Balai Pengelolaan Hutan Mangrove
artikel ini perlu dirapikan agar memenuhi standar Wikipedia. |
Balai Pengelolaan Hutan Mangrove (disingkat BPHM) adalah unit pelaksana teknis dibawah Direktorat Jenderal Bina Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Perhutanan Sosial Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Indonesia. Lembaga ini memiliki tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program, pengembangan kelembagaan, pengelolaan sistem informasi, pemantauan dan evaluasi pengelolaan hutan mangrove.
Daftar BPHM[sunting | sunting sumber]
Saat ini terdapat 2 BPHM yang masing-masing berada di;
Wilayah Kerja BPHM[sunting | sunting sumber]
Wilayah Kerja BPHM Wilayah I[sunting | sunting sumber]
- Provinsi Banten
- Provinsi DKI Jakarta
- Provinsi Jawa Barat
- Provinsi Jawa Tengah
- Provinsi D.I Yogyakarta
- Provinsi Jawa Timur
- Provinsi Bali
- Provinsi Nusa Tenggara Barat
- Provinsi Nusa Tenggara Timur
- Provinsi Sulawesi Utara
- Provinsi Gorontalo
- Provinsi Sulawesi Tengah
- Provinsi Sulawesi Barat
- Provinsi Sulawesi Selatan
- Provinsi Sulawesi Tenggara
- Provinsi Maluku Utara
- Provinsi Maluku
- Provinsi Papua Barat
- Provinsi Papua
Wilayah Kerja BPHM Wilayah II[sunting | sunting sumber]
- Provinsi Sumatera Utara
- Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam
- Provinsi Sumatera Barat
- Provinsi Sumatera Selatan
- Provinsi Riau
- Provinsi Kepulauan Riau
- Provinsi Jambi
- Provinsi Bengkulu
- Provinsi Lampung
- Provinsi Bangka Belitung
- Provinsi Kalimantan Barat
- Provinsi Kalimantan Timur
- Provinsi Kalimantan Selatan
- Provinsi Kalimantan Tengah
Tugas[sunting | sunting sumber]
Berdasarkan Peraturan Menhut Nomor: P.04/Menhut-II/2007 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Pengelolaan Hutan Mangrove, Balai Pengelolaan Hutan Mangrove mempunyai tugas: melaksanakan penyusunan rencana dan program, pengembangan kelembagaan, pengelolaan sistem informasi, pemantauan dan evaluasi pengelolaan hutan mangrove.
Fungsi[sunting | sunting sumber]
Fungsinya adalah sebagai berikut:
- Penyusunan rencana dan program rehabilitasi, perlindungan, pengawetan dan pemanfaatan lestari hutan mangrove;
- Pelaksanaan inventarisasi, identifikasi, koleksi, sortasi, pengelolaan informasi sumberdaya hutan mangrove;
- Pemantauan dan evaluasi pengelolaan hutan mangrove;
- Pengembangan kelembagaan yang meliputi model, sumberdaya manusia, jejaring kerja dan penyebarluasan informasi;
- Pelaksanaan urusan tata usaha Balai.