Wikipedia:Kelayakan artikel/Bahasa

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kriteria kelayakan

Kriteria umum


Kriteria khusus

Tokoh
Geografi
Organisasi,
Perusahaan

Sekolah
Desa
Situs web
Film,
Acara televisi

Musik
Bahasa,
Dialek

Kebijakan Kelayakan artikel/Bahasa berupaya untuk menentukan apakah suatu subjek yang berkaitan dengan Bahasa dapat dijadikan artikel yang berdiri sendiri atau tidak. Kebijakan ini akan menggunakan sistem negative listing, atau dalam kata lain kebijakan ini akan menjabarkan subjek-subjek yang secara otomatis dianggap tidak layak, sehingga subjek yang tidak termasuk dalam daftar di sini akan diasumsikan sebagai subjek yang layak kecuali jika ke depannya tercapai konsensus untuk menambah subjek tersebut ke dalam daftar ini.

Kriteria kelayakan[sunting sumber]

Artikel yang memenuhi kriteria kelayakan
  1. "Pembahasan yang signifikan" berarti sumber membahas subjek secara langsung, mendetail, dan nontrivial.1
  2. "Sumber",2 didefinisikan dalam Wikipedia sebagai sumber sekunder, harus dapat memberikan bukti kelayakan yang objektif. Lebih dari satu sumber lebih baik.
  3. "Tepercaya" berarti sumber dapat digunakan untuk pemastian kelayakan, sesuai pedoman sumber tepercaya. Sumber berupa karya yang sudah dipublikasikan dalam bentuk media.
  4. "Independen terhadap subyek" berarti sumber yang dirujuk tidak boleh berasal dari pihak-pihak yang berafiliasi langsung dengan subjek, misalnya: promosi diri, iklan, autobiografi, dll.

Suatu bahasa atau dialek dianggap layak dan dapat dibuatkan artikelnya sendiri jika:

  1. Subjek diakui, dengan dibuktikannya pengakuan dari lembaga-lembaga yang berkredibilitas di bidangnya. Misalnya ISO, Glottolog, IETF, Linguasphere, dan lainnya.
  2. Berpotensi untuk dikembangkan untuk dibahas secara signifikan.

Suatu bahasa atau dialek dianggap layak dan dapat dibahas artikelnya dengan cara digabungkan pembahasannya pada artikel utama dan tidak perlu memiliki halaman sendiri jika:

  1. Subjek tidak diakui, dengan tidak dibuktikannya pengakuan dari lembaga-lembaga yang berkredibilitas di bidangnya. Misalnya ISO, Glottolog, IETF, Linguasphere, dan lainnya namun memiliki rujukan yang cukup

Suatu artikel Bahasa secara otomatis akan dianggap tidak layak apabila:

  1. Subjek tidak diakui, dengan tidak dibuktikannya pengakuan dari lembaga-lembaga yang berkredibilitas di bidangnya. Misalnya ISO, Glottolog, IETF, Linguasphere, dan lainnya.
  2. Tidak ada rujukan relevan yang membahas terkait bahasa/dialek tersebut secara signifikan.
  3. Subjek merupakan konten dengan kategori silang nonensiklopedis yang tidak memiliki dampak signifikan. Misalnya "bahasa X (di daerah) Y", "dialek (bahasa) X (di daerah) Y. Untuk isu ini, lihat pula pembahasannya di Wikipedia: Bukanlah#Wikipedia bukanlah direktori segala sesuatu pada poin 7, dan en:Wikipedia:Overcategorization. Contoh konten dengan kategori silang adalah merincikan subjek berdasarkan lokasi:
  • Bahasa Sunda
    • Bahasa Sunda Lampung
    • Bahasa Sunda Bengkulu
    • Bahasa Sunda Subang
  • Bahasa Betawi
    • Bahasa Betawi Parung
    • Bahasa Betawi Tanjungpriok
    • Bahasa Betawi Bogor
  • Bahasa Inggris
    • Bahasa Inggris Amerika*
    • Bahasa Inggris Britania*
Artikel-artikel di atas tidak perlu dibuatkan artikel tersendiri berdasarkan lokasi tertentu, dan seharusnya digabungkan dengan artikel utama, kecuali jika memiliki dampak dan pembahasan yang signifikan seperti Bahasa Inggris Amerika dan Britania

Artikel Bahasa yang dianggap layak yang dirintis setelah disetujuinya kebijakan ini juga akan dihapus oleh pengurus jika:

  • Paragraf pembukanya hanya satu atau dua kalimat.[a] Keberadaan infobox tidak akan membuat artikel semacam ini luput dari penghapusan.
  • Jumlah kalimat lebih dari dua, tetapi isinya sangat berantakan dan tidak memenuhi standar wiki
  • Jumlah kalimat lebih dari dua, tetapi informasi yang dimuat tidak dapat diperiksa kebenarannya lewat sumber sekunder yang tepercaya

Lihat pula[sunting sumber]

  1. ^ contoh: Bahasa X Y adalah sebuah dialek bahasa yang dituturkan di kabupaten Y di Jawa Timur, Indonesia. Jumlah penutur sebesar 500 jiwa