Vanila: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
[[Image:VanillaExtract.png|thumb|Ekstrak vanilla]]
[[Image:VanillaExtract.png|thumb|Ekstrak vanilla]]
[[Image:VanillaFlowerLongitudinalSection-en.png|thumb|Bunga ''Vanilla planifolia'']]
[[Image:VanillaFlowerLongitudinalSection-en.png|thumb|Bunga ''Vanilla planifolia'']]
[[Image:vanillin.svg|thumb|[[Struktur kimia]] dari vanillin]]


'''Vanilla''' adalah [[pemberi rasa]] yang dihasilkan dari tanaman [[Vanilla (genus)|genus Vanilla]], terutama ''[[Vanilla planifolia]]''. Kata "vanilla"diturunkan dari bahasa Spanyol, {{lang|es|''vaina''}} yang memiliki arti "polong", karena bentuk buah vanila adalah polong.<ref name=Ackerman>{{cite journal |url=http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=1&taxon_id=134375 |title=Vanilla |author=James D. Ackerman |journal=Flora of South America |volume=26 |issue=4 |page=507|date=June 2003 |accessdate=2008-07-22 |quote=Spanish vainilla, little pod or capsule, referring to long, podlike fruits}}</ref> Tumbuhan ini pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat [[Aztec]] [[Mesoamerika]] yang menyebut tanaman ini dengan nama ''tlilxochitl''. [[Hernán Cortés]] membawa vanilla bersama dengan cokelat ke Eropa pasca penjelajahannya di benua Amerika. Vanilla oleh masyarakat Mesoamerika digunakan sebagai salah satu bumbu utama bagi minuman cokelat.<ref name=nashville>{{cite web |url=http://www.herbsocietynashville.org/gardening.htm |title=The Life of Spice |author=The Herb Society of Nashville |publisher=The Herb Society of Nashville |date=2008-05-21 |accessdate=2008-07-23}}</ref>
'''Vanilla''' adalah [[pemberi rasa]] yang dihasilkan dari tanaman [[Vanilla (genus)|genus Vanilla]], terutama ''[[Vanilla planifolia]]''. Kata "vanilla"diturunkan dari bahasa Spanyol, {{lang|es|''vaina''}} yang memiliki arti "polong", karena bentuk buah vanila adalah polong.<ref name=Ackerman>{{cite journal |url=http://www.efloras.org/florataxon.aspx?flora_id=1&taxon_id=134375 |title=Vanilla |author=James D. Ackerman |journal=Flora of South America |volume=26 |issue=4 |page=507|date=June 2003 |accessdate=2008-07-22 |quote=Spanish vainilla, little pod or capsule, referring to long, podlike fruits}}</ref> Tumbuhan ini pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat [[Aztec]] [[Mesoamerika]] yang menyebut tanaman ini dengan nama ''tlilxochitl''. [[Hernán Cortés]] membawa vanilla bersama dengan cokelat ke Eropa pasca penjelajahannya di benua Amerika. Vanilla oleh masyarakat Mesoamerika digunakan sebagai salah satu bumbu utama bagi minuman cokelat.<ref name=nashville>{{cite web |url=http://www.herbsocietynashville.org/gardening.htm |title=The Life of Spice |author=The Herb Society of Nashville |publisher=The Herb Society of Nashville |date=2008-05-21 |accessdate=2008-07-23}}</ref>
Baris 20: Baris 19:


Biji tumbuhan ini tidak akan berkecambah tanpa bantuan [[fungi]] [[mikoriza anggrek]]. Sehinggaa pembudidaya tidak memperbanyak melalui biji melainkan dari secara stek.
Biji tumbuhan ini tidak akan berkecambah tanpa bantuan [[fungi]] [[mikoriza anggrek]]. Sehinggaa pembudidaya tidak memperbanyak melalui biji melainkan dari secara stek.

