Eperison

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Eperison
Nama sistematis (IUPAC)
(2RS)-1-(4-Etilfenil)-2-metil-3-(1-piperidil)propan-1-one
Data klinis
Nama dagang Myonal
AHFS/Drugs.com International Drug Names
Kat. kehamilan ?
Status hukum Resep dokter
Rute O
Pengenal
Nomor CAS 64840-90-0 N
Kode ATC M03BX09
PubChem CID 3236
DrugBank DB08992
ChemSpider 3123 YaY
UNII 2M2P0551D3 YaY
KEGG D01671 YaY
ChEBI CHEBI:77069 N
ChEMBL CHEMBL1902981 N
Data kimia
Rumus C17H25NO 
SMILES eMolecules & PubChem
  • InChI=1S/C17H25NO/c1-3-15-7-9-16(10-8-15)17(19)14(2)13-18-11-5-4-6-12-18/h7-10,14H,3-6,11-13H2,1-2H3 YaY
    Key:SQUNAWUMZGQQJD-UHFFFAOYSA-N YaY

Eperisone (diformulasi sebagai garam eperison hidroklorida) adalah obat golongan antispasmodik.

Cara kerja eperison ialah dengan merelaksasi otot rangka dan otot polos pembuluh darah, dan menyebabkan penurunan miotonia, peningkatan sirkulasi, dan penekanan refleks nyeri. Obat ini menginhibisi miotonia dengan cara mengurangi nyeri, iskemia, dan hipertonia pada otot rangka, sehingga meringankan rasa kaku dan kelenturan, dan mempermudah gerakan otot [1]

Eperison dapat pula menyebabkan rasa pusing dan tinitus yang berhubungan dengan gangguan serebrovaskular atau spondylosis serviks.

Eperison memiliki efek sedasi yang relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan obat antispasmodik lain. Hal ini mempermudah pemberian obat pada pasien dan menjadikannya obat pilihan bagi pasien yang membutuhkan terapi antispasmodik tanpa mengurangi tingkat kesadaran.

Obat eperison di Jepang

Eperison juga mempermudah gerakan volunter ekstremitas atas dan bawah tanpa menurunkan kekuatan otot tersebut. Hal ini berguna selama tahap awal rehabilitasi dan berguna sebagai obat suportif selama terapi rehabilitatif berikutnya.

Indikasi[sunting | sunting sumber]

Preparat[sunting | sunting sumber]

Eperison hidroklorida tersedia dalam dosis 50 mg tablet salut gula, atau sebagai granula 10% pada pemberian oral.[6] Pada masa penelitian eksperimental, obat ini tersedia sebagai sediaan transdermal, dan menunjukkan hasil yang cukup menjanjikan pada hewan pengerat. Akan tetapi, sediaan transdermal eperison ini belum tersedia untuk digunakan manusia.[7]

Dosis dan pemberian obat[sunting | sunting sumber]

Dosis eperison pada orang dewasa adalah 50-150 mg per hari dalam dosis terbagi, diminum setelah makan. Akan tetapi, dosis dapat disesuaikan oleh dokter yang meresepkan. Hal ini bergantung pada faktor-faktor lain seperti beratnya gejala, umur, dan respon pasien terhadap terapi.

Belum ditetapkan secara pasti keamanan eperison untuk penggunaan pada anak-anak. Karenanya, penggunaan eperison pada anak tidak direkomendasikan tanpa penelitian lebih lanjut.[6]

Perlu adanya pengurangan dosis eperison pada orang dengan lanjut usia, dan pasien lansia harus dipantau secara ketat untuk tanda-tanda hipofungsi fisiologis selama pengobatan dengan eperison.[6]

Penggunaan selama kehamilan dan menyusui[sunting | sunting sumber]

Belum ada penelitian yang menyebutkan eperison aman untuk digunakan oleh ibu hamil. Oleh karena itu, obat ini hanya boleh digunakan pada wanita hamil, jika manfaat yang diharapkan jauh lebih besar daripada kemungkinan risiko yang terkait dengan pengobatan. Produsen Myonal merekomendasikan obat ini tidak digunakan selama menyusui. Jika penggunaan eperison tidak bisa dihindari, pasien disarankan untuk berhenti menyusui selama masih mengkonsumsi eperison. Eperison telah terbukti diekskresikan ke dalam ASI pada penelitian pada hewan (pada tikus).

