Ular segitiga-merah
Ular segitiga-merah
| |
---|---|
Xenochrophis trianguligerus | |
Status konservasi | |
Risiko rendah | |
IUCN | 192034 |
Taksonomi | |
Kerajaan | Animalia |
Filum | Chordata |
Kelas | Reptilia |
Ordo | Squamata |
Famili | Colubridae |
Genus | Xenochrophis |
Spesies | Xenochrophis trianguligerus F. Boie, 1827 |
Ular segitiga-merah adalah spesies Natricinae yang terdapat di India hingga kepulauan Nusantara. Dinamakan "ular segitiga-merah" karena ular ini memiliki motif-motif berbentuk segitiga berwarna merah di sisi badannya. Nama umumnya dalam bahasa Inggris adalah Triangle keelback.
Morfologi
[sunting | sunting sumber]Panjang tubuh ular segitiga-merah mencapai 1.2 meter. Tubuh bagian atas berwarna cokelat-kelabu atau zaitun, dan dihiasi dengan deretan motif "segitiga" berwarna kemerahan [1]dan "segitiga terbalik" berwarna kehitaman yang berselang-seling di sepanjang sisi badannya. Semakin ke ekor, warna kemerahan pada sisi badannya semakin memudar. Bagian bawah tubuh berwarna keputihan dengan sedikit garis-garis berwarna kehitaman.
Sisik-sisik dorsal (tubuh bagian atas) tersusun sebanyak 19 baris dan berlunas, kecuali satu atau dua deret paling bawah. Sisik ventral (bagian bawah tubuh) sebanyak 134-151 buah. Sisik subkaudal di bagian bawah ekor sebanyak 86-97 pasang, serta sisik anal (penutup anus) berpasangan. Sisik-sisik labial (bibir) sebanyak 9 buah. Sisik anterior temporal sebanyak 2 buah di kedua sisi kepala. Kedua lubang hidungnya mengarah ke atas seperti halnya jenis ular air lainnya.
Sebaran geografis
[sunting | sunting sumber]Ular segitiga-merah tersebar di India (Kep. Nikobar, Arunachal Pradesh), Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia (Sumatra, Nias, Kep. Mentawai, Kep. Riau, Bangka-Belitung, Java, Kalimantan, Sulawesi, dan beberapa pulau di sekitarnya), dan Brunei Darussalam.
Ekologi dan perilaku
[sunting | sunting sumber]Ular segitiga-merah menghuni hutan hujan lembap di dataran rendah hingga ketinggian 1400 meter DPL. Ular ini berkelana pada siang hari dan sering ditemukan di dekat perairan seperti sungai, rawa-rawa, kolam, atau persawahan. [1]Seperti jenis Natricinae lainnya, ular ini merupakan perenang yang andal. Makanan utamanya adalah katak, ikan, dan kadal.
Ular segitiga-merah berkembangbiak dengan bertelur. Jumlah telur yang dihasilkan sebanyak 5 sampai 8 butir.
Galeri
[sunting | sunting sumber]-
Penampang sisi tubuh dan bagian bawah tubuh
-
Berenang di air
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Xenochrophis trianguligerus di Reptarium.cz Reptile Database
- Ular Asli Indonesia: Xenochrophis trianguligerus
- Friedrich Boie 1827 Bemerkungen über Merrem's Versuch eines Systems der Amphibien, 1. Lieferung: Ophidier. Isis van Oken, Jena, 20: 508-566.
- David, P. & G. Vogel. 1997. The Snakes of Sumatra. An annotated checklist and key with natural history notes. Edition Chimaira. Frankfurt. ISBN 3-930612-08-9.
- Stuebing, R.B. & R.F. Inger. 1999. A Field Guide to The Snakes of Borneo. Natural History Publications (Borneo). Kota Kinabalu. ISBN 983-812-031-6.
- Tweedie, M.W.F. 1983. The Snakes of Malaya. The Singapore National Printers. Singapore
- Bisby F.A.; Roskov Y.R.; Orrell T.M.; Nicolson D.; Paglinawan L.E.; Bailly N.; Kirk P.M.; Bourgoin T.; Baillargeon G.; Ouvrard D. (red.) (2011). "Species 2000 & ITIS Catalogue of Life: 2011 Annual Checklist". Species 2000: Reading, UK.
- ^ a b Musthofa, Imam; Ali, Raafi Nur; Pamungkas, Kuncoro Tri (2021). Panduan Lapangan Herpetofauna (Amfibi & Reptil) di Kawasan Ekowisata Desa Jatimulyo. Yogyakarta: Masa Kini. hlm. 91. ISBN 978-623-96813-1-9.