== Budi daya ==
===Perbanyakan===
Vanilla diperbanyak dengan cara [[stek]] dan [[kultur jaringan]]. Lahan yang dibutuhkan untuk stek umumnya bervariasi, namun yang dibutuhkan setidaknya adalah dengan mengurangi penerimaan cahaya matahari hingga 50% pada tanaman stek dan dibutuhkan jarak yang cukup antar tanaman. Mulsa dan pengairan secukupnya juga diperlukan.<ref name="Elizabeth 2002">{{cite journal |last=Elizabeth |first=K. G. |year=2002 |title=Vanilla: an orchid spice |journal=Indian Journal of Arecanut Spices and Medicinal Plants |volume=4 |issue=2 |pages=96–8}}</ref> Pohon maupun tiang untuk tempat vanilla merambat harus dipersiapkan sebelumnya.

Perbanyakan dengan kultur jaringan dilakukan pertama kali di [[Universitas Tamil Nadu]], India. Perbanyakan ini dilakukan dengan mengambil sel dari ''auxillary bud'' tumbuhan vanilla.<ref>{{cite journal |doi=10.1007/BF01092772 |title=In vitro multiplication of ''Vanilla planifolia'' using axillary bud explants |year=1997 |last1=George |first1=P. S. |last2=Ravishankar |first2=G. A. |journal=Plant Cell Reports |volume=16 |issue=7 |pages=490–4}}</ref><ref>{{cite journal |last1=Kononowicz |first1=H. |last2=Janick |first2=J. |year=1984 |title=In vitro propagation of Vanilla planifolia |journal=HortScience |volume=19 |issue=1 |pages=58–9}}</ref> Perbanyakan secara in vitro juga telah dilakukan melalui kultur kalus, protocorn, node batang, dan ujung akar.<ref>{{cite journal |author=Giridhar P, Ravishankar GA |year=2004 |title=Efficient micropropagation of ''Vanilla planifolia'' Andr. under influence of thidiazuron, zeatin and coconut milk |journal=Indian Journal of Biotechnology |volume=3 |issue=1 |pages=113–8 |url=http://nopr.niscair.res.in/handle/123456789/5837}}</ref> Individu yang didapatkan dari kultur jaringan ditumbuhkan di dalam lab hingga setinggi 30 cm sebelum menjadi [[bibit]] untuk ditanam di lahan maupun [[rumah tanaman]].<ref name="Anilkumar 2004">{{cite journal |last=Anilkumar |first=A. S. |date=February 2004 |title=Vanilla cultivation: A profitable agri-based enterprise |journal=Kerala Calling |pages=26–30 |url=http://www.old.kerala.gov.in/keralacallfeb04/p26-30.pdf}}</ref>


== Kimia ==
== Kimia ==
[[Image:vanillin.svg|thumb|[[Struktur kimia]] dari vanillin]]
{{Main|Vanillin}}
{{Main|Vanillin}}
[[Ekstrak vanilla]] didapatkan dari setiap bagian dari buah, dari kulit sampai bijinya. Ekstrak vanilla merupakan gabungan dari ratusan senyawa yang berbeda, termasuk [[asetaldehida]], [[asam asetat]], [[furfural]], [[asam heksanoat]], [[4-hidroksibenzaldehida]], [[eugenol]], [[metil cinnamat]], dan [[asam isobutirat]], namun yang memberikan aroma vanilla yang khas adalah senyawa [[vanillin]] (4-hydroxy-3-methoxybenzaldehyde). Senyawa minor lainnya yang ikut mempengaruhi rasa yaitu [[piperonal]]. Senyawa utama yaitu vanillin dapat dibuat secara sintetis dari [[fenol]] dan larut dalam [[etanol]].<ref>Gobley, N.-T. (1858) [http://books.google.com/books?id=Yrs8AAAAcAAJ&pg=PA401#v=onepage&q&f=false "Recherches sur le principe odorant de la vanille"] (Research on the fragrant substance of vanilla), ''Journal de Pharmacie et de Chimie'', series 3, vol. 34, pages 401–405.</ref><ref>[http://www.baktoflavors.com/pdf/vanilla%20dafna%20ishs.pdf ]{{dead link|date=May 2010}}</ref>
[[Ekstrak vanilla]] didapatkan dari setiap bagian dari buah, dari kulit sampai bijinya. Ekstrak vanilla merupakan gabungan dari ratusan senyawa yang berbeda, termasuk [[asetaldehida]], [[asam asetat]], [[furfural]], [[asam heksanoat]], [[4-hidroksibenzaldehida]], [[eugenol]], [[metil cinnamat]], dan [[asam isobutirat]], namun yang memberikan aroma vanilla yang khas adalah senyawa [[vanillin]] (4-hydroxy-3-methoxybenzaldehyde). Senyawa minor lainnya yang ikut mempengaruhi rasa yaitu [[piperonal]]. Senyawa utama yaitu vanillin dapat dibuat secara sintetis dari [[fenol]] dan larut dalam [[etanol]].<ref>Gobley, N.-T. (1858) [http://books.google.com/books?id=Yrs8AAAAcAAJ&pg=PA401#v=onepage&q&f=false "Recherches sur le principe odorant de la vanille"] (Research on the fragrant substance of vanilla), ''Journal de Pharmacie et de Chimie'', series 3, vol. 34, pages 401–405.</ref><ref>[http://www.baktoflavors.com/pdf/vanilla%20dafna%20ishs.pdf ]{{dead link|date=May 2010}}</ref>

