Zurmang
Zurmang berasal dari bahasa Tibet yang secara harafiah berarti banyak sudut. Zurmang merupakan wilayah pertanian yang luas di China bagian selatan, dihuni oleh petani dan peternak yang nomaden (berpindah-pindah) yang secara historis merupakan tanah milik raja Nangchen, dan merupakan bagian dari Kham (Tibet Timur). Pada tahun 1959 daerah Zurmang ini menjadi daerah otonomi Tibet di provinsi Qinghai - China. Zurmang termasuk daerah yang miskin di China dan hampir semua penduduk di daerah ini memeluk agama Buddha Tantrayana / Vajrayana, sehingga terdapat banyak sekali monastri (vihara) dari tradisi Kagyud dan beberapa dari tradisi Gelug. Karena secara mayoritas penduduknya memeluk tradisi kagyud, maka sering kata zurmang merujuk ke Zurmang Kagyud.
Zurmang Kagyud
[sunting | sunting sumber]Zurmang Kagyud (bhs tibet: zur mang bka gyud), suatu aliran agama Buddha Tantrayana / Vajrayana yang pada awalnya berkembang di daerah sekitar pegunungan Himalaya, meliputi daerah Tibet, Nepal, Bhutan, China selatan. Namun sekarang aliran Tantrayana / Vajrayana ini telah masuk keberbagai negara di asia, seperti india, indonesia, singapore, malaysia, taiwan, hongkong, serta berbagai negara barat, seperti di amerika, canada, eropa dan australia. Vihara utama Zurmang Kagyud terdapat di daerah Qinghai (China Selatan) serta di Sikkim (India). Di Indonesia, pusat dharma Zurmang Kagyud terdapat di beberapa kota, seperti: Jakarta, Surabaya, Medan dan Pekanbaru. Di beberapa kota lainnya sering diadakan puja yang dihadiri oleh rinpoche, namun belum memiliki pusat dharma (vihara) ataupun pusat meditasi yang resmi.
Zurmang Kagyud memiliki banyak sekali monastri (vihara) yang tersebar di berbagai negara, dan secara historis monastri zurmang dibagi menjadi 2 : Zurmang besar & Zurmang kecil. Monastri yang tergolong dalam zurmang besar dipimpin oleh Rinpoche utama (ada 6 Rinpoche utama dalam Zurmang Kagyud) serta beberapa rinpoche pembantu lainnya. Zurmang Besar terdapat di Qinghai - China & Sikkim - India. Sedangkan Zurmang Kecil terdapat di Qinghai juga. Rinpoche utama Zurmang adalah: HE. Zurmang Gharwang Rinpoche XII (pimpinan tertinggi Zurmang Kagyud), HE. Zurmang Tenga Rinpoche XII, Ven. Zurmang Zaptang Rinpoche VII, Ven. Zurmang Kunzang Rinpoche II (almarhum), Ven. Zurmang Drukpa Rinpoche IV yang semuanya memimpin Zurmang Besar (Sikkim & Qinghai), serta HE. Zurmang Trungpa Rinpoche XII yang memimpin Zurmang Kecil (Qinghai).
Zurmang Kagyud merupakan silsilah pokok tertinggi dalam silsilah Drupgyud Karma Kamtsang, yang dikenal sebagai Khadro Nyengyud (bhs tibet:Nyen berarti bisikan, gyud berarti silsilah), yakni Silsilah Pendengaran Dakini atau Silsilah Bisikan. Ajaran-ajaran Silsilah Bisikan pada mulanya diterima oleh seorang guru agung India yaitu Mahasidha Tilopa saat dia pergi ke Uddiyana dan menerima ajaran-ajaran ini dari Vajrayogini. Itulah sebabnya ajaran-ajaran ini disebut sebagai Silsilah Pendengaran "Dakini" - Vajrayogini menjadi Dakini utama dan merupakan pasangan dari Cakrasamvara. Tilopa menerima transmisi ini langsung dari Dakini, bukan dari seorang guru berwujud manusia.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Ajaran Zurmang Kagyud bermula dari seorang mahasidha di India bernama Tilopa. Naropa menerima ajaran-ajaran rahasia Tantrayana dari Tilopa dan kemudian meneruskan instruksi-instruksi lisan yang terdalam mengenai esensi Tantra Cakrasamvara dan Vajravarahi (Vajrayogini) kepada Marpa dan membatasi ajaran ini hanya kepada seorang pemegang silsilah saja selama tiga belas generasi. Suatu naskah suci yang tampaknya meringkaskan ajaran-ajaran yang diterima Marpa ini berjudul "Karnatantra-vajrapada", yang dikarang oleh Naropa. Milarepa menerima ajaran-ajaran ini dari Marpa dan menurunkannya kepada Gampopa yang kemudian meneruskannya kepada Dusum Khyenpa, Karmapa pertama. Hal ini berlangsung hingga kepada Trung Mase Lodro Rinchen, yang merupakan murid dari Karmapa ke-lima, Dezhin Shegpa. Trung Mase merupakan generasi ke-tiga belas dan dengan demikian menjadi guru pertama yang dapat meneruskan silsilah istimewa dari ajaran-ajaran Mahamudra ini kepada lebih dari seorang penerus dhamma. Hal ini sesuai dengan ramalan kuno dari Mahasidha Tilopa yang bertekad bahwa dia sendiri akan kembali setelah ajaran-ajaran ini telah diteruskan kepada tiga belas pemegang silsilah secara turun temurun, untuk membabarkan ajaran-ajaran ini secara luas. Demikianlah, Trung Mase sesungguhnya adalah manifestasi dari Tilopa, sebagaimana diakui oleh Karmapa V.
