George Habash

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
George Habash
جورج حبش
George Habash.jpg
Sekretaris-Jenderal Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina
Masa jabatan
Desember 1967 – Juli 2000
PenggantiAbu Ali Mustafa
Informasi pribadi
Lahir(1926-08-02)2 Agustus 1926
Lydda, Mandat Palestina
Meninggal26 Januari 2008(2008-01-26) (umur 81)
Amman, Yordania
KebangsaanPalestina
Partai politikFront Rakyat untuk Pembebasan Palestina (1967–2008) Gerakan Nasionalis Arab (1951–1967)
Alma materUniversitas Amerika Beirut

Dr. George Habash (dalam Bahasa Arab, جورج حبش) atau yang dikenal juga dengan julukan Al-Hakim (dalam Bahasa Arab, الحكيم, yang artinya Yang Bijak) adalah seorang dokter dan politisi Palestina pendiri Partai Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (PFLP) yang berhaluan kiri jauh atau komunis, sekaligus menjadi faksi terbesar kedua dalam Front Pembebasan Palestina (PLO).[1][2]

Riwayat Singkat[sunting | sunting sumber]

George Habash lahir pada 1 Agustur 1925 di Kota Lydd (saat ini bernama Lod), Palestina yang saat itu Palestina masih dibawah kekuasaan Mandat Britania Raya atas Palestina. Habash meskipun berdarah Arab, tetapi ia adalah seorang Kristen Orthodox. Masa kecil George Habash penuh dengan pengalaman pemberrontakan, terutama dalam rentang waktu 1936 - 1939, saat Palestina bergolak dalam perjuangan merebut kemerdekaan dari Inggris. Hal ini turut mendukung tumbuhnya karakter perlawanan dalam dirinya kelak saat dewasa.[3]

Pada 1944, George Habash mendaftar sebagai mahasiswa jurusan Kedokteran di Universitas Amerika di Beirut (AUB) di Beirut, Lebanon. Selama menempuh pendidikan kedokteran, Habash tidak hanya mempelajari ilmu kesehatan, ia juga banyak belajar tentang politik, khususnya ideologi nasionalisme yang disebarkan oleh seorang nasionalis Arab bernama Sati al-Husri dan kelompok “‘Urwah al-Wuthqa”, dimana ide nasionalismenya tidak berlandaskan pada Islamisme, melainkan Pan Arabisme.[3]

Pada tahun 1948, saat George Habash masih belajar di Beirut dan ingin kembali ke Lod untuk melakukan praktik lapangan di sana, namun pada saat yang bersamaan juga terjadi serangan oleh Israel terhadap komunitas Palestina di Kota Lod. Sebanyak 700.000 orang Palestina, termasuk keluarga Habash, diusir dari rumah mereka oleh Israel. Peristiwa itu dikenang sebagai Hari Nakba (Kehancuran), sebanyak 426 rakyat Palestina dibantai oleh pasukan Israel yang dibantu oleh Haganah - milisi Zionis yang menjadi cikal bakan Pasukan Pertahanan Israel, termasuk 176 orang yang mencari perlindungan di Masjid Dahmas, saudara perempuan Habash menjadi salah satu korban tewas dalam peristiwa itu.[3][4]

Sebagai aksi balas dendam terhadap tindakan Israel itu, George Habash dan kelompok mahasiswa Mesir kemudian mendirikan Gerakan Nasionalis Arab atau Harakat Al-Qawmeyon Al-Arab - gerakan ini banyak dipengaruhi oleh pemikiran Nasserisme - kemudian organisasi ini melakukan aksi pengeboman berskala kecil terhadap penduduk Israel di yang ada di Lebanon dan Suriah, meskipun dampak dari aksi ini tidak terlalu besar, tetapi telah mengawali semangat pemberontakan Habash terhadap kedudukan Israel.[3][4]

Habash lulus dari Universitas Amerika di Beirut pada 1951 dengan nilai cum laude, yang terbaik di angkatannya. Setelah lulus ia mendirikan sebuah klinik yang diberinama, "Klinik Rakyat" di Amman, Yordania, klinik ini diperuntukan bagi para pengungsi Palestina, selain kiinik ia juga mendirikan sebuah sekolah rakyat bagi pengungsi Palestina. Namun sayangnya, ia kemudian dituduh sedang merencanakan aksi kudeta terhadap Raja Hussein dan divonis 33 tahun penjara, tetapi ia berhasil melarikan diri ke Suriah dan menjadi pendukung Presiden Mesir, Gamal Abdul Nasir yang saat itu menjadi tokoh Arab yang konsisten dalam melawan Israel dan merupakan pahlawan bagi Bangsa Arab saat itu.[4]

Pemikiran dan Pendiri PFLP[sunting | sunting sumber]

Pada 1967, menyusul kekalahan pasukan Koalisi Arab yang dipimpin oleh Gamal Abdul Nasir dari Mesir dan negara lainnya seperti Yordania, Suriah, dan Irak atas Israel dalam Perang Enam Hari, membuat George Habash kecewa dan pesimis terhadap kekuatan Koalisi Arab, oleh karena itu kemudian ia mendirikan sebuah partai politik yang bernama Front Rakyat untuk Pembebasan Palestina (dalam Bahasa Inggris, Popular Front for the Liberation of Palestine, PFLP). Melalui PFLP, George habash kemudian mengadopsi ideologi Marxisme, Leninisme, dan tentu saja komunisme.[3][4] Habash pernah berkata mengapa ia memilih untuk menjadi seorang Marxis:

Dalam perkembangannya, kemudian PFLP banyak terinspirasi oleh perjuangan Mao Zedong, Ho Chi Minh, dan Che Guevara, lambat laun kemudian organisasi ini mulai menggunakan konsep kekerasan dan masuk ke dalam jaringan terorisme internasional. Salah satunya dalah pembajakan pesawat pada Agustus 1969, yang menjadi targetnya adalah Pesawat Boeing 707 milik maskapai Trans World Airlines di rute penerbangan dari Roma, Italia menuju Athena, Yunani, aksi pembajakan ini dipimpin oleh Laila Khalid, pejuang perempuan PFLP.[3][3]

Aksi pembajakan lainnya dilakukan September 1970 terhadap pesawat El Ai milik Israel. Disaat yang bersamaan juga terjadi peristiwa Black September di München, Jerman. Pada periode ini geakan perlawanan Palestina sedang memuncak, termasuk apa yang dilakukan oleh PFLP. Banyak organisasi radikal yang mendukung Palestina, mulai dari Pemimpin Uganda, Idi Amin (lihat Operasi Entebbe) dan kelompok Kiri jauh seperti, Tentara Merah Jepang mendukung perlawanan yang dilakukan oleh PFLP.

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Bawono Kumoro, Hamas: Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel, (Bandung: Mizan, 2009) hal. 67
  2. ^ "PFLP Statement on the Ninth Anniversary of the Passing of Dr. George Habash, Al-Hakim » Popular Front for the Liberation of Palestine". pflp.ps (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2017-11-15. 
  3. ^ a b c d e f g h "George Habash, Pejuang Pembebasan Palestina". www.berdikarionline.com. Diakses tanggal 2017-11-15. 
  4. ^ a b c d Hirst, David (2008-01-27). "Obituary: George Habash". The Guardian (dalam bahasa Inggris). ISSN 0261-3077. Diakses tanggal 2017-11-15.