Revisi per 6 Mei 2014 09.48

Buah vanilla yang telah kering
Ekstrak vanilla
Bunga Vanilla planifolia

Vanilla adalah pemberi rasa yang dihasilkan dari tanaman genus Vanilla, terutama Vanilla planifolia. Kata "vanilla"diturunkan dari bahasa Spanyol, vaina yang memiliki arti "polong", karena bentuk buah vanila adalah polong.[1] Tumbuhan ini pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Aztec Mesoamerika yang menyebut tanaman ini dengan nama tlilxochitl. Hernán Cortés membawa vanilla bersama dengan cokelat ke Eropa pasca penjelajahannya di benua Amerika. Vanilla oleh masyarakat Mesoamerika digunakan sebagai salah satu bumbu utama bagi minuman cokelat.[2]

Usaha awal untuk membudidayakan vanilla tergolong sulit karena vanilla membutuhkan lebah Melipona yang hanya berada di Amerika Tengah. Seorang pakar botani asal Belgia yang pertama kali menemukan hal ini dan berusaha mencari cara untuk melakukan penyerbukan vanilla secara buatan, namun usahanya tidak memuaskan.[3] Metode penyerbukan buatan yang sederhana justru ditemukan oleh seorang budak di pulau Réunion, Edmond Albius, pada tahun 1841 dan menyebabkan vanilla mulai dibudidayakan secara luas.[4]

Ada tiga spesies utama vanilla yang saat ini dikembangkan, dan semuanya merupakan tumbuhan yang dibawa dari Aemrika Tengah.[5] Vanilla planifolia dibudidayakan di Madagaskar, Réunion, dan kawasan tropis lainnya di sekitar Samudera Hindia; Vanilla tahitensis, dibudidayakan di Pasifik Selatan, dan Vanilla pompona dibudidayakan di Samudra Hindia barat, Amerika Tengah, dan Amerika Latin.[6] V. planifolia adalah yang paling banyak dibudidayakan di dunia.[7][8] Vanilla planifolia menghasilkan ekstrak vanilla terbanyak dibandingkan kedua spesies tersebut.[9]

Vanilla merupakan rempah-rempah yang paling mahal di dunia setelah saffron karena vanilla membutuhkan banyak tenaga kerja untuk mendapatkannya.[10][11] Di Amerika Selatan, tumbuhan Leptotes bicolor digunakan sebagai pengganti vanilla.