Dengan mengikuti instruksi guruNya untuk memberi manfaat bagi makhluk samsara, Trung Mase pergi ke Kham (Tibet timur) untuk mendirikan vihara di suatu tempat khusus yang merupakan pertemuan dua sungai besar sebelum mengalir secara teratur menuruni bukit, di mana tanah lokasinya menyerupai seekor kuda merah yang terbelah perutnya. Sesuai ramalan Dorje Narjolma, lokasi ini tepat merupakan tempat kediaman ucapan Cakrasamvara, dan secara berharga sangat diberkati oleh Yidam tersebut untuk memastikan keberhasilan latihan spiritual secara sempurna. Dalam satu kesempatan, menjelang pembangunan pusat retret di lokasi ini, saat Trung Mase bertanya di mana pengikutnya telah menempatkan torma untuk menenangkan para makhluk pelindung di daerah itu, jawabannya adalah di "tempat dengan banyak sudut" - demikian bagaimana asal mula munculnya nama Zurmang. Secara harfiah Zurmang berarti "banyak sudut". Trung Mase Lodro Rinchen kemudian menjadi pemimpin tertinggi Zurmang Kagyud dan saat ini dikenal dengan nama Zurmang Gharwang Rinpoche XII.
Monastri / Vihara utama yang didirikan oleh Trung Mase dikenal dengan nama Zurmang Namgyaltse. Dalam Vihara Namgyaltse terdapat ruang utama yang disebut dengan Chang Ching Ma. Vihara Namgyaltse ini merupakan tempat Zurmang Gharwang Rinpoche terdahulu serta Zurmang Tenga Rinpoche biasa tinggal. Aula utama Chang Ching Ma (yang sebenarnya merupakan salah pelafalan dari kata: Trayel Ma, yang berarti Aula Kuil dari Monastri Zurmang Namgaltse) merupakan tempat pusat acara penting yang diadakan dalam kompleks Zurmang. Tidak lama setelah Trung Mase berhasil mendirikan monastri Zurmang Namgyaltse (sering juga dikenal dengan istilah Zurmang Besar), kemudian didirikanlah monastri Zurmang Dutsi Dhil (yang dikenal dengan istilah Zurmang Kecil). Monastri Zurmang Dutsi Dhil ini didirikan oleh salah satu dari 8 murid utama Trung Mase, yakni Zurmang Trungpa Rinpoche I (Zurmang Trungpa Rinpoche XI lebih dikenal dengan nama: Chogyam Trungpa, dan beliau banyak menulis buku Dharma serta amat terkenal di USA).
Trung Mase memiliki nama lain, misalnya: Rinchen Lodro (nama yang diberikan oleh guru utama beliau, H.H. Karmapa V), juga dikenal sebagai Matiratna, atau Zurmang Gharwang Rinpoche I. Trung Mase merupakan pemegang resmi silsilah Bisikan Dakini yang diterima oleh Tilopa langsung dari para Dakini (Tilopa sebenarnya merupakan emanasi dari Cakrasambhava & Vajrayogini). Dengan kata lain, Trung Mase merupakan reinkarnasi dari Tilopa, sesuai dengan janji Tilopa untuk kembali datang ke alam samsara setelah ajaran ini diturunkan secara rahasia dari seorang Guru hanya kepada seorang muridnya selama 13 generasi.
