Lompat ke isi

Olmek

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
(Dialihkan dari Bangsa Olmek)

Olmek adalah peradaban kuno yang berkembang di Meksiko dari tahun 1500 SM hingga 400 SM, meskipun pada tahun 1600-1500 SM peradaban Olmek awal sudah muncul di sekitar San Lorenzo Tenochtitlán.[1] Peradaban ini terletak di dataran rendah tropis Meksiko tengah bagian selatan, yang kini merupakan bagian dari negara bagian Veracruz dan Tabasco.

Peradaban ini merupakan peradaban pertama di Mesoamerika dan menjadi dasar untuk peradaban-peradaban berikutnya. Misalnya, di peradaban Olmek berlangsung praktik penusukan diri dan permainan bola, yang kemudian dipraktikkan di peradaban-peradaban Mesoamerika berikutnya.

Salah satu unsur penting dalam peradaban Olmek adalah karya seninya, terutama peninggalan kepala batu raksasa. Peradaban ini pertama kali ditemui melalui artefak yang dibeli oleh kolektor di pasar seni pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20.

Asal usul

[sunting | sunting sumber]

Suku bangsa dalam peradaban Olmek mempunyai leluhur dari ras Arya. Sebagian anggota ras Arya bermigrasi ke arah timur setelah sebagian lainnya mengalahkan bangsa Dravida dan membaur dengan mereka. Migrasi ke timur menghasilkan suku bangsa-suku bangsa baru di kawasan Amerika Tengah yang dikenal sebagai suku Indian. Suku-suku ini kemudian membentuk beberapa peradaban yang salah satunya adalah peradaban Olmek.[2]

Peradaban Olmek termasuk peradaban kuno yang berkembang di Meksiko.[3] Perkembangannya dimulai pada 1400 SM.[4] Cakupan perkembangannya di kawasan Mesoamerika.[5] Peradaban Olmek merupakan peradaban pertama yang mempengaruhi perkembangan kebudayaan manusia di Mesoamerika. Peninggalan peradaban Olmek pertama kali ditemukan di Kota San Lorenzo.[6]

Pembangunan

[sunting | sunting sumber]

Peradaban Olmek telah mencapai tahap pembangunan kota-kota besar yang memiliki pemerintahan tersendiri. Masa pengaruh pembangunan ini dimulai sejak 1200 SM hingga 300 SM dengan pemerintahan yang kompleks.[7] Peradaban Olmek melingkupi wilayah Mesoamerika,[8] khususnya di Meksiko dan Karibia.[9] Permukiman mereka dibangun di kawasan hutan di negera Meksiko bagian timur.[10] Lokasinya di wilayah selatan Veracruz yang berdekatan dengan Teluk Meksiko.[11]

Ritual kepercayaan

[sunting | sunting sumber]
Salah satu peninggalan peradaban Olmek dari San Lorenzo Tenochtitlan 1200–900 SM.

Bangsa dalam peradaban Olmek merupakan yang pertama kali mengadakan ritual pengorbanan manusia. Mereka mengadakan persembahan dengan meletakkan tubuh manusia di atas altar berbentuk piramida.[8] Dewa yang disembah oleh bangsa Olmek adalah Dewa Jaguar. Mereka membuat patung-patung dengan wajah-wajah yang menyeramkan.[12] Patung ini dibuat hanya bagian kepalanya saja. Pembuatannya dengan cara memahat batu vulkanik berukuran sangat besar. Berat sebuah batu yang dipahat mencapai 14 ton.[13]

Makanan pokok

[sunting | sunting sumber]

Penanaman cokelat pertama kali diketahui dilakukan oleh suku bangsa dalam peradaban Olmek.[11] Pembuatan cokelat dalam peradaban Olmek memanfaatkan penanaman bibit tumbuhan Theobroma cacao untuk membuat cokelat. Lingkungan penanamannya di wilayah Mesoamerika yang tropis.[14] Suku bangsa di peradaban Olmek juga membudidayakan jagung.[15] Mereka mulai mengenal jagung pada  8000 SM.[16] Mereka juga menjadikan jagung sebagai makanan. Dari kebiasaan ini, penduduk di Eropa dan Asia mulai meniru budaya memakan jagung.[17]

