Squaliformes

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Squaliformes
Rentang fosil: Late Jurassic–Recent[1]
Squalus cubensis
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
Filum:
Kelas:
Subkelas:
Infrakelas:
Superordo:
Ordo:
Squaliformes

Goodrich, 1909
Spesies tipe
Squalus acanthias
Famili

Squaliformes /ˌskwɒlɪˈfɔːrmz/ adalah ordo hiu yang mencakup sekitar 126 spesies dalam tujuh famili.

Anggota ordo ini memiliki dua sirip punggung yang biasanya memiliki duri. Mereka biasanya memiliki kepala yang tajam, tidak ada sirip dubur atau membran pengelip, dan lima sampai tujuh celah insang. Namun dalam banyak hal lainnya, mereka cukup bervariasi dalam bentuk dan ukuran. Sebagian besar spesiesnya hidup di air asin atau air payau. Mereka ditemukan di seluruh dunia, mulai dari utara hingga perairan tropis, dan dari laut pesisir dangkal hingga samudra terbuka.[2]

Semua anggota keluarga Eptomeridae dan Dalatiidae serta spesies Zameus squamulosus memiliki fotofor, organ bercahaya, dan menunjukkan bioluminesensi intrinsik.[3] Bioluminesensi berevolusi sekali di Squaliformes, yakni sekitar 111–153 juta tahun yang lalu, dan membantu Squaliformes memancar dan beradaptasi dengan laut dalam.[3][4] Leluhur bersama Dalatiidae, Etmopteridae, Somniosidae, dan Oxynotidae memiliki organ bercahaya dan menggunakan bioluminesensi untuk berkamuflase dengan kortrailuminasi[3][5], yakni bentuk kamuflase aktif di mana suatu organisme memancarkan cahaya agar sesuai dengan intensitas cahaya turun menggenang untuk bersembunyi dari predator di bawah. Saat ini, bioluminesensi memberikan fungsi yang berbeda untuk Squaliformes berdasarkan familinya. Dalatiidae dan Zameus squamulosus memiliki fotofor sederhana dan menggunakan bioluminesensi untuk kontra-iluminasi ventral.[5] Etmopteridae memiliki fotofor yang lebih kompleks[6] dan memanfaatkan bioluminesensi untuk penerangan kontra ventral serta pengenalan spesies.[7]

Referensi[sunting | sunting sumber]

  1. ^ Froese, Rainer, and Daniel Pauly, eds. (2009). "Squaliformes" in FishBase. January 2009 version.
  2. ^ Stevens, J.; Last, P.R. (1998). Paxton, J.R.; Eschmeyer, W.N., ed. Encyclopedia of Fishes. San Diego: Academic Press. hlm. 64. ISBN 978-0-12-547665-2. 
  3. ^ a b c Flammesbeck, C. K.; Pollerspöck, J.; Schedel, F. D. B.; Matzke, N. J.; Straube, N. (2018). "Of teeth and trees: a fossil tip dating approach to infer divergence times of extinct and extant squaliform sharks". 2dh Annual Conference of the European Elasmobranch Association: 57. 
  4. ^ Davis, M. P.; Sparks, J. S.; Smith, W. L. (2016). "Repeated and widespread evolution of bioluminescence in marine fishes". PLOS ONE. 11 (6): e0155154. doi:10.1371/journal.pone.0155154alt=Dapat diakses gratis. PMC 4898709alt=Dapat diakses gratis. PMID 27276229. 
  5. ^ a b Straube, N.; Li, C.; Claes, J. M.; Corrigan, S.; Naylor, J. P. (2015). "Molecular phylogeny of squaliformes and first occurrence of bioluminescence in sharks". BMC Evolutionary Biology. 15: 62. doi:10.1186/s12862-015-0318-0. PMC 4434831alt=Dapat diakses gratis. PMID 25880916. 
  6. ^ Claes, J. M.; Mallefet, J. (2009). "Bioluminescence of sharks: first synthesis". Kerala: Research Signpost: 51–65. 
  7. ^ Claes, J. M.; Nilsson, D. E.; Mallefet, J.; Straube, N. (2015). "The presence of lateral photophores correlates with increased speciation in deep-sea bioluminescent sharks". Royal Society Open Science. 2 (7): 150219. doi:10.1098/rsos.150219. PMC 4632593alt=Dapat diakses gratis. PMID 26587280.