Kiraman Katibin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Kirâman Kâtibîn (Arab: كراماً كاتبين) adalah dua malaikat yang terletak di bahu kanan dan kiri setiap makhluk-Nya. Menurut syariat Islam, jika ada seseorang yang melakukan amal (perbuatan) yang lebih dominan, maka ia akan dikirim berdasarkan perbuatan semasa hidupnya di dunia, entah ke Jannah atau Jahannam. Para malaikat ini termasuk dalam golongan Hafazhah (Para Penjaga).

Kirâman Kâtibîn dalam Al Qur'an[sunting | sunting sumber]

Tidak ada penjelasan lebih lanjut bahwa apakah nama-nama malaikat itu bernama Raqib dan Atid, yang dikenal sebagai Kirâman Kâtibîn. Pada akhir salat, umat muslim beraliran sunni selalu menghormati para malaikat ini.[1]

Kedua malaikat ini disebutkan dalam Al Qur'an pada surah Qaaf, Al Infithaar, Ar-Ra’du dan Az-Zukhruf, yang berbunyi:

Kitab amal manusia dan jin di Mahsyar[sunting | sunting sumber]

Kedua malaikat ini terkenal juga sebagai "Pencatat Yang Mulia", mereka menjadi saksi dan telah menuliskan kitab amal manusia dan jin, kitab amal akan beterbangan dari 'Arsy kearah leher tiap-tiap makhluk pada "Hari Penghakiman" di Mahsyar. Sesuai dengan beberapa surah di dalam Al-Qur'an, yaitu:

Konsep ini hampir sama dengan ajaran agama Kristen, yaitu tentang malaikat penjaga, walaupun konsep ini sedikit berbeda, lebih pro-aktif dan lebih berusaha keras untuk menjaga makhluk dalam tugasnya.

Lima malaikat bersama manusia[sunting | sunting sumber]

Dalam riwayat yang lain dijelaskan, ada lima malaikat yang menyertai manusia, yaitu:

  • Dua malaikat menjaga pada malam hari,
  • Dua malaikat menjaga pada siang hari, dan
  • Satu malaikat yang tidak pernah berpisah dengannya.

Hal tersebut dijelaskan dengan firman Allah yang artinya:

Yang dimaksud malaikat yang bergantian yaitu malaikat malam dan siang yang melindunginya dari setan dari golongan jin dan manusia. Kedua malaikat menulis amal kebaikan dan kejelekan di antara kedua bahunya, lidahnya sebagai pena, mulutnya sebagai tempat tinta dan ludahnya sebagai tinta, keduanya menulis amal manusia sampai datang hari kematiannya.

Allah berfirman tentang malaikat Kiraman Katibin: "Aku menanamkan mereka Kiraman Katibin karena ketika menulis amal kebaikan mereka naik ke langit dan memperlihatkannya kepada Allah dan mereka bersaksi atas hal tsb. dengan berkata: "Sesungguhnya hambaMu si fulan berbuat sesuatu kebaikan demikian dan demikian," dan ketika menulis atas seorang hamba amal kejelekan, mereka naik dan memperlihatkannya kepada Allah dengan rasa susah dan gelisah. Maka Allah berfirman pada malaikat Kiraman Katibin: "Apa yang diperbuat oleh hambaKu?" Mereka diam hingga Allah berfirman untuk yang kedua dan ketiga kalinya, lalu mereka berkata: "Ya Tuhanku, Engkau Dzat yang menutupi aib dan Engkau memerintahkan hamba-hambaMu agar menutupi aib-aib mereka. Sesungguhnya setiap hari mereka membaca kitabMu dan mereka mengharap kami menutupi aibnya." Lalu malaikat Kiraman Katibin mengatakan yang mereka ketahui tentang apa yang diperbuat seorang hamba. Allah berfirman: "Maka sesungguhnya kami menutupi aib-aib mereka dan Engkaulah Dzat Yang Maha Mengetahui aib-aib."

Lihat pula[sunting | sunting sumber]

Catatan kaki[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

Pranala luar[sunting | sunting sumber]