Grok (bot)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Grok
TipeKecerdasan buatan generatif, Model bahasa besar dan Chatterbot
Versi pertama4 November 2023
GenreChatbot
LisensiProprietary
Eponimgrok
Bagian dariX Premium
Karakteristik teknis
Bahasa pemrogramanPython dan Rust
Informasi pengembang
PembuatxAI
PengembangxAI
Sumber kode
Informasi tambahan
Situs webgrok.x.ai (Inggris)
BlogBlog oficial
Twitter: grok
Sunting di Wikidata Sunting di Wikidata • Sunting kotak info • L • B
Info templat
Bantuan penggunaan templat ini


Grok adalah bot percakapan kecerdasan buatan generatif berbasis percakapan yang dikembangkan oleh xAI, berdasarkan model bahasa besar (LLM). Ini dikembangkan sebagai inisiatif oleh Elon Musk sebagai tanggapan langsung terhadap munculnya ChatGPT OpenAI yang juga didirikan oleh Elon Musk sebelumnya.[3] Bot percakapan ini diiklankan sebagai "memiliki selera humor" dan akses langsung ke X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter).[4][5]

Latar Belakang[sunting | sunting sumber]

Pada tahun 2015, Elon Musk mendirikan organisasi riset AI OpenAI bersama Sam Altman. Musk meninggalkan dewan perusahaan pada tahun 2018, yang awalnya untuk menghindari konflik kepentingan dengan Tesla, namun Musk kemudian menegaskan bahwa penyebab ia keluar karena "tidak setuju dengan beberapa hal yang ingin dilakukan oleh tim OpenAI."[6] Pada tahun 2022, OpenAI kemudian meluncurkan ChatGPT dan GPT-4 pada bulan Maret 2023. Pada bulan itu, Elon Musk adalah salah satu orang yang menandatangani petisi dari organiasi nirlaba Future of Life Institute [en] yang menyerukan jeda enam bulan dalam pengembangan perangkat lunak AI yang lebih kuat dari GPT-4,[7] dengan alasan bahwa AI memiliki risiko bagi umat manusia.[8]

Pada bulan April 2023, Elon Musk mengatakan dalam sebuah wawancara di Tucker Carlson Tonight bahwa ia bermaksud mengembangkan chatbot AI yang disebut "TruthGPT", yang ia gambarkan sebagai "AI pencari kebenaran maksimum yang mencoba memahami sifat alam semesta."[6] Ia menyatakan keprihatinannya pada Carlson bahwa ChatGPT "dilatih untuk menjadi benar secara politis (politically correct)."[9]

TruthGPT kemudian dikenal sebagai "Grok", kata kerja yang diciptakan oleh Robert A. Heinlein dalam novel fiksi ilmiah tahun 1961, Stranger in a Strange Land, untuk menggambarkan suatu bentuk pemahaman.[10]

Peluncuran[sunting | sunting sumber]

Pada bulan November 2023, xAI mulai melakukan pratinjau chatbot berdasarkan model bahasa besar (LLM) untuk pengguna tertentu,[11] dengan partisipasi dalam program akses awal terbatas pada pengguna X berbayar.[12] Diumumkan juga bahwa setelah keluar dari versi beta awal, bot tersebut hanya akan tersedia pada paket tertinggi—dari 3 paket yang tersedia—untuk pengguna berlangganan X Premium+.[13]

Fitur[sunting | sunting sumber]

Media mencirikan chatbot ini sebagai "anti-woke."[14][15] Musk mengatakan tentang organisasi OpenAI pada postingan X-nya, dimana ChatGPT mendesain untuk memiliki lebih banyak filter pada topik-topik sensitif, bahwa "Bahaya melatih AI untuk woke – atau dalam arti lain berbohong – sangat mematikan."[10] Setelah peluncuran chatbot pada Desember 2023 untuk pelanggan Premium+, Grok ditemukan memberikan jawaban yang progresif atas pertanyaan tentang keadilan sosial, perubahan iklim, dan identitas transgender.[16] Setelah seorang peneliti bernama David Rozado mengklaim telah menerapkan tes Kompas Politik pada Grok dan menemukan bahwa responsnya cenderung ke sayap kiri dan libertarian – sedikit lebih banyak daripada ChatGPT – Musk merespons dengan mengatakan bahwa xAI akan mengambil "tindakan segera untuk menggeser Grok lebih dekat ke arah netral secara politik".[17]

