Alun-Alun 1 Jepara

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Alun-Alun 1 Jepara
[[Berkas:
Peta
Alun-alun 1 kota Jepara
|250px]]
Lokasi alun-alun 1 kota Jepara
Informasi
Lokasi kelurahan Kauman kecamatan Jepara kabupaten Jepara.
Negara  Indonesia
Koordinat 6°35′23″S 110°40′02″E / 6.5897568°S 110.6673445°E / -6.5897568; 110.6673445Koordinat: 6°35′23″S 110°40′02″E / 6.5897568°S 110.6673445°E / -6.5897568; 110.6673445
Pengelola Pemkab Jepara
Dibuat oleh Pemkab Jepara
Gaya Jawa (Taman Jepara)
Fasilitas  • Lapangan Upacara
 • Tiang Bendera
 • Pepohonan
 • Tanaman Bunga
 • Pohon Beringin
 • Trotoar

Alun-alun 1 Jepara adalah pusat kota Jepara yang dicirikan oleh sebidang tanah yang luas. Di sekelilingnya ada bangunan-bangunan fungsional yaitu Masjid Agung Jepara, Museum Kartini, Pendapa Jepara, Kantor Bupati Jepara, KODIM 0719 Jepara. Alun-Alun 1 Jepara menjalankan fungsi sakral, yang dimaksudkan fungsi sakral adalah untuk kegiatan upacara-upacara religius, adat, dan pemerintahan.

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Alun-alun 1 Jepara sudah ada sejak dahulu, yang dulunya dimanfaatkan untuk tempat pembuangan sampah, pengumuman dari Penguasa, Jeparan juga sebagai tempat menyampaikan aspirasi rakyat terhadap pemimpinnya.

Keunggulan[sunting | sunting sumber]

Alun-alun 1 Jepara merupakan Alun-alun terbaik[1] di Jawa Tengah karena lokasi alun-alun yang dekat dengan tempat wisata yaitu Museum Kartini, Taman Baca, Shopping Centre Jepara, Masjid Agung Jepara, Pendapa Jepara, Benteng VOC, Pasar Ratu, dll.

Fungsi[sunting | sunting sumber]

Alun-alun 2 Jepara berfungsi profan, sedangkan Alun-alun 1 Jepara berfungsi sakral, yang dimaksudkan fungsi sakral adalah untuk kegiatan upacara-upacara religius, adat, dan pemerintahan. Sehingga alun-alun ini hanya digunakan untuk acara Upacara Keagamaan seperti Shalat Istisqa', Pengajian, dll. Serta untuk Upacara Pemerintahan seperti Upacara 17 Agustus, Upacara Hari Pramuka, Upacara Hari Kebangkitan Nasional, dll. Juga untuk Upacara Adat seperti Jepara Thongtek Carnival, Jepara Bedug Festival, Jepara Cultural Festival, Festival Kartini.

Letak[sunting | sunting sumber]

Alun-alun kota 1 Jepara terdapat di sebelah timur Alun-Alun 2 Jepara, Alun-Alun 1 Jepara di Jl. Raden Ajeng Kartini, kelurahan Kauman kecamatan Jepara kabupaten Jepara provinsi Jawa Tengah 59411, Indonesia. Yaitu berada[2] di pusat kota, berada di depan Pendapa Jepara (tempat pemerintah kota). Biasa digunakan untuk peringatan hari nasional, tempat berkumpul keluarga dan anak muda, dengan nuansa alam yang sejuk dan juga dekat dengan banyak tempat makan (Shopping Centre Jepara), Museum Kartini.