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ Diehl, Richard A. (2004). The Olmecs : America's First Civilization. London: Thames and Hudson. hlm. 9–25. ISBN 0-500-28503-9. 
  2. ^ Miftakhuddin (2019). Kolonialisme: Eksploitasi dan Pembangunan Menuju Hegemoni. Sukabumi: CV Jejak. hlm. 11. ISBN 978-602-474-596-7. 
  3. ^ Al Thagafi, Esam Abid (2020). Al-Bahar, A. H., dan Gautama, C., ed. Duta Antara Dua Kutub. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia. hlm. 53. ISBN 978-602-481-454-0. 
  4. ^ Santo Saba Piliang. Borobudur Bukan Candi. Santo Saba Piliang. hlm. 27. 
  5. ^ Barlian, E., dan Danhas, Y. (2022). Konsep dan Aplikasi Ekologi Manusia. Sleman: Penerbit Deepublish. hlm. 140. ISBN 978-623-02-4157-4. 
  6. ^ Raspati, Adhitya Dwipayana (2021). Estimasi Karakter Raja Zulqarnain dan Lokasi Dinding Penghalang Bimetal. History & Future Book Store. hlm. 21. 
  7. ^ Nugroho, Bambang Wahyu (2016). Diktat Kuliah: Studi Amerika Latin (PDF). Yogyakarta: Jurusan Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. hlm. 6. 
  8. ^ a b Cartwright, Mark (3 Mei 2018). "Sesajen Bangsa Aztek". World History Encyclopedia dalam Bahasa Indonesia. Diakses tanggal 2022. 
  9. ^ Aizid, Rizem (2018). Rusdianto, ed. Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia. Yogyakarta: Diva Press. hlm. 276. ISBN 978-602-5781-01-8. 
  10. ^ Septianingrum 2017, hlm. 156.
  11. ^ a b Habsari, Rinto (2013). Hardiman, Intarina, ed. Terpikat Cokelat: Ide Keren Olahan Cokelat. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 6. ISBN 978-602-03-0042-9. 
  12. ^ Septianingrum 2017, hlm. 155.
  13. ^ Hanaco, Indah (2012). I Love Homeschooling: Segala Sesuatu yang Harus Diketahui tentang Homeschooling. Jakarta: Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. hlm. 33. ISBN 978-979-22-7924-5. 
  14. ^ Andyan Dhauta Dhira (2017). Bariton, Burhan, ed. "Manfaat Cokelat" (PDF). Majalah Inspirasi Sehat Edisi Februari-April 2017: 58. 
  15. ^ Tim Penerbit KBM Indonesia (2020). Ensiklopedi Jagung: Filosofi, Deskripsi, Manfaat, Budidaya dan Peluang Bisnisnya. Bojonegoro: Penerbit Karya Bakti Makmur (KBM) Indonesia. hlm. 12. ISBN 978-623-6509-76-0. 
  16. ^ Bala, Robert (2021). Inspirasi Hidup: Pengalaman Sederhana Sarat Makna. Sleman: PT Kanisius. hlm. 92. ISBN 978-979-21-7038-2. 
  17. ^ Kuntjahjawati SAR, Afriliani, E. D. S., dan Utami, I. T. (2014). "Kajian Perubahan Fisiko-Kimia Tepung Jagung Dengan Metode Penepungan Basah, Kering Dan Nikstamalisasi" (PDF). Prosiding Seminat Nasional Ketahanan Pangan 2014: 26. ISBN 978-602-71704-0-7. 

Daftar pustaka

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]
  • Stone Etchings Represent Earliest New World Writing Scientific American; Ma. del Carmen Rodríguez Martínez, Ponciano Ortíz Ceballos, Michael D. Coe, Richard A. Diehl, Stephen D. Houston, Karl A. Taube, Alfredo Delgado Calderón, Oldest Writing in the New World, Science, Vol 313, Sep 15 2006, pp1610–1614.