Shenden

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Shenden
Berkas:Shenden Jepara Ramai Pengunjung.JPG
Shenden Ramai Pengunjung
Shenden di Indonesia
Shenden
Lokasi di Indonesia
Informasi
Lokasi Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara
Negara  Indonesia
Koordinat 6°07′36″S 110°24′00″E / 6.1268°S 110.400°E / -6.1268; 110.400Koordinat: 6°07′36″S 110°24′00″E / 6.1268°S 110.400°E / -6.1268; 110.400
Pengelola Pemdes Mulyoharjo
Jenis objek wisata Air
Gaya Sungai Kecil
Fasilitas  • Gazebo (belum ada)
 • Gerbang Gapura Candi Bentar (belum ada)
 • Bilik Ganti Baju (belum ada)
 • Ayunan (belum ada)
 • Pos Keamanan (belum ada)
 • Tempat Sampah (belum ada)

Shenden atau disebut juga Senden adalah sebuah tempat wisata yang berupa sungai kecil dengan air terjun kecil serta alam yang masih cukup asri dan alami. Shenden terletak di Kabupaten Jepara tepatnya di Kelurahan Mulyoharjo.

Lokasi[sunting | sunting sumber]

Shenden terletak dekat dengan pusat kota Jepara sebab tempat ini terdapat di daerah Kelurahan Mulyoharjo Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara.

Nuansa[sunting | sunting sumber]

Shenden merupakan sebuah tempat untuk berwisata yang terdapat di Desa Mulyoharjo, Kecamatan Jepara, Kabupaten Jepara. Ketika kita kesana akan dimanjakan pemandangan yang asri meskipun tempatnya terdapat di daerah kota. Shenden terdapat banyak pepohonan besar, grojogan, dan sungai yang airnya sangat bersih.

Banyak pengunjung yang berwisata ke Shenden biasanya mereka mandi dan berenang, juga ada yang hanya berfoto-foto, ada juga yang hanya menikmati suasana sambil berpiknik bersama pacar, teman, ataupun keluarga. Gemricik air dan kicauan burung menjadikan Shenden sangat menenangkan hati bagi para pengunjung.

Panorama[sunting | sunting sumber]

Sungai dengan aliran air berundak itu berada di tengah-tengah perkebunan warga. Dari pemukiman warga menuju Shenden harus ditempuh dengan jalan kaki sejauh 200 meter. Jika dibandingkan dengan sungai-sungai pada umumnya di Kabupaten Jepara, Sungai Shenden menawarkan panorama alam yang indah.

Shenden lebih banyak pengunjung pada musim kemarau dibanding pada musim penghujan. Karena ketika musim penghujan apabila mau mandi di sungai Shenden harus bisa menguasai tehnik berenang, kalau tidak bisa berenang maka tenggelam, sebab di musim penghujan sungai Shenden mencapai kedalaman 2,5 meter. Karenanya, pengunjung banyak mendatangi Sungai Shenden ketika musim kemarau karena kedalaman sungai di bawah 1 meter, sehingga aman bagi pengunjung yang tidak bisa berenang untuk merasakan mandi di sungai Shenden.

Musibah[sunting | sunting sumber]

Pada musim penghujan pernah ada seorang mahasiswa tenggelam[1] di sungai Shenden, dikarenakan tidak bisa berenang.[2] Sebab di musim penghujan kedalaman sungai Shenden mencapai 2,5 meter. Karenanya, Shenden didatangi banyak pengunjung pada musim kemarau, selain karena lebih aman sebab airnya tidak dalam dan tidak terdapat arus sungai yang deras, juga untuk menyegarkan diri di musim kemarau yang panas.

Galeri[sunting | sunting sumber]

Perencanaan[sunting | sunting sumber]

Kepala Desa Mulyoharjo memiliki berencana mengalokasikan 20% dana desa (BUMDes) untuk membangun wisata di Desa Mulyoharjo, yaitu mengembangkan "Sungai Shenden" menjadi objek wisata, dengan cara menambah fasilitas yang dapat menjadi daya tarik untuk berkunjung ke Shenden, ialah:

  • Membangun Gazebo atap genteng wuwungan khas Jepara di sekitar Shenden
  • Membangun Akses Jalan menuju Shenden
  • Membangun Bangku Taman yang terbuat dari semen tetapi didesain dan dicat menyerupai bangku kayu
  • Membangun tempat parkir sepeda, motor, mobil
  • Memasang papan peringatan terbuat dari kayu dan ukir
  • Memasang petunjuk jalan terbuat dari kayu dan ukir
  • Memasang tempat sampah organik dan non organik
  • Menanami tanaman bunga supaya suasananya lebih menarik
  • Memasang Mainan Anak-Anak (Perosotan, Ayunan, Jungkat-Jungkit, dll) terbuat dari kayu dan ukir
  • Membangun Taman Pepohonan dengan desain modern bertema taman Japanese Echo Park, dan menanam pohon hias:
  1. Pohon Bungur
  2. Pohon Jacaranda
  3. Pohon Flamboyan
  4. Pohon Tabebuya
  5. Rumput jepang (rumput hias)

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-05-24. Diakses tanggal 2015-05-27. 
  2. ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-06-26. Diakses tanggal 2015-05-27. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]