Abatis

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Abatis digunakan dalam perang untuk membendung gerak maju musuh di bawah hujan tembakan selama mungkin.

Abatis adalah bangunan pertahanan medan berupa perintang yang terbuat (pada zaman modern) dari dahan-dahan pohon yang dijajarkan dengan ujung-ujung ranting yang diruncingkan dan diarahkan ke pihak musuh. Dahan-dahan tersebut biasanya diatur sedemikian rupa sehingga saling menyangsang, atau dirangkai dengan ikatan kawat. Abatis dapat digunakan ala kadarnya atau dikombinasikan dengan perintang kawat dan berbagai macam perintang lain.[1]

Sejarah[sunting | sunting sumber]

Abatis darurat pasukan Jepang dalam Perang Dunia II

Abatis terbukti sudah digunakan semenjak zaman Kekaisaran Romawi, dan masih digunakan dalam Perang Saudara Amerika.[2]

Abatis model klasik digunakan dalam Pertempuran Carillon sewaktu Perang Tujuh Tahun berkecamuk. Pasukan Prancis yang hanya terdiri atas 3.600 orang serdadu mampu mengalahkan pasukan gabungan Inggris dan Kolonial yang terdiri atas 16.000 orang serdadu berkat rangkaian padat abatis yang dipasang membentengi garis depan pertahanan mereka. Pasukan Inggris nyaris tidak mampu menerobos benteng abatis Prancis dan terpaksa mundur membawa kira-kira 2.600 korban. Abatis digunakan dalam Pertempuran Chateauguay pada tanggal 26 Oktober 1813, saat pasukanvoltigeur Kanada yang hanya terdiri atas kira-kira 1.300 orang serdadu di bawah pimpinan Charles-Michel de Salaberry berhasil mengalahkan pasukan Amerika yang terdiri atas kira-kira 4.000 orang serdadu. Abatis juga digunakan dalam Pertempuran Plattsburgh.

Konstruksi abatis[sunting | sunting sumber]

Abatis raksasa, terbuat dari pohon-pohon utuh, dapat dijadikan perintang anti kendaraan tempur yang efektif. Formasi ini dapat dibuat dengan bantuan peledak (lihat tunggul-tunggul pohon yang remuk)

Dibanding kawat berduri, kelemahan utama abatis adalah dapat dimusnahkan dengan api. Selain itu, jika abatis dirangkai dengan ikatan tambang alih-alih kawat, maka tambang dapat diretas dalam waktu singkat dengan api, sehingga abatis dapat lekas-lekas disingkirkan dengan bantuan sauh buji.

Kelebihan utama abatis adalah dapat dibuat dengan cepat di medan berhutan bilamana mendadak diperlukan. Abatis dapat dibuat dengan sekadar menebang sebaris pepohonan sedemikian rupa sehingga tumbang dengan ujung mengarah ke pihak musuh. Cara lain adalah menumbangkan pepohonan dengan peledak yang dipasang pada pangkalnya.

Penggunaan abatis pada zaman modern[sunting | sunting sumber]

Lambang abatis Amerika Serikat.

Sekarang ini abatis jarang dijumpai karena sudah digantikan dengan perintang kawat. Meskipun demikian, abatis dapat digunakan sebagai perintang pengganti atau perintang tambahan apabila kawat duri tidak mencukupi. Salah satu bentuk abatis raksasa, yang menggunakan keseluruhan batang pohon, dapat digunakan sebagai perintang darurat anti-tank.

Meskipun jarang digunakan kesatuan-kesatuan militer konvensional modern, abatis secara resmi masih dipakai di dalam latihan-latihan Angkatan Darat dan Korps Marinir Amerika Serikat. Juklak latihan militer di Amerika Serikat sekarang ini memuat arahan bagi para teknisi atau pihak lain yang bertugas membuat perintang-perintang semacam itu untuk menumbangkan pohon-pohon dengan menyisakan tunggul setinggi 1 yard (0,9 m) atau 2 yard (1,8 m). Pohon-pohon ditumbangkan sedemikian rupa sehingga bertumpang-tindih dan membentuk sudut 45 derajat ke arah datangnya musuh. Selain itu, dianjurkan pula agar pohon tetap terhubung dengan tunggulnya dan panjang jalur yang tertutup perintang sekurang-kurangnya mencapai 80 yard (75 m). Di dalam peta-peta militer Amerika Serikat, keberadaan abatis ditandai dengan huruf "V" terbalik disambung garis pendek ke kanan.[3]

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Chisholm 1911.
  2. ^ Personal Memoirs of U. S. Grant, Complete, Bab. XXII
  3. ^ Angkatan Darat Amerika Serikat dan Korps Marinir Amerika Serikat, FM 101-5-1/MCRP 5-2A Operational Terms and Graphics, 30 September 1997

Rujukan[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]