Farmakologi[sunting | sunting sumber]

Kontraindikasi[sunting | sunting sumber]

Eperison dikontraindikasikan pada pasien yang diketahui hipersensitif terhadap obat ini.

Efek samping obat ini antara lain: relaksasi berlebih (sangat jarang), mengantuk, gangguan pencernaan, nyeri perut, mual, muntah, anoreksia, diare, sembelit, vertigo, sakit kepala, insomnia, ruam kulit, dll.[8]

Perhatian[sunting | sunting sumber]

Penggunaan eperison pada pasien yang memiliki riwayat hipersensitivitas terhadap obat apa pun harus dilakukan dengan hati-hati. Pemberian pada pasien dengan gangguan fungsi hati dapat memperburuk disfungsi hati.

Gejala kelemahan, pusing, kantuk atau gejala lainnya dapat terjadi akibat efek obat ini. Jika terdapat gejala tersebut di atas, dosis obat dapat dikurangi atau dihentikan secara permanen. Pasien harus diperingatkan untuk menghindari aktivitas yang membutuhkan kewaspadaan lebih, seperti mengoperasikan mesin atau berkendara.[6]

Interaksi obat[sunting | sunting sumber]

Terdapat laporan mengenai gangguan akomodasi mata yang terjadi setelah penggunaan obat tolperison hidroklorida dan metokarbamol secara bersamaan.[9][10]

Keamanan dalam overdosis[sunting | sunting sumber]

Gejala kejang dilaporkan terjadi pada bayi setelah pemberian eperison secara tidak sengaja.[11]

Catatan[sunting | sunting sumber]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Yang SI, Park HY, Lee SH, et al. (July 2004). "Transdermal eperisone elicits more potent and longer-lasting muscle relaxation than oral eperisone". Pharmacology. 71 (3): 150–6. doi:10.1159/000077449. PMID 15161997. 
  2. ^ "eperisone Summary Report - CureHunter". www.curehunter.com. 
  3. ^ Bose K (1999). "The efficacy and safety of eperisone in patients with cervical spondylosis: Results of a randomized, double-blind, placebo-controlled trial". Methods Find Exp Clin Pharmacol. 21 (3): 209–13. doi:10.1358/mf.1999.21.3.534831. PMID 10389124. 
  4. ^ a b "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-02-06. Diakses tanggal 2008-09-01. 
  5. ^ "Efficacy and safety of eperisone in patients with low back pain: a double blind randomized study". europeanreview.org. 17 October 2012. 
  6. ^ a b c d "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2009-12-29. Diakses tanggal 2008-09-01. 
  7. ^ Yang Sang-In; Park Ha-Young; Lee Sang-Ho; Lee Seung-Jin; Han Ok-Yeun; Lim Sung-Cil; Jang Choon-Gon; Lee Wan-Suk; Shin Young-Hee (July 2004). "Transdermal eperisone elicits more potent and longer-lasting muscle relaxation than oral eperisone". Pharmacology. 71 (3): 150–6. doi:10.1159/000077449. PMID 15161997. 
  8. ^ "Archived copy" (PDF). Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 2010-11-28. Diakses tanggal 2010-06-12. 
  9. ^ "Perilax Dosage & Drug Information | MIMS Indonesia". www.mims.com. Diakses tanggal 2021-09-22. 
  10. ^ "Methocarbamol (Professional Patient Advice)". Drugs.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2021-09-22. 
  11. ^ Tanno K, Narimatsu E, Takeyama Y, Asai Y (May 2007). "Infantile case of seizure induced by intoxication after accidental consumption of eperisone hydrochloride, an antispastic agent". Am J Emerg Med. 25 (4): 481–2. doi:10.1016/j.ajem.2006.09.002. PMID 17499672.