Biologi

Vanila tumbuh sebagai tumbuhan merambat yang membutuhkan tumbuhan lain atau tiang sebagai tempatnya merambat. Di Reunion, tumbuhan ini dipelihara bersama dengan pemeliharaan hutan (wanatani) dan secara alami tumbuhan ini membutuhkan sedikit cahaya matahari. Sehingga di perkebunan terbuka, tumbuhan ini membutuhkan tabir untuk mengurangi sedikit cahaya matahari. Secara alami tumbuhan ini diserbukkan hanya dengan lebah dari genus Melipona. Sekarang penyerbukan buatan merupakan yang dominan dari pengusahaan tumbuhan ini, bahkan di Meksiko sendiri di mana populasi lebah Melipona berada. Tumbuhan ini hanya berbunga selama sehari, sehingga buruh perkebunan harus memeriksa setiap hari untuk melakukan penyerbukan buatan. Inilah yang menjadikan perkebunan vanilla padat karya.

Buahnya merupakan kapsul yang memanjang yang ketika telah masak, akan membuka bagian ujungnya, mengering, dan mengeluarkan aroma yang khas.

Biji tumbuhan ini tidak akan berkecambah tanpa bantuan fungi mikoriza anggrek. Sehinggaa pembudidaya tidak memperbanyak melalui biji melainkan dari secara stek.

Budi daya

Perbanyakan

Vanilla diperbanyak dengan cara stek dan kultur jaringan. Lahan yang dibutuhkan untuk stek umumnya bervariasi, namun yang dibutuhkan setidaknya adalah dengan mengurangi penerimaan cahaya matahari hingga 50% pada tanaman stek dan dibutuhkan jarak yang cukup antar tanaman. Mulsa dan pengairan secukupnya juga diperlukan.[12] Pohon maupun tiang untuk tempat vanilla merambat harus dipersiapkan sebelumnya.

Perbanyakan dengan kultur jaringan dilakukan pertama kali di Universitas Tamil Nadu, India. Perbanyakan ini dilakukan dengan mengambil sel dari auxillary bud tumbuhan vanilla.[13][14] Perbanyakan secara in vitro juga telah dilakukan melalui kultur kalus, protocorn, node batang, dan ujung akar.[15] Individu yang didapatkan dari kultur jaringan ditumbuhkan di dalam lab hingga setinggi 30 cm sebelum menjadi bibit untuk ditanam di lahan maupun rumah tanaman.[16]

Kimia

Struktur kimia dari vanillin

Ekstrak vanilla didapatkan dari setiap bagian dari buah, dari kulit sampai bijinya. Ekstrak vanilla merupakan gabungan dari ratusan senyawa yang berbeda, termasuk asetaldehida, asam asetat, furfural, asam heksanoat, 4-hidroksibenzaldehida, eugenol, metil cinnamat, dan asam isobutirat, namun yang memberikan aroma vanilla yang khas adalah senyawa vanillin (4-hydroxy-3-methoxybenzaldehyde). Senyawa minor lainnya yang ikut mempengaruhi rasa yaitu piperonal. Senyawa utama yaitu vanillin dapat dibuat secara sintetis dari fenol dan larut dalam etanol.[17][18]

Alternatif

Vanillin dapat dibuat secara kimiawi, melalui modifikasi fenol guaiacol yang didapatkan dari minyak bumi[19] maupun dari lignin, limbah industri kertas dan pulp. Meski demikian, aroma dan khasiat vanillin tidak akan benar-benar sama dengan ekstrak vanilla karena vanillin, meskipun dominan, hanya satu dari 171 senyawa aromatik yang ditemukan dalam buah vanilla.[20] Di masa lalu, vanillin diproduksi secara biosintetik dari eugenol, namun perlahan harganya menjadi semakin mahal karena permintaan eugenol dan bahan bakunya (cengkih) meningkat.[19]

Bunga Leptotes bicolor digunakan sebagai pengganti vanilla di Paraguay dan Brazil.

