Lompat ke isi

Teh hijau

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teh hijau
Jeniscrude drug (en) Terjemahkan dan herbal medicinal product (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata
Komposisi
Bagian darisenkyuchachosan (en) Terjemahkan Edit nilai pada Wikidata

Teh hijau (Hanzi: 绿茶; Hanzi tradisional: 綠茶; Pinyin: Lǜ chá) adalah nama teh yang dibuat dari daun tanaman teh (Camellia sinensis) yang dipetik dan mengalami proses pemanasan untuk mencegah oksidasi, atau bisa juga berarti minuman yang dihasilkan dari menyeduh daun teh tersebut.

Teh hijau merupakan minuman populer di daratan Tiongkok, Taiwan, Hong Kong, Jepang, Timur Tengah, Asia Tenggara dan semakin dikenal juga di negara Barat yang dulunya merupakan peminum teh hitam.

Gugus katekin yang banyak terkandung pada teh hijau dalam bentuk molekul epigallocatechin-3-gallate (EGCG) dapat menghambat tumorigenesis pada tahap inisiasi, promosi dan progresi.[1][2]

Teh hijau Jepang

[sunting | sunting sumber]
Teh hijau

Teh hijau (ryokucha) adalah teh yang sangat umum di Jepang sehingga bila disebut "teh" (ocha) maka kemungkinan besar yang dimaksudkan adalah teh hijau, dan baru disebut sebagai teh Jepang (nihoncha) kalau memang tersedia pilihan teh yang lain. Teh biasanya dijual dengan harga yang bergantung pada kualitas dan bagian dari tanaman yang dibuat teh.

Jenis-jenis teh hijau yang umum:

Gyokuro
Teh terpilih dari daun teh kelas atas yang disebut Tencha. Teh dinamakan Gyokuro karena warna hijau pucat yang keluar dari daun teh. Daun dilindungi dari terpaan sinar matahari sehingga mempunyai aroma yang sangat harum.
Matcha
Teh hijau berkualitas tinggi yang digiling menjadi bubuk teh dan dipakai untuk upacara minum teh. Matcha mempunyai aroma yang harum sehingga digunakan sebagai perasa untuk es krim rasa teh hijau, berbagai jenis kue tradisional Jepang (wagashi), berbagai permen dan coklat.
Sencha

Teh hijau yang biasa diminum sehari-hari, dibuat dari daun yang dibiarkan terpapar sinar matahari.

Genmaicha
Teh jenis bancha dengan campuran butiran beras yang belum disosoh (genmai) yang dibuat menjadi berondong. Teh mempunyai aroma wangi butiran beras yang setengah gosong.
Kabusecha
Teh jenis sencha yang daunnya dilindungi untuk beberapa lama dari terpaan sinar matahari sebelum dipanen. Aroma teh kabusecha sedikit lebih lembut dibandingkan dengan teh sencha.
Bancha
Teh kasar yang dibuat dari panenan yang kedua kali antara musim panas dan musim gugur. Daun teh untuk teh bancha biasanya lebih besar dari daun teh sencha dan aromanya tidak begitu harum.
Hōjicha
Teh yang digongseng di atas penggorengan atau di dalam oven.
Kukicha
Teh berkualitas rendah dari daun teh bercampur tangkai daun teh.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ (Inggris) "The antioxidant and pro-oxidant activities of green tea polyphenols: A role in cancer prevention". Department of Food Science, The Pennsylvania State University; Lambert JD, Elias RJ. Diakses tanggal 2010-07-09. 
  2. ^ (Inggris) "Tea catechins and polyphenols: health effects, metabolism, and antioxidant functions". Linus Pauling Institute, Oregon State University; Higdon JV, Frei B. Diakses tanggal 2010-07-09.