Yahudi Tesalonika
Artikel ini sebatang kara, artinya tidak ada artikel lain yang memiliki pranala balik ke halaman ini. Bantulah menambah pranala ke artikel ini dari artikel yang berhubungan atau coba peralatan pencari pranala. Tag ini diberikan pada Oktober 2016. |
Sejarah Yahudi Tesalonika, (Yunani) berlangsung selama dua ribu tahun.
Kota Tesalonika (juga dikenal sebagai Salonica) merumahi komunitas Yahudi yang besar, sebagian besar Sefardim Timur, sampai pertengahan Perang Dunia Kedua. Komunitas tersebut merupakan satu-satunya contoh yang dikenal dari sebuah kota dimana jumlah diaspora Yahudi masih mayoritas selama berabad-abad.
Yahudi Sefardim berimigrasi ke kota tersebut setelah mereka diusir dari Spanyol oleh para penguasa Kristen di bawah Dekret Alhambra pada 1492. Komunitas tersebut mempengaruhi dunia Sefardim secara kebudayaan maupun ekonomi, dan kota tersebut dijuluki la madre de Israel (bunda Israel). Komunitas tersebut mengalami "zaman keemasan" pada abad ke-16, ketika mereka mengembangkan kebudayaan kuat di kota tersebut. Seperti kelompok lainnya di Kekaisaran Utsmaniyah, mereka tetap mempraktikan budaya tradisional pada masa ketika Eropa barat mengalami industrialisasi. Pada pertengahan abad ke-19, para pengajar dan wirausahawan Yahudi datang ke Tesalonika dari Eropa Barat untuk mengembangkan sekolah-sekolah dan industri-industri; mereka membawa gagasan-gagasan kontemporer daro Eropa yang mengubah budaya kota tersebut. Dengan pengembangan industri, baik Yahudi maupun penduduk etnis lainnya menjadi pekerja industri dan mengembangkan kelas pekerja besar, dengan gerakan buruh yang berkontribusi pada pencampuran intelektual di kota tersebut. Setelah Yunani meraih kemerdekaan dari Kekaisaran Utsmaniyah, Yahudi menjadi warga negara penuh di negara tersebut pada 1920an.
Pada Perang Dunia II, Jerman menduduki Yunani pada 1941, dan mulai menganiaya Yahudi karena mereka mendapatkan bagian-bagian lainnya dari Eropa. Pada 1943, mereka memaksa Yahudi di Tesalonika ke sebuah ghetto di dekat jalur kereta api, dan mulai mendeportasikan mereka ke kamp-kamp konsentrasi dan kamp-kamp buruh, dimana sebagian besar dari 60,000 orang yang dideportasi meninggal. Hal tersebut hampir mengakibatkan eksterminasi terhadap komunitas tersebut. Hanya 1200 Yahudi yang tinggal di kota tersebut pada saat ini.
Yahudi Tesalonika terkenal
[sunting | sunting sumber]- Aaron Abiob
- Isaac Carasso (1874 – April 19, 1939)
- Shlomo Venezia (1923 - 2012)
- Morris Venezia, alias Maurice Venezia (b. 1921)
- Sabbatai Zevi (1626 – 1676)
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]- Yahudi Sefardim
- Yahudi Romaniot
- Sejarah Tesalonika
- Sejarah Yahudi di Yunani
- Sejarah Yahudi di Turki
- Guelfo Zamboni (1897 – 1994)
- Maccabi Thessaloniki
Daftar pustaka
[sunting | sunting sumber]- Le Monde sépharade (directed by Shmuel Trigano), éditions du Seuil, Paris, 2006. ISBN 978-2-02-090439-1
- Salonique 1850–1918, la "ville des Juifs" et le réveil des Balkans, (under the direction of Gilles Veinstein), editions Autrement- series Memories, Paris, 1992. ISBN 978-2-86260-356-8
- Mark Mazower, Salonica, City of Ghosts: Christians, Muslims and Jews, 1430–1950, Vintage Books, New York, 2005. ISBN 978-0-375-41298-1
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Video:A community exterminated, the deportation of Jews from SalonikaConference Jean Carasso, founder of the Sephardic Letter, FSJU-Culture department-Paris, 2006.
- Jewish Museum of Thessaloniki Diarsipkan 2007-09-27 di Wayback Machine.
- Article of Jewish Encyclopedia
- 2009 Documentary Film Diarsipkan 2016-03-03 di Wayback Machine.: Salonica