Perbedaan[sunting | sunting sumber]

Jepara memiliki 2 Alun-alun perbedaannya adalah:

  • Alun-alun 1 Jepara sebagai alun-alun pusat Pemerintahan Kabupaten Jepara, sedangkan di Alun-alun 2 Jepara sebagai alun-alun Pemerintah Kecamatan Jepara
  • Alun-alun 1 Jepara sebagai alun-alun untuk upacara Pemkab Jepara, sedangkan di Alun-alun 2 Jepara untuk upacara Pemerintah Kecamatan Jepara
  • Alun-alun 1 Jepara tidak boleh ada PKL (Pedagang Kaki Lima), sedangkan di Alun-alun 2 Jepara diperbolehkan ada PKL (Pedagang Kaki Lima)

Tujuan[sunting | sunting sumber]

Kota merupakan sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum. Kota juga merupakan pusat permukiman, suatu hasil dari proses kehidupan komunitas, serta suatu ruang / wadah yang di dalamnya terkait manusia dengan kehidupannya. Proses yang dialami suatu kota sangatlah panjang, perjalanan sejarah kehidupan sosial budaya, politik, ekonomi, menerangkan catatan sendiri dalam memori kota. Suatu produk sejarah kota (artefak) seharusnya diperhatikan keberadaannya agar kota yang terus berkembang tidak kehilangan karakter khasnya (identitas kota), yang jika dipadukan dengan sosial budaya masyarakat sekaligus merupakan spirit kota. Spirit kota memiliki peranan penting untuk menjaga image kota agar bisa terus bertahan dalam menjalani perubahan waktu. Salah satu unsur yang penting dalam suatu kota adalah dengan adanya ruang terbuka atau open space. Ruang terbuka hijau merupakan suatu kawasan yang dimanfaatkan sebagai unsur keseimbangan ekosistem perkotaan. Pada lingkup perkotaan di Kota Jepara, ruang terbuka hijau direncanakan berupa taman-taman kota, lapangan olahraga, tempat-tempat bermain anak, dan sebagai tempat upacara. Alun – alun yang berada pada pusat-pusat kota diarahkan sebagai “landmark” kota yang memberikan dukungan terhadap terbentuknya citra Kota Jepara. Dalam hal ini alun-alun kota Jepara direncanakan untuk menjadi “public space” yang mengakomodasi[3] berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, seperti senam, jogging, upacara, dan berbagai event.

Beringin Keraton[sunting | sunting sumber]

Asal usul beringin alun-alun Jepara daunya terbalik, Beringin kraton atau sering disebut Ringin Kraton yang terletak di alun alun kota Jepara ini umurnya sudah ratusan tahun Konon kabarnya ringin ini dulunya berada di Kerajaan Kalingga Kok bisa ada di alun-alun Jepara ya...gimana ceritanya.. Menurut kabar cerita beringin ini dulunya pindahan dari Kerajaan Kalingga yang awalnya pada saat penanamanya si penanam tidak sengaja dengan menanam terbalik atau nyungsang jadi sebenarnya adalah (RINGIN SUNGSANG) Berhubung ringin ini ada di wilayah kerajaaan Kalingga maka ringin ini di namakan (RINGIN KERATON) dan yg membuat berbeda dan unik dari ringin ini adalah semua taliair daunya semuanya terbalik atau menonjol ke atas dan bawahnya rata (nyungsang). Untuk lebih jelasnya bisa di lihat sendiri di pojok alun-alun 1 Jepara tepatnya sebelah tenggara alun-alun.

Rencana[sunting | sunting sumber]

Alun-Alun 1 Jepara direnovasi/direhabilitasi dengan Konsep gaya Jepara (Kerajaan Kalingga, Kerajaan Kalinyamat, dan Kartini), terlihat adanya pagar tongkat kayu khas dari Kerajaan Kalingga sebab Ibu kota Kalingga dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu, Gapura candi bentar dan Paduraksa Mantingan khas dari Kerajaan Kalinyamat, dan Bunga Kantil khas dari Kartini sebab Kartini mendapatkan ide inspirasinya ketika dia sedang di tempat kesukaannya yaitu di bawah pohon Kantil. Alun-Alun 1 Jepara di rehabilitasi dengan cara: denya.

