Karim Suryadi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Karim Suryadi
Lahir(1970-08-14)14 Agustus 1970
Subang
KebangsaanIndonesia
AlmamaterUniversitas Pendidikan Indonesia
Universitas Padjajaran
PekerjaanDosen
Dikenal atasPengamat Politik
Suami/istriTusti Setiawati, S.Pd.
AnakNadhila Zulfa Khairani

Prof. Dr. H. Karim Suryadi, M.Si. (lahir 14 Agustus 1970), adalah Guru Besar (Profesor) Komunikasi Politik pada Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia [1] yang menjabat Dekan Fakultas Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia periode 2010-2016.[2]

Selain sebagai akademisi, ia juga dikenal sebagai pengamat politik,[3][4] peneliti, narasumber,[5] kolomnis,[6] dan penulis.[7] Sosoknya sering tampil sebagai narasumber talkshow dan diskusi politik di media televisi nasional seperti Metro TV,[8] TVOne,CNN Indonesia dan televisi lainnya.

Namanya pernah disebut sebagai salah satu tokoh Jawa Barat yang diunggulkan sebagai calon menteri pada Pemerintahan Presiden Joko Widodo.[9] Adapun di tingkat regional Jawa Barat alumni PPKn Universitas Pendidikan Indonesia ini disebut sebagai tokoh yang diperhitungkan menjadi bakal calon Gubernur Jawa Barat 2018.[10]

Pendidikan[sunting | sunting sumber]

Karim mengawali pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Pasanggrahan I, Subang, lulus tahun 1982. Ia melanjutkan ke SMP Negeri 2 Subang, lulus tahun 1985. Sejak kecil ia bercita-cita menjadi guru sehingga mengantarkannya pada Sekolah Pendidikan Guru Negeri Subang, lulus tahun 1988. Adapun gelar Sarjana Pendidikan ia peroleh pada Jurusan PMPKN FPIPS IKIP Bandung lulus 1993. Gelar Magister Ilmu Sosial pada bidang kajian utama Ilmu Komunikasi di Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran, lulus 1999. Begitu pula gelar Doktor Ilmu Sosial (Komunikasi Politik) pada kampus yang sama yaitu Program Pascasarjana Universitas Padjadjaranlulus 2006. Setahun kemudian sempat mengikuti 'Training for Educator and Community Leader', Heartland International di Amerika Serikat tahun 2007.[butuh rujukan]

Aktif menulis[sunting | sunting sumber]

Semasa menjadi mahasiswa pada jurusan PMPKN Universitas Pendidikan Indonesia Karim aktif menulis. Ia sering mengikuti lomba menulis mahasiswa tingkat nasional. Beberapa lomba menulis yang diikutinya berhasil meraih juara. Pengalamannya terlibat dalam dunia kepenulisan itulah yang menghantarkannya menjadi penulis produktif saat ini. Setiap hari Selasa tulisannya dimuat dalam rubrik kolom Pikiran Rakyat online. Saat ini ia menjadi kolomnis tetap Pikiran Rakyat.[11] Selain itu tulisannya juga dimuat di harian media Kompas [12].dan surat kabar lainnya.

Karier[sunting | sunting sumber]

Ia mengawali kariernya sebagai dosen CPNS pada Jurusan PMPKN FPIPS IKIP Bandung sejak 1 Februari 1994. Kemampuannya dalam menulis dan meneliti mengantarkannya menjadi Ketua Penyunting Jurnal Civicus Jurusan PMPKN FPIPS UPI sejak 2007. Kariernya melesat ketika pada usia 36 tahun dipercaya menjadi Dekan pada Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Subang. Pada tahun yang sama ia juga menjadi Direktur Riset pada Lembaga Riset Informasi (LRI), Johan Polling, Jakarta. Pada tahun 2009 ia terpilih menjadi Pembantu Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FPIPS Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) sampai tahun 2009. Selanjutnya mulai 2010 sampai 2016 menjabat Dekan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Pendidikan Indonesia. Dalam kapasitasnya sebagai seorang pakar Karim pernah menjadi Dosen Tamu pada College of International Relations, Nihon University, Japan tahun 2008.[butuh rujukan]

Organisasi[sunting | sunting sumber]

Dalam organisasi profesi, Karim menjabat sebagai Pengurus Pusat Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia (ISKI) periode 2008-2012, Sekretaris Eksekutif Pengurus Pusat Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) masa bakti 2012-2017.[13] Wakil Ketua Umum Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial (HIPIIS) Jawa Barat, Dewan Penasehat Ikatan Alumni PPKn Universitas Pendidikan Indonesia periode 2014 sampai 2019,[14] dan Dewan Pakar Pengurus Pusat Komunitas Nasional Masyarakat Sunda (Komnas Sunda) periode 2016 sampai dengan sekarang.[15]

Karya Tulis[sunting | sunting sumber]

Buku[sunting | sunting sumber]

