Pulau Kolepom
Lokasi di Papua Selatan | |
Geografi | |
Koordinat | 7°57′S 138°24′E / 7.950°S 138.400°E |
Luas | 11.742 km2 |
Peringkat luas | ke-67 |
Pemerintahan | |
Negara | Indonesia |
Provinsi | Papua Selatan |
Kabupaten | Merauke |
Kota terbesar | Kimaam (2.017 jiwa) |
Kependudukan | |
Penduduk | 13.427 jiwa (31 Desember 2023[1]) |
Kepadatan | 1 jiwa/km2 |
Info lainnya | |
Zona waktu | |
Pulau Kolepom (disebut juga Pulau Dolok atau Pulau Yos Sudarso) adalah sebuah pulau yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan. Pulau ini dipisahkan oleh Selat Muli yang sempit dari pulau utama Nugini. Nama pulau ini berasal dari seorang pahlawan Trikora, Yos Sudarso, dan juga dikenal dengan nama Pulau Kimaam. Sewaktu penjajahan Belanda, pulau ini disebut Pulau Frederik Hendrik. Suku asli pulau ini dinamakan Suku Kimaam yang merupakan salah satu subsuku Marind.
Pulau yang bentuknya menyerupai daun ini panjangnya sekitar 165 km dengan luas wilayah 11.600 km². Pulau ini dikelilingi oleh pantai hutan bakau. Vegetasi bakau menyebar hingga ke pedalaman pulau ini dan sebagaian besar masih berada dalam kondisi alamiahnya. Dengan demikian, bila terjadi kenaikan muka laut yang sesuai dengan skenario IPCC, hutan bakau di pulau ini diperkirakan masih dapat beradaptasi dengan baik sehingga keberadaan pulau ini tidak akan terganggu secara signifikan. Kemampuan adaptasi dari hutan bakau tersebut didukung oleh tingginya suplai muatan sedimen dari daratan Pulau Papua ke kawasan tersebut.
Pulau Yos Sudarso ini berada di Paparan Sahul yang stabil. Dalam sejarah geologi, dimasa lalu muka laut pernah turun hingga sekitar 100 meter lebih rendah dari posisi muka laut sekarang. Dengan demikian, pulau ini diperkirakan pada saat itu ukurannya lebih besar. Jejak-jejak alur sungai purba yang berada di bawah laut sekarang dapat terlihat di perairan dekat pantai di sekitar Tanjung Vals.
Aksesibilitas menuju Pulau Kolepom ini biasanya menggunakan jalur udara dan laut. Menggunakan jalur udara bisa memanfaatkan penerbangan perintis yang telah disediakan oleh pemerintah daerah Merauke yang telah bekerjasama dengan maskapai Merpati. jarak tempuh memakan 45 menit dengan layanan penerbangan satu kali perminggunya. Jika ingin menggunakan jalur laut para pengunjung dapat menggunakan layanan kapal perintis dari PT Pelni Moeka Ehe, Patrio Sompe, KM lady, KM Pusaka Tambangan, dan KM Bimas Raya, dengan waktu tempuh 15 jam.[2] Di pulau ini terdapat Suaka Margasatwa Pulau Dolok.
Terbentuknya Pulau
[sunting | sunting sumber]Pulau Yos Sudarso memiliki asal usul terbentuknya pulau yang sama dengan Pulau Papua. Keberadaan Pulau Papua saat ini, tidak bisa dilepaskan dari teori geologi yang menyebutkan bahwa dunia ini hanya memiliki sebuah benua yang bernama Pangea pada 250 juta tahun lalu. Pada kurun waktu 240 juta hingga 65 juta tahun yang lalu, benua Pangea pecah menjadi dua dengan membentuk benua Laurasia dan benua Eurasia, yang menjadi cikal bakal pembentukan benua dan pegunungan yang saat ini ada di seluruh dunia.
Tektonik Pulau Papua pada saat ini berada pada bagian tepi utara Lempeng Indo-Australia, yang berkembang akibat adanya pertemuan antara Lempeng Australia yang bergerak ke utara dengan Lempeng Pasifik yang bergerak ke barat. Dua lempeng utama ini mempunyai sejarah evolusi yang diidentifikasi yang berkaitan erat dengan perkembangan sari proses magmatik dan pembentukan busur gunung api yang berasoisasi dengan mineralisasi emas phorpir dan emas epithermal.
Pengendapan yang sangat intensif dari benua kanguru ini, sambungnya, akhirnya mengangkat sedimen batu ke atas permukaan laut. Tentu saja proses pengangkatan ini berdasarkan skala waktu geologi dengan kecepatan 2,5 km per juta tahun.
Proses ini masih ditambah oleh terjadinya tumbukan lempeng antara lempeng Indo-Pasifik dengan Indo-Australia di dasar laut. Tumbukan lempeng ini menghasilkan busur pulau, yang juga menjadi cikal bakal dari pulau dan pegunungan di Papua.
Akhirnya proses pengangkatan yang terus-menerus akibat sedimentasi dan disertai kejadian tektonik bawah laut, dalam kurun waktu jutaan tahun menghasilkan pegunungan tinggi seperti yang bisa dilihat saat ini.
Bukti bahwa Pulau Papua beserta pegunungan tingginya pernah menjadi bagian dari dasar laut yang dalam dapat dilihat dari fosil yang tertinggal di bebatuan Jayawijaya.
Meski berada di ketinggian 4.800 mdpl, fosil kerang laut, misalnya, dapat dilihat pada batuan gamping dan klastik yang terdapat di Pegunungan Jayawijaya.
Pulau-pulau sekitar
[sunting | sunting sumber]Di sekitar pulau Dolok terdapat beberapa pulau kecil:
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2023" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 1 Juni 2024.
- ^ "Pulau KOLEPOM". www.ppk-kp3k.kkp.go.id. Diakses tanggal 2022-12-17.