Pada bulan Desember 2023, majalah Vice menemukan bahwa Grok memberikan informasi serta garis waktu yang salah ketika ditanya tentang peristiwa-peristiwa berita, seperti secara keliru mengklaim bahwa perang Israel-Hamas tahun 2023 telah mencapai gencatan senjata pada awal Oktober, padahal sebenarnya tidak.[18]

Chatbot secara default menggunakan "fun mode", yang memiliki suara "edgy" dan editorial, tetapi dapat diatur ke "regular mode".[18] The Verge membandingkan respons fun mode Grok dengan permainan Cards Against Humanity, dan mencatat bahwa meskipun chatbot dapat bernada agresif, ia tidak pernah agresif kepada pengguna.[19] Majalah Vice menemukan bahwa fun mode Grok menghasilkan respons "kedua belah pihak" ketika ditanya tentang pembantahan teori konspirasi seperti Pizzagate, sedangkan mode regulernya akan mengidentifikasi teori-teori tersebut sebagai teori tidak benar.[18]

Lihat juga[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Announcing Grok". x.ai (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 22 November 2023. 
  2. ^ Wiggers, Kyle (4 November 2023). "Musk says X subscribers will get early access to xAI's chatbot, Grok". TechCrunch (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 18 November 2023. 
  3. ^ "Elon Musk has regrets about ChatGPT, saying he's a 'huge idiot' for letting go of OpenAI". Fortune (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 12 November 2023. 
  4. ^ "Elon Musk Says His New AI Bot 'Grok' Will Have Sarcasm and Access to X Information". Wall Street Journal. Diarsipkan dari versi asli tanggal 4 November 2023. Diakses tanggal 8 November 2023. 
  5. ^ "Musk says his new AI chatbot has 'a little humour'". BBC News (dalam bahasa Inggris). 5 November 2023. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2023. Diakses tanggal 8 November 2023. 
  6. ^ a b Jackson, Sarah (17 April 2023). "Elon Musk says he's planning to create a 'maximum truth-seeking AI' that he likes to call 'TruthGPT'". Business Insider. Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  7. ^ Knight, Will (29 Maret 2023). "In Sudden Alarm, Tech Doyens Call for a Pause on ChatGPT". Wired. Diakses tanggal 11 December 2023. 
  8. ^ Dewi, Intan Rakhmayanti. "Ketakutan! Elon Musk & Ribuan CEO Memohon ke Google-Microsoft". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  9. ^ "Elon Musk says he'll create 'TruthGPT' to counter AI 'bias'". The Independent (dalam bahasa Inggris). 18 April 2023. Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  10. ^ a b "How Elon Musk's 'spicy' Grok compares to 'woke' ChatGPT". The Independent (dalam bahasa Inggris). 7 November 2023. Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  11. ^ Picciotto, Rebecca (5 November 2023). "Elon Musk debuts 'Grok' AI bot to rival ChatGPT, others". CNBC (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 November 2023. Diakses tanggal 8 November 2023. 
  12. ^ "xAI Grok". grok.x.ai. Diakses tanggal 12 November 2023. 
  13. ^ "Elon Musk unveils new sarcasm-loving AI chatbot for premium X subscribers". The Independent (dalam bahasa Inggris). 6 November 2023. Diakses tanggal 11 November 2023. 
  14. ^ "Elon Musk Unveils 'Grok' AI Chatbot As Alternative To 'Woke' Rivals Like ChatGPT". Yahoo News (dalam bahasa Inggris). 6 November 2023. Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  15. ^ "Enter 'Grok,' Elon Musk's Anti-Woke Chatbot". Gizmodo (dalam bahasa Inggris). 6 November 2023. Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  16. ^ Tassi, Paul. "Elon Musk's Grok Twitter AI Is Actually 'Woke,' Hilarity Ensues". Forbes (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  17. ^ Vlamis, Kelsey. "Elon Musk vows to change his AI chatbot after it apparently expressed similar left-wing political views as ChatGPT". Business Insider. Diakses tanggal 11 Desember 2023. 
  18. ^ a b c "Elon Musk's Grok AI Is Pushing Misinformation and Legitimizing Conspiracies". Vice. 8 Desember 2023. 
  19. ^ "Why is Elon Musk's Grok chatbot so unfunny". theverge. 8 Desember 2023.