  • “Balihocracy”: Komunikasi Politik dan Orientasi Pemasaran dalam Pemilu, Bandung, Pusat Studi Agama dan Pembangunan, Yayasan Indonesia Gemilang, Cet. 1, 2009.
  • Sistem dan Kebijakan Komunikasi Penyiaran di Indonesia, Bandung, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat (KPID Jabar), Cet. 1, Maret 2009.
  • PKN dan Masyarakat Multi Kultural, Bandung, Prodi Pendidikan Kewarganegaraan Sekolah Pascasarjana UPI, Cet. 1, Mei 2008.
  • Etnopedagogi: Landasan Praktik Pendidikan dan Pendidikan Guru, Bandung, PT Kiblat Buku Utama, Cet. 1, Maret 2009.
  • Anggota Editor Buku Dinamika Penyiaran di Jawa Barat, Bandung, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Jawa Barat, Cet. 1, Februari 2008.
  • Ketua Editor buku Potret Profesionalisme Guru dalam Membangun Karakter Bangsa: Pengalaman Indonesia dan Malaysia, Bandung, UPI Press, Cet. 1, 2010.
  • Board of editor in Proceeding of the 3rd Internastional Hospitality and Tourism Conference (IHTC 2016) and 2nd Internastional Seminar on Torisme (ISOT 2016): Heritage, Culture and Society: Research Agenda and Best Practice in Hospitality and tourism" CRC Press, Taylor and Francis Group, 2016
  • Menak Senayan: Arsitektur Komunikasi Politik Indonesia, 2017, Bandung: Pustaka Jaya

Penghargaan[sunting | sunting sumber]

Beberapa penghargaan diraih Karim Suryadi. Diantaranya sebagai Dosen Teladan tingkat Universitas Pendidikan Indonesia dan STV Award pada tahun 2008. Ia juga meraih penghargaan Satyalancana Karya Satya X Tahun dan Satyalancana Dwidya Sistha tahun 2008. Pendapat dan analisis politiknya dimuat di media nasional[16] dan dalam kapasitas sebagai analis politik Karim pernah dinobatkan sebagai analis politik yang mencerahkan oleh STV Bandung pada tahun 2004. Karya tulisnya berjudul Pelatihan Penulisan Artikel Populer di Media Cetak dalam Meningkatkan Kompetensi Menulis bagi Guru di Kota Cimahi berhasil menjadi pemenang pengabdian pada masyarakat terbaik II Universitas Pendidikan Indonesia tahun 2015.[17] Prof. Karim dinilai sebagai dosen yang aktif mengisi talkshow di televisi oleh Rektor UPI. Penilaian itu disampaikan Rektor saat Pidato Dies Natalis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ke-63 tanggal 20 Oktober 2017.

Kegiatan lainnya[sunting | sunting sumber]

  • Democratic Training for School and Community Leader, 2007, Heartland International, USA.
  • Visiting Islamic Scholar, 2017, United Kingdom.

Catatan[sunting | sunting sumber]

  1. ^ "Direktori Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia". UPI, Diakses 20 Oktober 2016.
  2. ^ A-208 (8 Maret 2013). "FPIPS UPI Bersiap Rintis Kerjasama Dengan Universitas Twente Belanda". Pikiran-Rakyat.com. Pikiran Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-22. Diakses tanggal 25 Oktober 2016. 
  3. ^ "Prof Bagir: Pers Harus Jadi Perantara Ide-ide"[pranala nonaktif permanen]. Galamedia, 15 Agustus 2016. Diakses 21 Oktober 2016.
  4. ^ "Pengamat: Indonesia Tidak Sedang Menghadapi Musuh " Diarsipkan 2016-10-22 di Wayback Machine.. Metro TV News, 14 Oktober 2015. Diakses 21 Oktober 2016.
  5. ^ Lydia Okva Anjelia (25 September 2015). "Pelajar Kota Bandung Kalah Bersaing Masuk Perguruan Tinggi?". Diakses tanggal 25 Oktober 2016. 
  6. ^ Admin. "Kolomnis". Pikiran-Rakyat.com. Pikiran Rakyat. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-10-25. Diakses tanggal 25 Oktober 2016. 
  7. ^ "Politik ”Balsem"”. Kompas.com, 10 Juli 2013. Diakses 21 Oktober 2016.
  8. ^ "Calon Tunggal vs Calon Boneka". Metro TV, 28 Juli 2015. Diakses 20 Oktober 2016.
  9. ^ "3 Tokoh Asal Jabar Diusulkan Masuk Kabinet Jokowi, Ini Mereka" Diarsipkan 2016-10-21 di Wayback Machine.. Bisnis.com, 25 Juli 2015. Diakses 20 Oktober 2016.
  10. ^ "Siapa Berpeluang Jadi Gubernur Jabar?" Diarsipkan 2016-10-21 di Wayback Machine.. Pikiran rakyat, 3 Maret 2016. Diakses 20 Oktober 2016.
  11. ^ "Profesor Asing" Diarsipkan 2016-10-21 di Wayback Machine.. Pikiran Rakyat.com, 17 Oktober 2016. Diakses 21 Oktober 2016.
  12. ^ "Absurditas Sertifikasi Ulama". Kompas, 22 September 2012. Diakses 21 Oktober 2016
  13. ^ "Pengurus Pusat". AP3KnI, Diakses 21 Oktober 2016.
  14. ^ "Pengurus IKA PKn UPI Periode 2014-2019" Diarsipkan 2016-10-21 di Wayback Machine.. IKA PKn UPI, Diakses 21 Oktober 2016.
  15. ^ "Tentang Kami" Diarsipkan 2016-10-21 di Wayback Machine.. Komnas Sunda, Diakses 21 Oktober 2016.
  16. ^ Dewi Mardiani (12 Oktober 2013). "Pilkada Lewat DPRD Tak Bakal Cegah Dinasti Politik". Republika. Diakses tanggal 25 Oktober 2016. 
  17. ^ Humas UPI (2 Mei 2015). "Dr. Suwatno, Pemenang Poster Terbaik 2014". UPI. Diakses tanggal 25 Oktober 2016. 

Pranala luar[sunting | sunting sumber]