Posisi Zurmang Kagyud
[sunting | sunting sumber]Zurmang Kagyud adalah bagian dari Karma Kagyud (Zurmang kagyud ibarat sebuah ruang VIP dalam sebuah rumah besar Kagyud), jadi tidak tertulis langsung sebagai bagian dari 4 besar dan 8 kecil dari Kagyudpa. Hubungan pimpinan tertinggi Zurmang kagyud (H.E. Zurmang Gharwang Rinpoche XII) dengan pimpinan tertinggi kagyud (H.H. Karmapa XVII) amatlah spesial, terjalin sejak lama mulai dari Trungmase (Zurmang Gharwang I) yang merupakan murid utama dari H.H. Karmapa V (Dezhin Shegpa). HH. Karmapa memiliki topi hitam, yang dipersembahkan oleh 100 ribu Dakini. Para Dakini merajut rambut mereka, membuat topi hitam tersebut, dan mempersembahkannya kepada H.H. Karmapa. Hanya orang yang memiliki pencapaian tinggi yang dapat melihat eksistensi topi hitam tersebut. Replika dari topi hitam (yang tidak kelihatan secara kasatmata) telah dibuat oleh Kaisar Yungle (abad ke-14) dan dipersembahkan kepada H.H. Karmapa V. Sampai saat ini replika topi hitam digunakan oleh H.H. Karmapa hanya pada saat-saat upacara penting. Dalam kelahiran berikutnya, sering Zurmang Gharwang Rinpoche menjadi murid (dari Karmapa terdahulu) dan sekaligus menjadi guru bagi Karmapa (yang masih muda, yang terlahir kembali). Zurmang Gharwang Rinpoche juga sering menjadi salah satu anggota team yang bertugas mencari keberadaan Karmapa yang terlahir kembali (bersama dengan beberapa Rinpoche topi merah). HH. Karmapa juga sering mengunjungi monastry Zurmang di Qinghai dalam beberapa kehidupan terdahulunya. Di Rumtek (monastry resmi Karmapa) tersedia 5 ruangan khusus, yang diperuntukkan hanya kepada 5 orang tertentu, dan tidak seorangpun di luar dari 5 orang ini boleh menginap di ruangan khusus tersebut. Empat kamar di sediakan khusus untuk 4 pemegang topi merah (H.E. Jamgon Kongtrul Rinpoche, H.E. Tai Situ Rinpoche, H.E. Shamarpa Rinpoche, H.E. Gyaltsap Rinpoche). Kamar ke 5 disediakan khusus untuk Zurmang Gharwang Rinpoche. Hal ini juga menandakan dekatnya hubungan antara H.E. Zurmang Gharwang Rinpoche dan H.H. Karmapa. Dalam acara penting Kagyud seperti Kagyud Monlam yang diadakan di Bodhgaya India, hampir selalu di pimpin oleh HH. Karmapa. Namun jika beliau berhalangan hadir, maka beliau di gantikan oleh salah satu pemegang topi merah, ataupun oleh HE. Zurmang Gharwang Rinpoche XII.
Guru
[sunting | sunting sumber]Para guru yang berkualitas dan memiliki pencapaian tinggi dalam aliran zurmang kagyud sering dikenal dengan nama rinpoche. Rinpoche Utama di vihara Zurmang Namgyaltse (vihara utama Trungmase) di Zurmang Kagyud saat ini adalah: Zurmang Gharwang Rinpoche XII (beliau saat ini berdomisili di Sikkim - India), Zurmang Tenga Rinpoche XII, Zurmang Zaptang Rinpoche VII, Zurmang Kunzang Rinpoche II (almarhum), Zurmang Drukpa Rinpoche IV (semuanya berpusat di vihara Namgyaltse, QingHai - China) yang memimpin Zurmang besar. Zurmang Tenga Rinpoche II sebenarnya juga merupakan saudara dekat dari Zurmang Gharwang Rinpoche II (sama-sama merupakan cucu dari TrungMase). Sedangkan Zurmang Drukpa Rinpoche IV pada salah satu kehidupan lalunya merupakan adik dari Zurmang Gharwang Rinpoche VI. Masih terdapat banyak sekali Rinpoche lainnya yang berkualitas dalam tradisi Zurmang Kagyud, di antaranya: Zurmang (Chogyam) Trungpa Rinpoche XII (berpusat di vihara Zurmang Dutsi Dhil di Qinghai - China) yang memimpin Zurmang kecil. Zurmang Trungpa Rinpoche XI amat berhasil dalam membabarkan dhamma di berbagai negara barat beberapa puluh tahun yang silam, dan banyak sekali menulis buku (dia lebih dikenal dengan nama: Chogyam Trungpa). Zurmang Trungpa Rinpoche I juga merupakan salah satu dari 8 murid utama Trung Mase (Zurmang Gharwang Rinpoche I). Tiga serangkai sebagai pemimpin tertinggi dalam Zurmang Kagyud secara berurutan adalah: Zurmang Gharwang Rinpoche XII, Zurmang Tenga Rinpoche XII, Zurmang (Chogyam) Trungpa Rinpoche XII, yang dikenal dengan sebutan: GharTengTrungSum.
Informasi Tambahan
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- The Wondrous Incarnations of Zurmang Gharwang, compiled by Faith Ardy, Prajna Ratna Publications: Rangka - Lingdum - East Sikkim - India, Jan 1 - 2000.