mengisi kaijian keagaamaan di masjid ini, khususnya pada sabtu malam.[7]

Mesjid Jami ini rencananya akan direnovasi oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan menelan dana sekitar 9,5 miliar Rupiah. Renovasi ini dilakukan dengan tidak mengubah bentuk dasar dan arsitektur aslinya, sehingga nilai-nilai historisnya masih tetap terjaga.

Referensi

  1. ^ a b Masjid Jami Sungai Jingah Banjarmasin. Radar Banjarmasin. Diakses 11 Agustus 2010
  2. ^ Video Ramadhan: Sejarah Masjid Indosiar - Masjid Jami' Banjarmasin[pranala nonaktif permanen]
  3. ^ Wisata Sejarah - Masjid Jami' Kota Banjarmasin
  4. ^ Mesjid Jami Sei Jingah Bernilai Historis nan Heroik Diarsipkan 2016-03-05 di Wayback Machine.. www.wikimu.com. Diakses 8 April 2010
  5. ^ baitcode.com. "STAI Al Jami Banjarmasin". STAI Al Jami Banjarmasin (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2022-11-30. 
  6. ^ "Ingin Tahu Dimana Makam Pangeran Antasari? Di Sinilah Tempatnya". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2022-11-30. 
  7. ^ "Wisata Religi Kalsel, Peziarah di Makam Guru Zuhdi Dipisah Antara Laki-Laki dan Perempuan". Banjarmasinpost.co.id. Diakses tanggal 2022-11-30. 

Koordinat: 3°18′24″S 114°35′43″E / 3.30657711581°S 114.595331401°E / -3.30657711581; 114.595331401