Di Amerika Serikat, castoreum yang merupakan eksudat dari berang-berang dewasa dikategorikan sebagai bahan tambahan makanan oleh FDA karena memiliki aroma yang mirip dengan vanilla dan raspberry.[21][22]

Referensi

  1. ^ James D. Ackerman (June 2003). "Vanilla". Flora of South America. 26 (4): 507. Diakses tanggal 2008-07-22. Spanish vainilla, little pod or capsule, referring to long, podlike fruits 
  2. ^ The Herb Society of Nashville (2008-05-21). "The Life of Spice". The Herb Society of Nashville. Diakses tanggal 2008-07-23. 
  3. ^ Janet Hazen (1995). Vanilla. Chronicle Books. 
  4. ^ Silver Cloud Estates. "History of Vanilla". Silver Cloud Estates. Diakses tanggal 2008-07-23. 
  5. ^ Lubinsky, Pesach; Bory, Séverine; Hernández Hernández, Juan; Kim, Seung-Chul; Gómez-Pompa, Arturo (2008). "Origins and Dispersal of Cultivated Vanilla (Vanilla planifolia Jacks. [Orchidaceae])". Economic Botany. 62 (2): 127–38. doi:10.1007/s12231-008-9014-y. 
  6. ^ Besse, Pascale; Silva, Denis Da; Bory, Séverine; Grisoni, Michel; Le Bellec, Fabrice; Duval, Marie-France (2004). "RAPD genetic diversity in cultivated vanilla: Vanilla planifolia, and relationships with V. Tahitensis and V. Pompona". Plant Science. 167 (2): 379–85. doi:10.1016/j.plantsci.2004.04.007. 
  7. ^ "Vanilla growing regions". The Rodell Company. 2008-01-07. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2008-06-10. Diakses tanggal 2008-07-22. 
  8. ^ The Nielsen-Massey Company (2007-09-17). "History of vanilla". The Nielsen-Massey Company. Diakses tanggal 2008-07-23. 
  9. ^ "Brockman, Terra Types of Vanilla June 11, 2008 Chicago Tribune". Chicagotribune.com. 2008-06-11. Diakses tanggal 2010-05-01. 
  10. ^ Le Cordon Bleu (2009). Le Cordon Bleu Cuisine Foundations. Cengage learning. hlm. 213. ISBN 978-1-4354-8137-4. 
  11. ^ Parthasarathy, V. A.; Chempakam, Bhageerathy; Zachariah, T. John (2008). Chemistry of Spices. CABI. hlm. 2. ISBN 978-1-84593-405-7. 
  12. ^ Elizabeth, K. G. (2002). "Vanilla: an orchid spice". Indian Journal of Arecanut Spices and Medicinal Plants. 4 (2): 96–8. 
  13. ^ George, P. S.; Ravishankar, G. A. (1997). "In vitro multiplication of Vanilla planifolia using axillary bud explants". Plant Cell Reports. 16 (7): 490–4. doi:10.1007/BF01092772. 
  14. ^ Kononowicz, H.; Janick, J. (1984). "In vitro propagation of Vanilla planifolia". HortScience. 19 (1): 58–9. 
  15. ^ Giridhar P, Ravishankar GA (2004). "Efficient micropropagation of Vanilla planifolia Andr. under influence of thidiazuron, zeatin and coconut milk". Indian Journal of Biotechnology. 3 (1): 113–8. 
  16. ^ Anilkumar, A. S. (February 2004). "Vanilla cultivation: A profitable agri-based enterprise" (PDF). Kerala Calling: 26–30. 
  17. ^ Gobley, N.-T. (1858) "Recherches sur le principe odorant de la vanille" (Research on the fragrant substance of vanilla), Journal de Pharmacie et de Chimie, series 3, vol. 34, pages 401–405.
  18. ^ [1][pranala nonaktif]
  19. ^ a b Hocking, Martin B. (1997). "Vanillin: Synthetic Flavoring from Spent Sulfite Liquor". Journal of Chemical Education 74 (9): 1055–1059. doi:10.1021/ed074p1055. Periksa nilai |doi= (bantuan). Diakses tanggal 2006-09-09. 
  20. ^ "About Vanilla – Vanilla imitations". Cook Flavoring Company. 2011. Diakses tanggal 2011-06-22. 
  21. ^ Burdock GA (2007). "Safety assessment of castoreum extract as a food ingredient". Int. J. Toxicol. 26 (1): 51–5. doi:10.1080/10915810601120145. PMID 17365147. 
  22. ^ Burdock, George A., Fenaroli's handbook of flavor ingredients. CRC Press, 2005. p. 277.