  1. Membangun Basement di bawah lapangan Alun-Alun 1 Jepara untuk solusi parkir kendaraan pengunjung alun-alun juga dapat menjadi solusi menanggulangi banjir seperti yang di lakukan di Negara Belanda.
  2. Membangun Gapura Paduraksa khas Jepara disebelah Barat Alun-Alun 1 Jepara untuk dibuat memanjang di Alun-Alun 1 Jepara, Sebagai background (latar belakang) tempat duduk tamu undangan dalam upacara dan di tengahnya adalah podium Pembina Upacara (Bupati Jepara). Serta membangun Gapura Candi Bentar khas Jepara di sisi timur Alun-Alun 1 Jepara. Rencananya Alun-Alun 1 Jepara dibangun seperti Taman Blambangan (Alun-Alun Kabupaten Banyuwangi) yaitu terdapat Gerbang Candi Bentar khas daerah tersebut dan Paduraksa khas daerah tersebut pula.
  3. Membangun Gerbang Gapura Candi Bentar khas Jepara di Timur Alun-Alun 1 Jepara di tengahnya gapura terdapat anak tangga untuk naik dari trotoar ke alun-alun.
  4. Membangun Taman kecil dan Menanami tanaman bunga warna merah dan menanam tanaman bunga warna putih disisi selatan dan juga di utara alun-alun
  5. membangun jalan miring (bagi disabilitas) disebelah utara dan timur alun-alun, jalan miring tersebut untuk mempermudah bagi pengguna kursi roda untuk ke Alun-Alun 1 Jepara.
  6. Menanami Pohon Kalimosodo di pojok arah barat daya Alun-Alun 1 Jepara, dan Pohon Dewandaru pada bagian barat laut Alun-Alun 1 Jepara, pada pojok arah Timur Laut Alun-Alun 1 Jepara di tanami Pohon Stigi, sedangkan pada pojok arah tenggara sudah terdapat pohon Beringin Keraton.
  7. Menanami Pohon khas Jepara yaitu Pohon Kantil di pojok timur laut alun-alun 1 Jepara, karena pohon Kantil adalah di mana R.A. Kartini mendapatkan ide-idenya.
  8. Memasang Ornamen Pagar Tonggak Kayu yaitu pagar dengan bentuk menyerupai pagar tongkat kayu khas dari Pagar Keraton Kerajaan Kalingga sebab Ibu kota Kalingga dikelilingi oleh tembok yang terbuat dari tonggak kayu. Pagar Tonggak Kayu di hiasi ukiran khas Jepara, dan diberi lampu yang menyorot replika tonggak kayu tersebut.
  9. Menanami Pohon Merah dan Putih yaitu Pohon Maple Merah dan Pohon Maple Putih di sepanjang barat Alun-Alun 1 Jepara dan sepanjang timur Alun-Alun 1 Jepara, karena Pohon Maple merupakan memiliki makna si pemikir mandiri, sedangkan yang ditanam yang pohon mapel merah dan pohon maple putih dengan alasan makna nasionalis terhadap Republik Indonesia.
  10. Memasang Papan Kalender Event di sebelah selatan alun-alun 1 Jepara.
  11. Membangun Tulisan Raksasa ALUN-ALUN 1 JEPARA di sebelah selatan Alun-Alun 1 Jepara.
  12. Membangun Taman Bunga di sisi barat alun-alun, atau bisa juga ditanam di sisi kanan dan sisi kiri Gapura Paduraksa dan Gapura Candi Bentar Menanami Pohon Tabebuya Pink, Pohon Tabebuya Kuning, Pohon Tabebuya Merah, Pohon Tabebuya Putih, Pohon Maple, Pohon Flamboyan, Pohon Bungur, Pohon Sakura,
  13. Membangun Taman Bunga di sisi kanan dan sisi kiri Gapura Paduraksa dan Gapura Candi Bentar Menanami Taman tanaman anti nyamuk, supaya aman bagi anak-anak yang main di alun-alun 1 Jepara. yaitu menanami Bunga lantana, Bunga lavender, Bunga tapak dara, Daun Sirih, citrosa mosquito, mintrosa of lady diana, rosemary, zodia.

Referensi[sunting | sunting sumber]